Berita Riau

Gubernur Riau Syamsuar Sebut Bahaya Laten Paham Komunis Bak Gunung Es Dalam Laut Minta Warga Waspada

Penulis: Syaiful Misgio
Editor: Nolpitos Hendri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur Riau Syamsuar Sebut Bahaya Laten Paham Komunis Bak Gunung Es Dalam Laut Minta Warga Waspada

Gubernur Riau Syamsuar Sebut Bahaya Laten Paham Komunis Bak Gunung Es Dalam Laut Minta Warga Waspada

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Gubernur Riau Syamsuar sebut bahaya laten paham komunis bak gunung es dalam laut, maka ia meminta warga waspada terhadap paham komunis tersebut.

Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar mengingatkan seluruh masyarakat Riau agar waspada terhadap penyebaran paham komunis.

Baca: Siswa dan Siswi SMP di Riau TERCIDUK Satpol PP Meranti Bermesraan dan Ciuman di Kebun Perkemahan

Baca: ANAK Kandung Bupati Pelalawan HM Harris Daftar ke PKS, Adi Sukemi Yakin Maju Pilkada Pelalawan 2020

Baca: APBD Perubahan 2019 di Riau, APBD Perubahan Kuansing Batal, Pimpinan Dewan Tuding Kelalaian Sekdakab

Pesan tersebut disampaikan Syamsuar karena dirinya tidak ingin ada warga Riau yang terpapar paham PKI.

"Peringatan hari kesaktian pancasila hari ini tidak bisa dilepaskan dari peristiwa bersejarah G 30 S PKI. Kita mengingatkan masyarakat Riau agar tetap waspada terhadap PKI. Paham komunis ini kan bahaya laten dan ini tidak bisa kita abaikan," kata Syamsuar usai memimpin upacara hari kesaktian pancasila di Halaman Kantor Gubernur Riau, Selasa (1/10/2019).

"Komunis itu seperti sebuah gunung es dalam laut yang sewaktu-waktu bisa muncul. Makanya kita harus waspada terhadap ancaman itu, dan jangan sampai itu terjadi di negara kita," imbuhnya.

Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila tahun 2019 tingkat Provinsi Riau berjalan khidmat yang digelar rutin setiap tahun oleh Pemprov Riau.

Upacara ini dihadir oleh Wakil Gubernur Riau Edy Natar Nasution, PJ Sekdaprov Riau Ahmad Syah Harrofie, pejabat eselon II serta Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemprov Riau.

Baca: BREAKING NEWS : Kapolda Riau Irjen Agung Setya Imam Effendi Tiba di Pekanbaru, DITANTANG dan Diharap

Baca: AKSI Jambret di Riau, Tukang Ojek Pangkalan Diburu Warga, SEMPAT Tarik Menarik Tas dengan Korban

Baca: SEMPAT Minta Ditunda, Bareskrim Mabes Polri akan Periksa Bupati Pelalawan HM Harris Terkait Karhutla

Gubernur Riau, Syamsuar menjadi Inspektur upacara.

Tema Peringatan Hari Kesaktian Pancasila yaitu Pancasila Sebagai Dasar Penguatan Karakter Bangsa Menuju Indonesia Maju dan Bahagia.

"Pada peringatan hari kesaktian pancasila ini, mari sama-sama kita doakan para pahlawan revolusi dan pahlawan lainya yang telah gugur dalam perjuangan ditempat disisi Allah, tuhan yang maha kuasa dan semua perjuangannya dalam membela negara ini dicatat sebagai amal ibadah," kata Syamsuar.

Sejarah Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober

Tak terasa, bulan Oktober sudah tiba.

Memasuki bulan Oktober, tepat pada tanggal 1 Oktober bangsa Indonesia memperingatinya sebagai Hari Kesaktian Pancasila.

Masih banyak di antara masyarakat Indonesia yang sering salah kaprah antara Hari Kesaktian Pancasila dan Hari Lahir Pancasila.

