Penanganan Covid

Antisipasi Penyebaran Covid-19, Lapas Kuansing Swab Seluruh Napi dan Pegawai

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUNPEKANBARU.COM, TELUK KUANTAN - Lapas kelas IIB Teluk Kuantan, Kuansing menggelar swab massal seluruh narapidana dan pegawai.

Swab massal ini dilakukan untuk antisipasi penyebaran covid-19.

"Kita kemarin gelar swab massal seluruh masyarakat binaan dan juga pegawai," kata kepala pengamanan lapas (KPLP) kelas IIB Teluk Kuantan Aldino Octalaperta, Rabu (4/11/2020).

Swab massal ini merupakan intruksi pusat.

Pihaknya bekerjasama dengan salah satu rumah sakit.

Pelaksanaan swab massal dilakukan Jumat pekan lalu (30/10/2020).

Pelaksanaan swab di Lapas Teluk Kuantan beberapa waktu lalu. (Istimewa)

Sebanyak 333 narapidana dan 43 pegawai menjalani swab.

"Hasil swab belum keluar," katanya.

Di Kuansing, sempat muncul klaster tahanan dalam penyebaran covid-19. Kala itu, ada satu tahanan Lapas yang positif covid-19.

"Selebihnya kan tahanan Polres dan kejaksaan. Yang satu (positif) itu pun sudah sembuh" katanya.

Dalam mengantisipasi penhebaran covid-19 di Lapas, pihaknya juga merivisi SOP dalam barang titipan keluarga ke narapidana.

Bila selama ini jadwal barang titipan mulai Senin - Sabtu, kini menjadi hanya tiga hari dalam sepekan.

Selain itu, barang titipan keluar narapidana juga harus disterilisasi terlebih dahulu.

Seperti plastik bungkusan diganti dengan plastik milik Lapas.

Kunjungan tatap muka keluarga dengan narapisana sendiri masih ditiadakan sampai saat ini.

Kebijakan ini sudah lama diterapkan kala covid-19 marak.

"Kita tidak mau juga kan seperti Lapas di Pekanbaru. Makanya kita antisipasi," katanya. (Tribunpekanbaru.com/Palti Siahaan)

-------------------------------------

207 Napi di Lapas Kelas IIA Pekanbaru Terpapar Covid-19 Jadi 207, Pegawai 9 Orang

Jumlah warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Pekanbaru yang terpapar Covid-19 bertambah drastis.

Saat ini, jumlahnya menembus angka lebih dari 200 orang.

Jumlah ini naik signifikan dari jumlah yang diumumkan sehari sebelumnya, yang hanya 16 orang.

Selain warga binaan, pegawai Lapas Pekanbaru yang terjangkit Virus Corona juga bertambah kasusnya, yang sebelumnya 4 orang menjadi 9 orang.

Baca juga: Ancam Bakar Kantor Desa, Pria Paruh Baya Marah-marah Sambil Bawa Sebotol Bensin, Eh Ternyata

Baca juga: Dugaan Politik Uang Tak Penuhi Unsur Pidana, Sentra Gakkumdu Bengkalis Hentikan Proses Penyidikan

Baca juga: Android Bantuan Mendikbud di SMPN 8 Rupat Senilai Rp 74 Juta Dicuri, Untung Polisi Bekuk Pelakunya

Temuan kasus positif ini, berdasarkan hasil swab test massal yang digelar Lapas Pekanbaru bekerjasama dengan sebuah rumah sakit swasta.

Swab test massal dilaksanakan sejak 26 Oktober 2020.

"Kemarin saya informasikan, pada saat itu jumlahnya masih 16 orang (warga binaan) dan 4 orang pegawai yang positif Covid-19,”jelas Plt Kepala Lapas Kelas IIA Pekanbaru, Alfonsus Wisnu Ardianto, Selasa (3/11/2020).

“Sorenya, dari 1.502 orang warga binaan, yang dilaporkan terkonfirmasi positif 207 orang,"imbuhnya.

Sementara disebutkannya lagi, dari 109 orang pegawai, berdasarkan hasil swab test mandiri, ada 4 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Ditambah 5 orang dari hasil swab massal, maka jumlahnya menjadi 9 orang.

Alfonsus menuturkan, sampai saat ini pihaknya masih menunggu hasil swab test lainnya.

Karena menurutnya, jumlah yang ada sekarang, belum hasil keseluruhan.

"Sampai saat ini kami masih menunggu hasil konfirmasi swab test 1.502 orang itu apakah sudah seluruhnya yang terkonfirmasi 207 itu," bebernya.

Ia tak menampik, masih ada kemungkinan angka positif Covid-19 di Lapas Pekanbaru untuk bertambah.

"Masih ada kemungkinan, kita berdoa semoga hanya itu. Karena akan jadi pertimbangan khusus terkait penempatan kamar jika masih ada penambahan," sebut Alfonsus.

Ambil Tindakan Cepat

Plt Kepala Lapas Kelas IIA Pekanbaru, Alfonsus Wisnu Ardianto (istimewa)

Plt Kepala Lapas Kelas IIA Pekanbaru, Alfonsus Wisnu Ardianto menuturkan, dengan meningkatnya angka positif ini, pihaknya mengambil tindakan cepat, sesuai dengan yang diatur dalam protokol kesehatan.

Seperti melakukan penyemprotan disinfektan, pembersihan kamar, dan memindahkan warga binaan yang positif Covid-19 ke satu blok hunian.

"Kemarin memang ada 2 ruang isolasi, sekarang tidak difungsikan lagi. Melainkan mereka (warga binaan yang positif)yang disatukan dalam satu blok, yaitu di blok G, 24 kamar hunian," urainya.

Alfonsus memastikan, warga binaan yang positif Covid ini tidak tercampur dengan warga binaan yang sehat.

"Sementara yang dirawat di rumah sakit ada, karena penyakit penyertanya, ada 2 orang," tuturnya.

Semua warga binaan baik yang sehat dan yang terpapar Covid-19 kata Alfonsus, wajib menggunakan masker.

Selain itu mereka diminta rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.

"Kita juga berikan multivitamin di luar pemberian makanan yang sewajarnya kepada mereka. 207 orang warga binaan ini baru terjadi kemarin, berdasarkan konfirmasi dari RS Awal Bros.”

“ Tadi sudah diawali dengan kegiatan penjemuran bergiliran terhadap mereka. Diharapkan dapat meningkatkan imun sehingga covid bisa hilang," jabarnya.

ilustrasi virus corona (Freepik)

Diungkapkan Alfonsus, di dalam Lapas Pekanbaru ini, ada satu poliklinik yang bisa melayani para warga binaan. Namun karena jumlah warga binaan begitu banyak dan melebihi kapasitas, layanan yang diberikan sifatnya terbatas.

Namun Alfonsus menyatakan, pada prinsipnya, pihaknya bekerjasama dan berkoordinasi dengan pihak ketiga, dalam hal ini dengan rumah sakit dan dinas kesehatan.

Disinggung soal bagaimana tindakan dari Satgas Provinsi Riau terkait hal ini, Alfonsus menuturkan, sejauh ini belum ada tanggapan atas permasalahan ini.

"Walaupun kami sudah bersurat, kami belum ada ditengok oleh pihak Satgas Provinsi," pungkasnya.

Selanjutnya, dokter Lapas Pekanbaru, dr. Rosmawati Sinulingga menuturkan, rata-rata warga binaan yang positif Covid-19 ini merupakan orang tanpa gejala (OTG).

"Mereka bergejala ringan, jadi tidak terlampau ribet kita menangani. Kita berikan vitamin c dengan dosis tinggi.”

“ Sampai saat ini hanya 2 orang yang dirujuk ke rumah sakit karena ada penyakit penyerta dan usia sudah tua," jelasnya.

Ia menambahkan, di poliklinik Lapas Pekanbaru ini, ada 2 orang dokter dan 2 orang perawat yang bertugas.

(Tribunpekanbaru.com / Rizky Armanda)

Catatan Redaksi:

Bersama-kita lawan virus corona. Tribunpekanbaru.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan. Ingat pesan ibu, 3M (Memakai masker, rajin) Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak).

Berita Terkini