Berita Riau

BOCAH Laki-laki Gendong Bayi dan Mengemis di Riau, Diduga Korban Eksploitasi Anak, DICARI Dinsos

Penulis: Fernando
Editor: Nolpitos Hendri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

BOCAH Laki-laki Gendong Bayi dan Mengemis di Riau, Diduga Korban Eksploitasi Anak, DICARI Dinsos

BOCAH Laki-laki Gendong Bayi dan Mengemis di Riau, Diduga Korban Eksploitasi Anak, DICARI Dinsos

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Bocah laki-laki gendong bayi dan mengemis di Riau, tepatnya di trotora dekat Mal SKA Pekanbaru Jalan Tuanku Tambusai, diduga anak itu korban eksploitasi anak.

Saat ini, anak dan bayi itu dicari Dinas Sosial Pekanbaru, dan diduga anak itu menghilang karena dibawa kabur oleh orangtuanya.

Baca: SK Pimpinan DPRD Tiga Daerah sudah Diteken Gubri Syamsuar, Jadwal Pengukuhan Pimpinan DPRD Pekanbaru

Baca: Mahasiswa Malaysia di Riau Dipulangkan, Riau Darurat Pencemaran Udara, Penderita ISPA Meningkat

Baca: Pengusaha Tertangkap Basah Berhubungan Intim dengan Cewek SPG di Kamar Kos, Terciduk oleh Istri

Baca: Siswa STM dan Siswa SMA Ikut Aksi Demonstrasi Mahasiswa di DPR RI, LIVE Sekarang di Youtube KompasTV

Keberadaan bocah yang menggendong bayi di persimpangan lampu lalu lintas Mal SKA pada pekan lalu tidak terlihat lagi pada Selasa (24/9/2019) malam.

Namun masih terlihat anak lain menggendong balita, ada juga sejumlah anak berjualan di sana.

Mereka memelas dan mohon belas kasihan dari pengendara yang melintas.

Anak-anak itu sempat menghilang kala tim dari Dinas Sosial Kota Pekanbaru mendatangi lokasi.

Mereka tidak cuma lakukan penertiban, tim juga masih menelusuri keberadaan bocah tersebut.

Ada dugaan bocah yang diduga korban eksploitasi dibawa kabur keluarganya saat tim menyisir kawasan itu pada Senin (23/9/2019) malam kemarin.

Mereka kembali menelusuri kawasan itu hingga Selasa malam.

Namun belum menemukan bocah yang diduga jadi korban eksploitasi oleh pihak tidak bertanggung jawab.

Baca: Isak Tangis Jamaah Pecah Usai Sholat Istisqa di Masjid Agung An Nur Riau, Gubri Syamsuar:Ini Ikhtiar

Baca: Viral Video Hujan Es di Riau, Warga Pelalawan Pungut Butirannya di Jalan, Ternyata Ini yang Terjadi

Baca: Warga Riau Alami Sesak Nafas dan Dilarikan ke UGD saat Riau Darurat Pencemaran Udara Akibat Karhutla

Tim berencana melakukan penyusuran dengan menyamar sebagai pengendara.

"Kita berupaya cari anak itu, saat ini masih belum dapat kita evakuasi," tegas Kepala Dinas Sosial Kota Pekanbaru, Chairani kepada Tribun, Rabu (25/9/2019).

Pihaknya juga menggali informasi terkait dugaan eksploitasi terhadap kedua anak itu.

Mereka bakal mengumpulkan sejumlah bukti bersama instansi terkait nantinya.

Wanita berkerudung mengaku tidak menampik bahwa kedua anak itu diduga kuat keluarga pengemis.

Mereka sudah berulang kali diamankan petugas tapi tidak kunjung jera.

Mereka beralasan harus mengemis untuk mencari nafkah.

Dinas juga sempat membantu keluarga bocah itu sebuah gerobak.

Adanya gerobak bertujuan agar keluarga pengemis di lampu merah bisa berdagang.

Baca: Mewah, Mobil Ini akan Jadi Kendaraan Dinas Tiga Orang Pimpinan DPRD Siak Riau Harganya Rp 400 Jutaan

Baca: Hujan di Daerah Karhutla di Riau Mengandung Partikel BERBAHAYA, Jangan Mandi Air Hujan Ini Kata BMKG

Baca: BREAKING NEWS: Bupati Pelalawan HM Harris Dipanggil Bareskrim Polri Terkait Karhutla di PT Adei Riau

Mereka juga diingatkan agar tidak melibatkan anak-anak saat mengemis.

"Namun mereka tetap kembali mengemis, alasannya sudah terbiasa meminta-minta di jalanan," jelasnya.

Tim Dinas Sosial Pekanbaru bakal koordinasi dengan Satpol PP Pekanbaru.

