NASIB Gajah Sumatera di Riau, Diburu, Diusir, Ditangkap, Diracun, Dihalau dan Digiring ke Hutan
TRIBUNPEKANBARU.COM, RENGAT - Nasib Gajah Sumatera di Riau, diburu untuk diambil gadingnya, diusir karena masuk kebun kelapa sawit, ditangkap untuk dijinakkan, diracun hingga ditemukan mati, dihalau dan digiring ke hutan agar tak mengganggu manusia.
Kasus Gajah Sumatera di Riau diburu untuk diambil gadingnya terjadi beberapa kali dan berhasil diungkap pihak berwajib.
Sedangkan kasus Gajah Sumatera diusir karena masuk kebun kelapa sawit serta diracun hingga ditemukan mati terjadi di beberapa daerah di Riau, di antaranya di Duri, Mandau, Bengkalis dan di Rengat Indragiri Hulu.
Baca: TERUNGKAP Sosok Dokter Pemilik RUMAH MEWAH di Jalan Dwikora Pekanbaru yang Disita Pengadilan Agama
Baca: Ada TITIPAN dalam Seleksi DIREKTUR UTAMA Perusda Rohul Riau? Ini Syarat Pendaftaran dan Kata BUPATI
Baca: Bupati Kepulauan Meranti Riau Irwan Nasir Suruh Pejabat Naik Becak, Ini Sebabnya
Ditangkap untuk dijinakkan dilakukan Badan Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau dalam rangka menyelamatkan populasi Gajah Sumatera tersebut.
Sementara dihalau dan digiring ke hutan agar tak mengganggu manusia juga dilakukan BBKSDA sebagai pihak yang bertanggungjawab dalam penyelematkan satwa dilindungi ini.
Kali ini, Tim BBKSDA masih melanjutkan penggiringan gajah liar di Kecamatan Peranap, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) hingga Selasa (18/6/2019).
Menurut Kepala Bidang Wilayah I, Andri Hansen Siregar empat ekor gajah liar tersebut tengah masuk ke PT BRS.
"Tadi malam kita telah melakukan sosialisasi ke PT BRS untuk tidak menghalangi pergerakan gajah apabila melewati kebun mereka," kata Andri, Selasa (18/6/2019).
Sebelumnya pada Sabtu (17/6/2019) malam kemarin, gajah liar sempat bergeser ke arah Desa Pesikian, Kecamatan Cerenti, Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing).
Baca: Mantan Dirut BUMD Tuah Sekata Gugat Keputusan Bupati Pelalawan Riau, Tak Terima Dipecat Mendadak
Baca: Pengedar Narkoba Ditangkap, Polda Riau Musnahkan 26.7 Kilogram Sabu-sabu dan 12.513 Butir Ekstasi
Baca: Bapilu Hanura Riau Laporkan KPU Kuansing Terkait Dugaan Pidana Pemilu, Bawa ke Sidang Kode Etik DKPP
Kemudian gajah terus bergerak ke arah PTPN V kemudian PT RPI.
Andri mengatakan tim masih melakukan pemantauan untuk memastikan pergerakan gajah.
Tim memantau dengan cara berjalan kaki, dan sebagian menggunakan kendaraan roda dua dan roda empat.
Saat ini sebagian tim BKSDA juga melakukan rapat di Kecamatan Kelayang untuk membahas penggiringan dua ekor gajah di Desa Tanjung Beludu.
Seperti yang dijelaskan Andri bahwa pihaknya berupaya menggiring dua ekor gajah tersebut untuk kembali ke kantong gajah ke Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN).
Baca: Mobil Sekretaris Dinas di Pemerintah Bengkalis Riau Tabrak Pagar Bambu, Ini Sebabnya
Baca: CALEG Cantik GERINDRA Berpotensi Duduki Kursi DPRD Pekanbaru, Ucapkan Terima Kasih kepada Pendukung
Andri Hansen Siregar, Kepala Bidang Wilayah I BKSDA mengatakan bahwa gajah-gajah liar tersebut sempat berputar-putar di Desa Batu Rijal Hulu.
