MIRIS! Rayakan 45 Tahun Merdeka, Timor Leste Ternyata Masih Morat Marit, Ini Kondisinya

Penulis: Firmauli Sihaloho
Editor: Rinal Maradjo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bendera Timor Leste

Mereka meminta Timor Leste menahan diri dari meminjam uang, dan pemberi pinjaman internasional, untuk melindungi generasi mendatang.

Kelompok-kelompok tersebut berpendapat bahwa daripada mengulangi kesalahan negara berkembang lain yang telah bergumul dengan hutang selama beberapa dekade terakhir.

Timor Leste harus belajar dari pengalaman mereka, yang seringkali menimbulkan kesulitan besar pada rakyat mereka.

Surat tersebut memperingatkan bahwa, terlepas dari kekayaan minyak Timor-Leste saat ini:

"Ketika minyak dan gas Timor-Leste habis dalam waktu kurang dari 15 tahun, dan hutang masih harus dilunasi, anak dan cucu Timor-Leste akan menanggung akibatnya."

Surat tersebut diprakarsai oleh Movimento Kontra Deve (Gerakan Melawan Hutang, difasilitasi oleh La'o Hamutuk) Timor-Leste dan Timor Leste dan Jaringan Aksi Indonesia (ETAN) yang berbasis di AS.

Pernyataan tersebut didukung oleh 117 organisasi yang berbasis di 28 negara.

Jaringan internasional dengan pengalaman panjang dalam menentang hutang yang membebani negara berkembang termasuk di antara para penandatangang.

Mereka di antaranya, East Global, Jubilee South Asia Pacific Movement on Debt and Development, Third World Network dan CADTM International (Committee for the Cancellation of Third World Hutang).

Dua puluh kelompok di Timor Leste menandatangani pernyataan tersebut, termasuk Lembaga Pemantauan dan Analisis Pembangunan Timor-Leste (La'o Hamutuk), Forum LSM, Front Mahasiswa, Forum Pemimpin Komunitas, Yayasan Haburas dan ETADEP.

Organisasi penandatangan dari negara tetangga Timor-Leste di Asia Tenggara termasuk WALHI - Sahabat Bumi Indonesia, Koalisi Kebebasan dari Hutang Filipina, Forum LSM Internasional untuk Pembangunan Indonesia (INFID) dan BUMI (Siaga dan Pemulihan Ekologi Thailand).

Penandatangan lainnya termasuk advokat pembangunan berkelanjutan dan kelompok yang telah lama mendukung masyarakat Timor Leste, seperti Jubilee USA, International Platform of Jurists for East Timor, Oil Change International (USA), Aidwatch (Australia), Friends of the Earth US , Bank Information Center (USA), Tapol (UK), CAFOD (UK), Japan East Timor Coalition, dan Free East Timor Foundation (VOT, Utrecht, Belanda).

Pendapatan dari minyak dan gas memberikan 95% pendapatan negara Timor-Leste, menjadikan negara itu paling bergantung pada ekspor minyak bumi di dunia.

Meskipun Timor-Leste belum meminjam dana dari negara lain atau lembaga keuangan internasional.

Pemerintah telah mengeluarkan beberapa undang-undang untuk memungkinkan pinjaman, termasuk Anggaran 2009 dan Hukum Manajemen Keuangan, serta revisi Undang-Undang Dana Minyak dan Utang Publik yang baru.

Pada awal Agustus, Bank Pembangunan Asia memuat informasi di situs webnya tentang usulan pinjaman 8,15 juta dollar AS ke Timor Leste untuk meningkatkan jaringan jalan nasional.

Movimento Kontra Deve adalah koalisi organisasi masyarakat sipil di Timor Leste yang menentang negara yang mengambil pinjaman.

( Tribunpekanbaru.com / Firmauli Sihaloho )

Berita Terkini