Masyarakat petani yang sudah selesai memanen padi mengumpulkan jerami dan tumpukan itu dibakar.
Bara api itu akan terdeteksi sebagai titik api dan padam selama tiga hari.
"Kondisi di Kuala Kampar sering seperti itu. Sekarang sedang di kroscek ke lapangan. Mudah-mudahan bukan Karhutla," ucapnya.
Selama satu bulan terakhir cuaca di Pelalawan memang tidak bis diprediksi antara hujan maupun panas.
Dalam satu hari hujan dan panas silih berganti yang membuat masyarakat bingung.
Di saat terik matahari masih terasa, tiba-tiba hujan lebat turun. Demikian sebaliknya, setelah hujan lebat mengguyur, matahari bersinar kembali.
( Tribunpekanbaru.com / Johannes Wowor Tanjung )