Baca tanpa iklan
"Idenya memang berawal dari keprihatinan kami terhadap para pedagang kaki lima yang terdampak PPKM level 4 di Pekanbaru,"kata mahasiswi Hukum UIR ini.
"Mereka tidak bisa berusaha sementara, sementara mereka tetap harus makan, menghidupi keluarga. Kami membantu sebisa kami. Namun kedepan selain nasi, kami juga akan bagikan sembako rencananya setiap Kamis, akan terus berlanjut," urainya.
Pada aksi yang dilakukan sejak Kamis pagi tersebut, juga turut bergabung Kelompok Kopi Pekanbaru, yang merupakan pedagang kopi, yang juga terdampak, dan sekaligus turut berdonasi dan membagikan makanan tersebut.
"Pokoknya kegiatan ini tidak terbatas untuk siapa saja boleh ikut. Kami berharap semakin banyak donasi dan semakin banyak yang dibantu kedepannya. Kalau kita lihat lebih dalam, jatuh air mata rasanya menyaksikan kesengsaraan masyarakat saat ini," paparnya.
"Tapi kita tidak boleh larut sedih begitu saja. Kita harus bangkit dan lakukan apa yang kita bisa. Ayo bangkit bantu sesama, terutama kita sebagai kaum muda, jangan kita menyerah dengan kondisi ini," sambungnya.
"Apa yang bisa kita lakukan mari kita mulai dari sekarang. Semoga semakin banyak gerakan-gerakan membantu sesama ini dalam masa seperti ini," tutur Cici Rifmayanti.
( Tribunpekanbaru.com / Alexander )