TRIBUNPEKANBARU.COM, TELUK KUANTAN - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kuansing kembali melonjak terlebih ada warga yang meninggal.
Dinas Kesehatan (Diskes) Kuansing sendiri sudah mewanti-wanti lonjakan ini sejak September lalu.
"Kita sudah kirim surat himbauan ke semua Puskesmas. Ternyata melonjak juga (kasus DBD)," kata Kepala bidang pencegahan dan pengendalian penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Diskes) Kuansing, Jumardi, Rabu (4/11/2020).
Surat himbauan tersebut dikirim sejak September lalu. Kala itu, curah hujan di Kuansing mulai meninggi.
Pihaknya memang mewanti-wanti lonjakan DBD ini.
Baca juga: Penyidik KPK Periksa 3 Saksi Kasus Dugaan Korupsi Proyek Jembatan Waterfront City Bangkinang Kampar
Sebab pihaknya tidak ingin terulang lonjakan kasus DBD seperti awal tahun lalu.
Kesadaran masyarakat sangat penting dalam penanganan DBD ini.
Yakni membersihkan lingkungan sekitar.
"Jangan sampai ada genangan air atau penampungan air yang tidak tertutup. Nanti akan menimbulkan jentik-jentik nyamuk," katanya.
Hingga Oktober, kasus DBD di Kuansing sendiri sebanyak 283 kasus.
Baca juga: Antisipasi Penyebaran Covid-19, Lapas Kuansing Swab Seluruh Napi dan Pegawai
Dari jumlah tersebut, 3 pasien meninggal dunia - dua pasien pada Januari lalu dan satu pasien akhir Oktober lalu.
"Totalnya sekarang 283 kasus," katanya.
Jumlah kasus DBD di Oktober 2020 ini sendiri sudah melebihi total kasus tahun lalu.
Pada 2019 lalu, ada 246 kasus DBD yang terjadi di Kuansing.
Sedangkan pada 2018, jumlah kasus DBD hanya sebanyak 75 kasus.
Baca juga: Diguyur Hujan Deras Sepekan, Permukaan Sungai di Pelalawan Mulai Naik, BPBD Minta Warga Waspada