Sepekan berlalu, Badra mengaku dia tidak merasakan gejala apa pun.
Padahal krait adalah ular yang sangat berbisa.
Pertolongan pertama digigit ular berbisa
Pakar Gigitan Ular dan Toksikologi, DR. dr. Tri Maharani menjelaskan cara yang benar dalam pertolongan pertama untuk mengatasi gigitan ular berbisa, yaitu melakukan imobilisasi.
Imobilisasi adalah area tubuh yang terkena gigitan ular tidak boleh digerakkan.
Jika banyak bergerak, maka akan akan membuat bisa ular menyebar.
“Prinsipnya imobilisasi. Pergerakan otot akan membuat kelenjar getah bening menyebarkan bisa ularnya, maka kita harus membuat dia (korban) tidak bergerak,” katanya seperti yang dimuat dalam berita Kompas.com
Kemudian, saat melakukan imobilisasi itu area yang kena gigitan, misalkan tangan, harus dibidai atau digips, seperti orang yang patah tulang.
Hal ini juga sesuai berdasarkan keterangan Ketua yayasan Sioux Ular Indonesia, Aji Rachmat.
Dari yang pernah diberitakan kompas, Aji Rachmat menyebut, penanganan pertolongan pertama imobilisasi memang seperti kepada yang patah tulang.
“Kalau ular berbisa tinggi maka bagian yang digigit harus diimobilisasi atau tidak digerakkan. Menggunakan bidai, jadi seperti kaya patah tulang. Jadi dibidai ototnya enggak boleh gerak,” ujarnya.
Ia juga menyebut, korban gigitan ular berbisa harus langsung dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis.
“Jadi dibawa ke fasilitas kesehatan untuk diberi perawatan tindak lanjutan," katanya.
(*)