Baca: Ternyata RUMAH MEWAH Dokter di Pekanbaru yang Disita Pengadilan Agama Harta Gono Gini Suami Istri
Baca: Perusahaan KELAPA SAWIT di Kampar Riau DIGUGAT, Diduga Lakukan Okupasi Hutan Lindung Bukit Suligi
Baca: Bupati Kuansing Naik Haji, Pemenang Lelang Trasportasi CJH dari Pekanbaru ke Batam Belum Diumumkan
Pakai Cara Ini, Tim BKSDA Berhasil Giring Gajah Liar di Peranap Ingu Riau ke TNTN
Tim Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) akhirnya berhasil menggiring gajah-gajah liar di Kecamayan Peranap, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) menuju kantong gajah di Taman Nasional Teso Nilo (TNTN).
Proses penggiringan dimulai semenjak Minggu (16/6/2019) dini hari sekira pukul 02.00 Wib.
Sebelumnya, tim BKSDA kesulitan menggiring gajah-gajah liar tersebut.
Pasalnya gajah-gajah liar yang berjumlah empat ekor bertahan di dalam kebun karet tua.
Semenjak Sabtu (15/6/2019) kemarin, tim hanya bisa melakukan pemantauan keberadaan gajah karena hujan deras.
Kemudian tim, mulai melakukan penghalauan lada pukul 13.00 Wib dengan menggunkan metode sergap halau dengan formasi baris.
"Formasi baris itu dilakukan dengan menempatkan dua gajah latih di tengah sedangkan petuga berada di sayap kiri sebanyak 12 orang dan sebanyak 30 orang di sayap kanan gajah latih," kata Kabid BKSDA Wilayah I, Andri Hansen Siregar, Minggu (16/6/2019).
Baca: Seorang Pekerja Proyek Jalan Tol Pekanbaru-Dumai Tewas Kesetrum Listrik Saat Hendak Mandi di Mess
Baca: VIRAL Cowok AFRIKA Nikahi Cewek Cantik MALAYSIA, Selebgram Asal MINANG Ketemu Jodoh Melalui OLSHOP
Baca: BUKAN Kampanye Politik, CEWEK CANTIK Asal Pekanbaru Ini Kampanyekan Peduli Sampah dan Kebersihan
Menurut Andri formasi ini dilakukan dengan cara menyisir kebun karet tua yang tidak terawat secara bersamaan.
"Formasi ini agak beresiko tinggi. Prosesi ini dilakukan selama kurang lebih selama 1 jam 20 menit. Gajah liar berhasil ditemukan oleh tim sayap kiri," katanya.
Kemudian tim segera menyergap dan menghalau gajah liar, namun gajah berlari bergerak mengarah ke pemukiman padat.
Tim sayap kanan bergerak untuk segera menghalau sambil mengarahkan gajah liar pada jalur penghalauan.
"Saat itu gajah liar dengan cepatnya beberlok dengan mengambil celah diantara petugas sayap kiri, lalu kembali memasuki kebun karet tua hingga kami kehilangan jejak kembali," ujarnya.
Tim mencoba lagi dengan cara yg sama hingga Pukul18.10 Wib namun tidak membuahkan hasil.
Mencoba memancing gajah liar, tim menempatkan gajah latig ke sisi utara kebun karet tua.
Baca: HUJAN Deras, BANJIR di Wilayah Pemukiman di Pekanbaru, Seorang Perempuan HANYUT Terbawa Arus Parit
Baca: Haji 2019, CJH Pelalawan Tak Menginap di Luar Embarkasi Haji Antara Riau, Kemenag Inhil: Tak Masalah
Baca: Perkara PIDANA Pemilu di Kampar Riau SERET Istri BUPATI Kampar dan Caleg DPR RI Terus Disidangkan
Untuk memancing gajah liar mendekati gajah latih, tim memberikan bekal pakan yang banyak disekitar gajah latih ditambatkan.
Sekira pukul 22.00 WIB tim memantau perkembangan keberadaan gajah liar yang sudah mendekati gajah latih, namun gajah liar masih berjumlah dua ekor saja yang mendekat.
Selanjutnya pada Minggu (16/6/2019) pukul 02.20 dini hari, bersama masyarakat tim secara perlahan-lahan mulai bergerak menghalau dari sisi selatan posisi gajah liar yang telah berkumpul bersama gajah latih.
Selanjutnya gajah liar mulai bergerak kearah utara menuju HTI PT RPI - TNTN.
"Hingga saat ini kami sampaikan, tim masih dalam proses pengahalaun dan pemblokiran jalur gajah liar," kata Andri.
NASIB Gajah Sumatera di Riau, Diburu, Diusir, Ditangkap, Diracun, Dihalau dan Digiring ke Hutan. (Tribunpekanbaru.com/Bynton Simanungkalit)