Kuansing

Sepanjang 2020 Ada 300 Lebih Kasus DBD di Kuansing, Warga yang Meninggal Meningkat Dibanding 2019

Penulis: Dian Maja Palti Siahaan
Editor: CandraDani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi DBD

TRIBUNPEKANBARU.COM, TELUK KUANTAN - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kuansing selama 2020 sebanyak 300 kasus lebih.

Selain itu, selama tahun lalu, ada empat warga Kuansing yang meninggal akibat DBD.

"Kalau DBD tahun lalu itu lebih dari 300 kasus. Ada empat warga yang meninggal," kata Kepala bidang pencegahan dan pengendalian penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Diskes) Kuansing, Jumardi, Rabu (27/1/2021).

Bila dibandingkan dengan angka kasus DBD dua tahun sebelumnya, angka DBD 2020 meningkat drastis.

Pada 2019 lalu, ada 246 kasus DBD yang terjadi di Kuansing. Sedangkan pada 2018, jumlah kasus DBD hanya sebanyak 75 kasus.

Selain itu, jumlah kematian akibat DBD juga meningkat.

Petugas Puskesmas melakukan fogging di Desa Kopah, Kecamatan Kuantan Tengah, Kuansing, Selasa (3/11/2020) setelah satu warga desa tersebut meninggal akibat DBD (Tribunpekanbaru.com/Palti Siahaan)

Bila 2019 ada satu warga Kuansing yang meninggal dunia. Pada 2020, ada empat warga yang meningal dunia akibat DBD.

Jumardi sendiri belum mengetahui data kasus DBD pada 2021 ini. Sebab belum menerima data dari setiap Puskesmas.

Jumardi sendiri pun terus menghimbau agar mewaspadai DBD saat ini. Sebab saat ini musim pancaroba atau peralihan musim kemarau ke penghujan.

Maka pada fase ini persebaran epidemi dan wabah penyakit patut diwaspadai.

"Biasanya di musim pancaroba, nyamuk Aedes Aegypti berkembang biak lebih banyak dan menularkan penyakit lewat gigitannya," kata Jumardi.

Mengantisipasi persebaran penyakit DBD, Dinas Kesehatan akan rutin menggelar sosialisasi tentang penanggulangan penyakit demam berdarah melalui Puskesmas dan Pustu-pustu di setiap desa.

Cara sederha mencegah DBD yakni rajin menguras bak mandi, menutup tempat penampungan air, mengubur atau mendaur ulang barang bekas, dan mencegah gigitan nyamuk.

Kuantan Tengah Kasus DBD Terbanyak

Kecamatan Kuantan Tengah menjadi kecamatan yang tertinggi kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) hingga Oktober 2020.

Jumlah kasus DBD di kecamatan ini menyumbang hampir setengah jumlah kasus DBD seluruh Kuansing.

"Hingga Oktober, total kasus DBD di Kuansing sudah 283 kasus," Kepala bidang pencegahan dan pengendalian penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Diskes) Kuansing, Jumardi, Selasa (24/11/2020).

Berdasarkan data yang disodorkannya, di Kecamatan Kuantan Tengah terbanyak kasus DBD.

Baca juga: Distribusi Surat Suara Direncanakan 5 Desember,Target KPU Kuansing Pelipatan Selesai 2 Hari ke Depan

Baca juga: Kejar Pemunguatan Suara Pilkada, Disdukcapil Kuansing Kebut Cetak KTP-elektronik

Padahal kecamatan ini merupakan ibukota kabupaten Kuansing yakni Teluk Kuatan.

Di kecamatan ini, total ada 103 kasus DBD.

Data ini dari tiga Puskesmas yang ada di kecamatan Kuantan Tengah.

Yakni di Puskesmas Teluk Kuantan ada 51 kasus, di Puskemas Kari 46 kasus dan Puskesmas Kopah ada 6 kasus.

Di kecamatan ini pula, ada satu warga yang meninggal akibat DBD.

Hingga saat ini ada tiga warga Kuansing yang meninggal akibat DBD. Dua lainnya dari kecamatan Benai dan Sentajo Raya.

Baca juga: Alhamdulillah. 13 Napi di Lapas Kuansing Dinyatakan Sembuh dari Covid-19

Baca juga: 71 Tahanan Lagi di Lapas Kuansing Positif Covid-19, Terungkap Setelah Swab Massal

Kecamatan Singingi menempati peringkat kedua terbanyak. Total ada 40 kasus DBD di kecamatan ini.

Ada tiga Puskesmas di kecamatan Singingi ini. Yakni Puskemas Muara Lembu ada 34 kasus, Puskesmas Ketanji ada 1 kasus dan Puskesmas Sungai Sirih ada 5 kasus.

Peringkat ketiga ada Kecamatan Sentajo Raya. Total ada 37 kasus di kecamatan ini yang tersebar di dua Puskesmas.

Yakni Puskesmas Sentajo 10 kasus dan Puskesmas Sentajo Raya 27 kasus.

Jumlah kasus DBD di Oktober 2020 ini sendiri sudah melebihi total kasus tahun lalu.

Pada 2019 lalu, ada 246 kasus DBD yang terjadi di Kuansing.

Baca juga: Diskes Kuansing Sudah Kirim Surat Himbauan ke Puskesmas, Kasus DBD Tetap Melonjak

Baca juga: Pandemi Covid-19 Belum Usai, Wabah DBD di Kuansing Mulai Mengintai, Kasus Meningkat di Muara Lembu

Sedangkan pada 2018 lalu, jumlah kasus DBD sebanyak 75 kasus.

Jumardi mengatakan pihaknya sendiri terus melakukan sosialisasi pencegahan dan penanganan DBD. Terutama lewat Puskesmas.

Pihaknya pun berharap masyarakat mau menerapkan hidup bersih.

Begitu juga lingkungan yang bersih.

"Pun juga saat ada warga yang sakit. Segera dibawa. Jangan sampai terlambat penanganan," pintanya. (Tribunpekanbaru.com / Palti Siahaan)



Berita Terkini