Baca: Ternyata Sultan HB IX Sudah Meramalkan Bakal Adanya Peristiwa G30S/PKI:Termenung Memandang Laut Jawa

Baca: Mengenal 10 Pahlawan Revolusi Korban Kebiadaban G30S PKI, Sejarah Kelam Bangsa Indonesia

Baca: Diberi Selembar Nota Saat Pidato, Soekarno Mendadak Hentikan Pidato Pasca G30S/PKI, Isinya Mencekam

Namun, dua hari bersejarah di Indonesia yakni Hari Kesaktian Pancasila dan Hari Lahir Pancasila diperingati terpisah.

Hari Kesaktian Pancasila diperingati tiap 1 Oktober.

Sementara Hari Lahir Pancasila diperingati tiap 1 Juni.

Banyak yang menduga jika tanggal 1 Juni adalah Hari Kesaktian Pancasila, meski sebenarnya diperingati Hari Lahir Pancasila.

Hari Kesaktian Pancasila dan Hari Lahir Pancasila berbeda.

Hari Kesaktian Pancasila diperingati 1 Oktober dan Hari Lahir Pancasila diperingati 1 Juni.

Sebenarnya kedua hari peringatan terhadap lambang negara itu berbeda makna.

Dilansir TribunJogja.com, Hari Kesaktian Pancasila lebih berkaitan dengan peristiwa G30S/PKI yang terjadi 30 September 1965.

Pada tanggal 30 September 1965, terjadi insiden yang dinamakan Gerakan 30 September (G30S).

Insiden ini masih menjadi perdebatan di tengah lingkungan akademisi mengenai siapa penggiatnya dan apa motif di belakangnya, seperti dilansir dari Wikipedia.

Akan tetapi otoritas militer dan kelompok keagamaan terbesar saat itu menyebarkan kabar bahwa insiden tersebut merupakan usaha PKI mengubah unsur Pancasila menjadi ideologi komunis, untuk membubarkan Partai Komunis Indonesia, dan membenarkan peristiwa Pembantaian di Indonesia 1965–1966.

Pada hari itu, enam Jenderal dan 1 Kapten serta beberapa orang lainnya dibunuh oleh oknum-oknum yang digambarkan pemerintah sebagai upaya kudeta.

Gejolak yang timbul akibat G30S pada akhirnya berhasil diredam oleh otoritas militer Indonesia.

Pemerintah Orde Baru kemudian menetapkan 30 September sebagai Hari Peringatan Gerakan 30 September G30S dan tanggal 1 Oktober ditetapkan sebagai Hari Kesaktian Pancasila.

Nah, berbeda dengan Hari Kesaktian Pancasila, Hari Lahirnya Pancasila merupakan peringatan cikal bakal Pancasila dijadikan lambang negara.

Mulai tahun 2017, Hari Lahir Pancasila ditetapkan sebagai hari libur nasional menurut Keppres Nomor 24 Tahun 2016.

Lahirnya Pancasila adalah judul pidato yang disampaikan oleh Soekarno dalam sidang Dokuritsu Junbi Cosakai (bahasa Indonesia: "Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan") pada tanggal 1 Juni 1945, seperti dikutip dari Wikipedia.

Dalam pidato inilah konsep dan rumusan awal "Pancasila" pertama kali dikemukakan oleh Soekarno sebagai dasar negara Indonesia merdeka.

Pidato ini pada awalnya disampaikan oleh Soekarno secara aklamasi tanpa judul dan baru mendapat sebutan "Lahirnya Pancasila" oleh mantan Ketua BPUPK Dr. Radjiman Wedyodiningrat dalam kata pengantar buku yang berisi pidato yang kemudian dibukukan oleh BPUPK tersebut.

Sejak tahun 2017, hari tersebut resmi menjadi hari libur nasional.

Selamat Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober 2018. Ingat ini bukan hari libur ya.

Berbeda dengan Hari Lahir Pancasila tiap 1 Juni.

Gubernur Riau Syamsuar Sebut Bahaya Laten Paham Komunis Bak Gunung Es Dalam Laut Minta Warga Waspada. (Tribunpekanbaru.com/Syaiful Misgiono)

Berita Terkini