Wakil Walikota Pekanbaru, Ayat Cahyadi menegaskan bahwa dinas sudah menindaklanjuti keberadaan anak tersebut.

"Kita menanti laporan tindak lanjutnya. Sebab sampai saat ini anak itu belum diketahui keberadaannya," ujarnya.

Ayat berpesan jangan berikan sumbangan kepada pengemis jalan.

Masyarakat bisa serahkan bantuan ke lembaga atau panti asuhan

Ayat juga perintahkan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Pekanbaru untuk ikut menindaklanjuti dugaan eksploitasi anak ini.

Politikus PKS ini menilai harus ada tindakan tegas terhadap pelaku eksploitasi anak.

Baca: SK Pimpinan DPRD Tiga Daerah sudah Diteken Gubri Syamsuar, Jadwal Pengukuhan Pimpinan DPRD Pekanbaru

Baca: Mahasiswa Malaysia di Riau Dipulangkan, Riau Darurat Pencemaran Udara, Penderita ISPA Meningkat

Baca: Pengusaha Tertangkap Basah Berhubungan Intim dengan Cewek SPG di Kamar Kos, Terciduk oleh Istri

Baca: Siswa STM dan Siswa SMA Ikut Aksi Demonstrasi Mahasiswa di DPR RI, LIVE Sekarang di Youtube KompasTV

"Seharusnya DP3A bisa ikut koordinasi, nantinya bisa ditindaklanjuti juga ke orangtua anak itu," paparnya.

Kepala DP3A Kota Pekanbaru, Mahyuddin mengaku baru bakal koordinasi terkait dugaan eksploitasi anak di jalanan.

Ia bakal memberi info terkait kordinasi lanjutan nantinya.

"Kami kordinasi dulu," ujarnya singkat.

BOCAH Laki-laki Gendong Bayi dan Mengemis di Trotoar Mal

Seorang bocah laki-laki gendong bayi dan mengemis di trotoar Mal SKA Pekanbaru Jalan Tuanku Tambusai, takut dipotret dan minta foto dihapus, keduanya diduga korban eksploitasi anak di Riau.

Masih adanya dugaan eksploitasi atau pemanfaatan secara sewenang-wenang terhadap anak di Pekanbaru ini suatu yang ironis, karena Pemerintah Kota Pekanbaru telah mendeklarasikan bahwa Pekanbaru kota layak anak.

Baca: POLEMIK Lahan Jalan Tol Pekanbaru-Dumai, Pemilik Lahan akan Laporkan PN Bengkalis ke KY dan MA

Baca: DRAMATIS, Seorang Ibu di Riau Bergulat dengan Buaya untuk Selamatkan Anak Gadisnya Berusia 10 Tahun

Baca: BREAKING NEWS : Kualitas Udara di Pekanbaru Capai Level BERBAHAYA, ISPU di Pekanbaru Level Berbahaya

Baca: BREAKING NEWS : Alhamdulilah! Hujan Turun di Sejumlah Daerah di Riau, ISPU Pekanbaru BERBAHAYA

Apalagi, Pemerintah Kota Pekanbaru berhasil mendapat tiga penghargaan sekaligus sebagai Kota Layak Anak (KLA), pada peringatan Hari Anak tahun 2019.

Seorang anak tampak meminta belas kasihan kepada sejumlah pengendara di persimpangan SKA, Kota Pekanbaru, Minggu (23/9/2019) malam.

BOCAH Laki-laki Gendong Bayi dan Mengemis di Trotoar Mal SKA, Takut Dipotret dan Minta Foto Dihapus (Tribun Pekanbaru/Fernando Sikumbang)

Bocah itu mengemis di persimpangan lampu lalu lintas depan Mal Living World.

Ia menggunakan sebuah ember kecil sembari menengadahkan tangan mungilnya.

Mirisnya bocah itu mengemis sambil menggendong seorang bayi mungil.

Bayi yang belum genap satu tahun itu berada dalam gendongan kain.

Bocah lelaki itu tampak berada di persimpangan lampu lalu lintas tanpa mengenakan masker.

Bayi tersebut juga demikian.

Keduanya tanpa kenakan masker ada di jalanan saat kabut asap mengepung kota.

Keduanya tampak sudah biasa melintas di antara deru mesin kendaraan.

Baca: Seekor Tapir Terjerat di Areal Kebun Kelapa Sawit di Riau, Kaki Kanan Tapirus Indicus Itu Luka Parah

Baca: Pasangan Pengantin Baru di Riau Nyaris Gagal Terbang ke Batam untuk Bulan Madu karena Kabut Asap

Baca: Kulit di Sekujur Tubuh Mengelupas, Bayi Perempuan di Riau Ini Alami Penyakit Langka

Baca: Baru Keluar Penjara, Jambret Kembali Beraksi di Pekanbaru, Korban Buru Pelaku dan Diteriaki Maling

Padatnya lalu lintas tidak membuat mereka takut berada di jalanan..

