Karhutla di Riau

Ada Potensi Hujan Sore Hingga Dini Hari di Pelalawan, BPBD Pantau Karhutla di Daerah Rawan

Satelit memantau ada empat titik api yang terdeteksi sejak Selasa (26/8/2025) lalu di Kecamatan Kerumutan, Pelalawan.

Penulis: johanes | Editor: Sesri
Dok Manggala Agni
TNTN - Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di kawasan Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) Kabupaten Pelalawan Riau dipastikan telah padam pada Senin (18/8/2025) sore yang lalu. Dilanjutkan dengan pendinginan oleh tim gabungan. 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PELALAWAN- Potensi hujan di Kabupaten Pelalawan Riau hari ini, Rabu (27/8/2025), kembali meningkat.

Diperkirakan hujan mengguyur antara sore hingga dini hari nanti berdasarkan prakiraan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Potensi hujan yang semakin tinggi mempengaruhi titik panas atau hotspot dan titik api atau firespot yang menyebabkan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla). 

Satelit memantau ada empat titik api yang terdeteksi sejak Selasa (26/8/2025) lalu di Kecamatan Kerumutan, Pelalawan.

Dari pengecekan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), ada laporan munculnya titik api kecil di Kerumutan sehari yang lalu.

"Tapi langsung padam, tidak sempat meluas. Anggota tidak turun ke lokasi. Itu informasi yang kami dapat dari sana," kata Sekretaris BPBD Pelalawan, Junaidi kepada tribunpekanbaru.com, Rabu (27/8/2025). 

Ia menerangkan, titik api yang dilaporkan muncul di Kerumutan dipastikan telah padam. Pihak terus memantau titik api yang muncul mendadak dan berubah menjadi Karhutla.

Baca juga: Pelalawan Dibayang-bayangi Karhutla Muncul Mendadak, BPBD Ingatkan Soal Sampah dan Puntung Rokok

 

Khususnya daerah-daerah yang rawan terjadi kebakaran selama ini seperti Kecamatan Teluk Meranti, Kuala Kampar, Ukui, Langgam, dan lainnya. 

Berdasarkan pendataan yang dihimpun BPBD Pelalawan, total lahan yang hangus terbakar di Pelalawan mencapai 124,5 hektar.

Akibat Karhutla yang terjadi selama periode Bukan Januari sampai Agustus ini yang tersebar di 5 kecamatan. 

Dari total 124,5 hektar lahan mineral dan gambut yang gosong akibat api Karhutla, terbanyak di Kecamatan Teluk Meranti dengan luas 89,5 hektar. Diantaranya di Desa Kuala Panduk 50 hektar dan selebihnya di Desa Pulau Muda. 

Kemudian di Kecamatan Kuala Kampar seluas 14,5 hektar lahan yang dilalap api. Diantaranya Desa Teluk Beringin 9 hektar, Desa Tanjung Sum 0,5 hektar, dan Desa Teluk Bakau 5 hektar.

Sedangkan di Kecamatan Pangkalan Kerinci ada 12 hektar lahan yang gosong terbakar. Dengan rincian di Kelurahan Pangkalan Timur 5,5 hektar, Kelurahan Pangkalan Kerinci Kota 5 hektar, dan Kelurahan Pangkalan Kerinci Barat 1,5 hektar. 

Di Kecamatan Pangkalan Kuras seluas 5,5 hektar lahan telah dilalap api. Yakni 1,5 hektar di Kelurahan Sorek Satu dan asa 4 hektar di Desa Kesuma. Terakhir di Kecamatan Pelalawan tepatnya di Desa Sungai Ara ada 3 hektar yang terbakar.

"Luasan ini berdasarkan pengukuran di lapangan menggunakan drone, setelah pemadaman dan pendinginan tuntas," katanya.

 (Tribunpekanbaru.com/Johannes Wowor Tanjung)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved