Tahun 2019 ini Indragiri Hilir kembali menjadi nominasi API 2019 untuk kategori Atraksi Budaya Terpopuler dengan daya tarik wisata sampan lemper.
“Kita akan surati SKPD disaat nanti ada event kita minta partisipasi masyarakat untuk mengirimkan sms. Intinya hal ini membutuhkan dukungan masyarakat dan komunitas,” ujar Erni.
Baca: Tiga Jalan Utama di Pekanbaru Jadi Target Pengemis, Puluhan Anak Jalanan Terjaring Selama Ramadhan
Baca: BATALKAH Puasa Wanita yang Membuka AURAT Siang Hari? Apa Hukum Puasa Lelaki yang Melihat Auratnya?
Baca: Gubernur Riau Perintahkan ASN KANDANGKAN Mobil Dinas Saat MUDIK LEBARAN, Surat Edaran Sudah Terbit
Bagi masyarakat Riau dan Inhil yang ingin mendukung, Erni mengajak masyarakat untuk memvoting dengan SMS ⇒ KETIK API(spasi)11IKIRIM KE 99386.
“Periode voting akan dilaksanakan mulai tanggal 01 Juni 2019 sampai 31 Oktober 2019. Mari kita dukung dan berikan voting sebanyak-banyaknya. Mari kita raih kembali API Award 2019 demi kemajuan pariwisata Indragiri Hilir tercinta,” pungkasnya.
Sementara itu, satu objek wisata di Riau bisa menikmati air dan udara sejuk dan pemandangan ekositem tepi sungai yang hijau di Grand Canyon Riau di hulu Sungai Gulamo Kampar.
Kabupaten Kampar seakan tiada habis-habisnya menyajikan wisata alam yang benar-benar alami kepada para pecinta travel bergaya petualangan.
Ada salah satu destinasi wisata alam yang saat ini tengah hits di Kabupaten Kampar, tempat tersebut banyak disebut masyarakat yang berwisata sebagai Grand Canyon nya Riau.
Baca: BOLEHKAH Tidak Berpuasa Apabila Perjalanan Jauh? Ini Penjelasan dan Dalil Berdasarkan Ayat Alquran
Baca: Kasus Penganiayaan PRESMA UIN Suska Riau Yudi Utama Tarigan Masih Dalam Penyelidikan Polisi
Baca: UMAT ISLAM di Pekanbaru Gelar SHOLAT GAIB untuk Almarhum Ustaz Arifin Ilham di Masjid Al Falah
Perlu waktu dan cara tertentu untuk menikmati wisata alam satu ini karena lokasinya yang cukup dalam dan tersembunyi.
Ditempat wisata yang lokasinya berada di Kecamatan XIII Koto Kampar tersebut wisatawan bisa menikmati pemandangan hijau ekosistem hutan yang menyegarkan mata dari atas perahu.
Seperti umumnya kawasan ekosistem tepi sungai yang belum tersentuh pembangunan oleh manusia, wisatawan bisa melihat batu-batu cadas yang dialiri air dari perbukitan.
Tak heran jika wisatawan memasuki kawasan ini akan merasakan kesegaran dan kesejukannya.
Selain itu di destinasi ini juga bisa mandi-mandi merasakan kesegaran dari air Sungai Gulamo yang berwarna kehijauan.