Tribun mencoba menelusuri identitas bocah itu.

Kala keduanya beristirahat dan bermain di trotoar.

Ada dugaan kedua menjadi korban eksploitasi oknum tidak bertanggung jawab.

Bocah lelaki itu tampak ketakutan diprotret.

Ia berkali-kali memohon agar foto dirinya dihapus.

Bocah yang mengenakan pakaian serba dekil itu menyebut bahwa dirinya akan kena marah saat fotonya di media massa.

"Kalau masuk koran nanti kena marah kami om. Hapuslah om foto kami," jelas bocah lelaki tersebut sembari mengiba.

Bocah itu tidak berani menyebut sosok yang bakal marah pada dirinya.

Ia cuma menyebut bahwa dirinya bersama orangtuanya tinggal tidak jauh dari kawasan itu.

Perlahan sembari menggendong bayi, bocah itu pun perlahan menjauh.

Ia menghilang dari ramainya perempatan lampu lalu lintas tersebut.

Baca: POLEMIK Lahan Jalan Tol Pekanbaru-Dumai, Pemilik Lahan akan Laporkan PN Bengkalis ke KY dan MA

Baca: DRAMATIS, Seorang Ibu di Riau Bergulat dengan Buaya untuk Selamatkan Anak Gadisnya Berusia 10 Tahun

Baca: BREAKING NEWS : Kualitas Udara di Pekanbaru Capai Level BERBAHAYA, ISPU di Pekanbaru Level Berbahaya

Baca: BREAKING NEWS : Alhamdulilah! Hujan Turun di Sejumlah Daerah di Riau, ISPU Pekanbaru BERBAHAYA

Dinas Sosial Kota Pekanbaru sudah menerjunkan tim untuk memastikan keberadaan anak tersebut.

Mereka sudah melakulan penelusuran pada Senin siang.

"Kalau siang masih belum kita temukan. Senin malam bakal kita sisir lagi," terang Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial di Dinas Sosial Kota Pekanbaru, Bustami.

Tim langsung menindaklanjuti adanya laporan terkait adanya anak bayi diajak mengemis.

Tim langsung bertindak dengan berupaya menjaring dan mencari orangtua anak-anak tersebut.

Keberadaan anak-anak mengemis dan jualan itu melanggar Peraturan Daerah (Perda) No.12 tahun 2008 tentang Ketertiban Sosial.

"Kita bakal telusuri, kita ingin pastikan keduanya bersaudara," papar Bustami.

Pihaknya belum bisa berasumsi bahwa keduanya korban eksploitasi.

Mereka baru bisa memastikan keduanya korban eksploitasi setelah menjaringnya.

"Kalau kita jaring, langsung kita bawa dan tanyai identitasnya," jelasnya.

Bustami tidak menampik masih banyak oknum orangtua eksploitasi anaknya berjualan di jalan dan mengemis.

Baca: Seekor Tapir Terjerat di Areal Kebun Kelapa Sawit di Riau, Kaki Kanan Tapirus Indicus Itu Luka Parah

Baca: Pasangan Pengantin Baru di Riau Nyaris Gagal Terbang ke Batam untuk Bulan Madu karena Kabut Asap

Baca: Kulit di Sekujur Tubuh Mengelupas, Bayi Perempuan di Riau Ini Alami Penyakit Langka

Baca: Baru Keluar Penjara, Jambret Kembali Beraksi di Pekanbaru, Korban Buru Pelaku dan Diteriaki Maling

Mereka mendapatinya dalam serangkaian penertiban.

"Kebanyakan yang kita amankan alasannya ekonomi," ujarnya.

Ada sekitar 20 lebih anak yang mengemis dan berjualan di jalanan sudah diamankan.

Mereka sempat dibawa ke tempat penampungan sementara.

"Kami dapati banyak dari mereka sekolah. Ada juga yang tidak sekolah. Bahkan saat ditangkap, ibunya berada tidak jauh dari sana," terangnya.

Bustami merinci ada sejumlah titik rawan anak-anak berjualan dan mengemis.

Ada di pertigaan Jalan Tuanku Tambusai- Jalan Jendral Sudirman, pertigaan Jalan Arifin Achmad-Jalan Soekarno-Hatta, Pertigaan Tabek Gadang, Perempatan SKA dan Lampu lalu lintas di kawasan Simpang Tiga.

Berasal dari Keluarga Pengemis

Keberadaan bocah yang menggendong bayi di lampu lalu lintas simpang SKA, Kota Pekanbaru ternyata berasal dari keluarga pengemis.

