Berita Riau

UANG MAKAN Sopir Truk dan Operator Alat Berat PROYEK Jalan Tol Pekanbaru-Dumai Tak Dibayarkan

Penulis: Mayonal Putra
Editor: Nolpitos Hendri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

UANG MAKAN Sopir Truk dan Operator Alat Berat PROYEK Jalan Tol Pekanbaru-Dumai Tak Dibayarkan

Uang Makan Sopir Truk dan Operator Alat Berat Proyek Jalan Tol Pekanbaru-Dumai Tak Dibayarkan

TRIBUNPEKANBARU.COM, SIAK - Uang makan sopir truk dan operator alat berat proyek pembangunan Jalan Tol Pekanbaru-Dumai tak dibayarkan kontraktor, sempat demo, ini alasannya.

Sebanyak 26 sopir truk dan operator alat berat yang berkerja di proyek pembangunan jalan Tol Pekanbaru-Dumai tidak mendapatkan bayaran uang makan sejak 2018 lalu.

sopir truk dan operator alat berat proyek pembangunan jalan Tol Pekanbaru-Dumai itu sudah berkali-kali memperjuangkan haknya tersebut namun tak kunjung berhasil.

Baca: DOKTER MUDA dan Cantik Indonesia, Ada Netizens Minta DIPERIKSA, Top 5 Puteri Muslimah Asia 2018

Baca: Warga BELAH Perut BUAYA dan Temukan Potongan Tubuh MANUSIA, BBKSDA Riau Imbau Warga Tidak ANARKIS

Baca: Polisi GEREBEK Rumah Pengedar Narkoba di Inhu Riau, Bandar dan Kurir Sabu-sabu Ditangkap di Kampar

Sembiring (49), salah seorang sopir truk mengaku total uang makan yang belum dibayarkan Rp 180 juta.

Bagi seluruh sopir uang makan itu sangat penting untuk menopang kehidupannya.

Apalagi dalam perjanjian kerjanya, uang makan jelas tertera angkanya.

"Kami sudah lama meminta hak kami tersebut tapi sampai sekarang belum juga dibayarkan," kata Sembiring kepada Tribunpekanbaru.com pada Senin (24/6/2019).

Sementara perusahaan yang bertanggung jawab atas uang makan sopir tersebut adalah PT Unggul Puspa Negara (UPN).

Sedangkan gaji mereka dibayarkan oleh PT Surya Riko Utama (SRU) Dumai.

UANG MAKAN Sopir Truk dan Operator Alat Berat PROYEK Jalan Tol Pekanbaru-Dumai Tak Dibayarkan (TRIBUNPEKANBARU.COM/NASUHA NASUTION)

"Ya, awalnya kesepakatannya gaji dari PT SRU sedangkan uang makan dan restasi sopir dari PT UPN," kata dia.

Ia menjelaskan, sembiring bersama 25 orang rekannya bekerja pada bagian penimbunan proyek jalan Tol Pekanbaru-Dumai areal Duri 13 Pekdum 5 dan 6.

Baca: PEMANJAT Terjatuh ke Sungai Siak, Kejuaraan Dragon Boat Pekanbaru dan Panjat Tebing di Sungai Siak

Baca: PIDANA PEMILU di Riau Hakim Vonis 2 Bulan Penjara Terdakwa, Penggugat Yakin Gugatan di MK Dikabulkan

Baca: DINDING Rumah Warga di Dumai Riau ROBOH Ditabrak Truk Kontainer, NYAWA Seorang Anak Nyaris Melayang

Progres pekerjaan berjalan sebagaimana mestinya.

"Karena uang makan kami tak dibayarkan saat ini kami tak bekerja lagi. Ada yang keluar dengan sendirinya ada juga yang sengaja dikekuarkan," kata dia.

Sembiring mengaku selama ini ia bekerja membawa tanah.

Sebagian rekannya yang lain sebagai operator alat berat.

Areal kerjanya sama.

Menurut Sembiring, pihaknya pernah melakukan aksi demonstrasi ke perusahaannya.

Tujuannya agar perusahaan membayarkan uang makan tersebut.

"Tapi tak membuahkan hasil. Waktu demo itu dijaga ketat pula sama polisi," kata Sembiring.

Di tempat terpisah, Direktur Utama PT Unggul Puspa Negara (UPN) Susilo kepada Tribunpekanbaru.com membenarkan pihaknya belum membayarkan uang makan tersebut.

Alasannya belum selesai.

Baca: Slip Setoran Bank ke REKENING Pribadi BUPATI di Riau Jadi BUKTI, Sidang UTANG Piutang Rp 872.9 Juta

Baca: Kemenkopolhukam Kunjungi PERBATASAN Indonesia-Malaysia di Riau Gelar Rakor Pembangunan PULAU TERLUAR

Baca: Kapal TABRAK Turap di Pelabuhan di Kepulauan Meranti Riau, Tiang Surya Roboh, KSOP Panggil Nahkoda

Baca: ACT Terus Membersamai JUTAAN Warga Rohingya, PALESTINA di Asia Tenggara, Terancam Penghapusan ETNIS

"Bahkan kepada Pak Sewiling, bos para supir itu masih ada utang kita Rp 800 juta lebih. Sesuai kesepakatan waktu itu, utang ini bisa dibayar telat. Jika pekerjaan sudah mulai berjalan normal, saya akan mencicilnya semuanya," kata dia.

Susilo menyebut tidak perlu para sopir membesar-besarkan masalah ini.

Ia meminta datang ke kantor untuk mendiskusikannya.

Menurut dia, persoalan ini tak ada kaitannya dengan PT PGAS.

Sebab penanggungjawab di lapangan masalah tol ini adalah pihaknya sendiri.

"Yang kontrak kan PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI), sub kontraktor-nya PT PGAS dan kita ngesub ke PT PGAS. Jadi tak ada kaitannya sama kedua perusahaan itu, kaitannya sama kita saja," kata dia.

Uang Makan Sopir Truk dan Operator Alat Berat Proyek Jalan Tol Pekanbaru-Dumai Tak Dibayarkan. (Tribunsiak.com/mayonal putra)

Berita Terkini