Kakek dan orangtua bocah tersebut rupanya berprofesi sebagai pengemis.

Fakta ini terungkap setelah Dinas Sosial Kota Pekanbaru menelusuri keberadaan bocah itu pada Senin (23/9/2019) malam kemarin.

Tim dinas sudah memberi peringatan kepada orangtua bocah tersebut.

BOCAH Laki-laki Gendong Bayi dan Mengemis di Riau, Diduga Korban Eksploitasi Anak, DICARI Dinsos (Tribun Pekanbaru/Fernando Sikumbang)

Apalagi modus bocah menggendong bayi membahayakan keduanya saat di jalanan.

Keduanya diduga jadi korban eksploitasi anak.

"Anak tersebut rupanya berasal dari keluarga yang sering mengemis di kawasan itu," jelas Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial di Dinas Sosial Kota Pekanbaru, Bustami kepada Tribun, Senin (24/9/2019).

Baca: Asik Main di Hotel Melati, Wanita Bersuami Terjaring Razia, Ngamuk Gimana ini kalau laki gua tau

Menurutnya, bocah tersebut bukanlah anak terlantar.

Ia merupakan anak dari pengemis yang kerap berada di sekitar Patung Kuda dekat Simpang SKA.

"Mereka adalah warga yang tinggal di Pekanbaru. Bukan dari luar daerah," paparnya.

Dulunya gerombolan keluarga pengemis berada di gubuk sekitar Patung Kuda.

Namun kini mereka tinggal di pemukiman yang ada dekat ruko kawasan tersebut.

Mereka biasa berada di sana untuk meminta belas kasihan pengendara dan pengguna jalan.

Bahkan jumlah anak dari bocah tersebut ada 12 orang.

Baca: Emak-emak Unjuk Rasa Depan Kantor Gubernur Riau Sambil Bawa Peralatan Masak, Ini 8 Tuntutannya

Baca: BREAKING NEWS: Emak-emak di Riau Unjuk Rasa Bawa Peralatan Masak, Protes Karhutla dan Kabut Asap

Seluruhnya memilih jalan sebagai pengemis untuk mencari nafkah.

Tim dari dinas dan aparat gabungan sudah berulang kali mengamankan gerombolan pengemis tersebut.

Mereka pun biasanya terisak saat hendak ditangkap.

Namun kembali lagi saat penertiban tidak dilakukan di kawasan itu.

Gerombolan ini tidak jarang pindah ke lokasi lain untuk mengemis.

Tim pun kembali mendapati mereka mengemis di titik lain.

"Modusnya saat ditangkap ya menangis hingga terisak. Setelah tim hilang, mereka datang kembali," ulasnya.

Bustami tidak menampik bahwa upaya penindakan selama ini tidak membuat mereka jera.

Pihaknya bakal koordinasi dengan Satpol PP Pekanbaru untuk terapkan Permendagri No.54 tahun 2011 tentang Ketertiban Sosial.

"Kita bakal jaring bersama, walau selama ini mereka terus membandel," tegasnya.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Pekanbaru, Mahyudin mengaku tidak bisa berbuat banyak terkait dugaan eksploitasi anak.

Ia menyarankan untuk penindakan langsung ke pihak kepolisian

"Kalau ada indikasi itu sebaiknya ke unit PPA Polresta Pekanbaru atau Kanit Judisila, sebab masuk ranah pidana," terangnya.

Mahyudin mengaku hanya sosialisasi ke masyarakat dan instansi terkait perihal Undang-Undang No. 35 tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang No.23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.

Ia menyebut bahwa masyarakat dapat menyampaikan ke aparat penegak hukum.

Mereka juga dorong OPD terkait untuk melakukan razia.

"Nantinya dari hasil asesmen razia itu kami dari dinas menyampaikan ke polres untuk diusut, bila ada unsur pidana tentu kami mulai dulu dengan advokasi," paparnya.

Baca: FOTO: Pekanbaru Job Fair 2019, Ada Kesempatan Kerja di Luar Negeri

Terpisah, Kepala Satpol PP Kota Pekanbaru, Agus Pramono tidak menampik bahwa belum ada efek jera dalam penertiban selama ini.

Mereka yang sering diamankan malah tetap saja mengemis.

"Jadi tidak ada efek jera, sudah diamankan malah yang lain tetap datang," ulasnya.

Personel Satpol PP Pekanbaru menertibkan pengemis sesuai Perda Kota Pekanbaru No. 5 tahun 2002 tentang Ketertiban Umum.

BOCAH Laki-laki Gendong Bayi dan Mengemis di Riau, Diduga Korban Eksploitasi Anak, DICARI Dinsos. (Tribunpekanbaru.com/Fernando Sikumbang)

Berita Terkini