Tetapi, Shanghai Law Journal melaporkan bahwa calon penculik sudah berada di penjara karena tindakannya yang sembrono.
Dia telah mencoba menyalahkan putrinya atas segala yang terjadi.
Si kakek mengeklaim bahwa anaknya tidak menginginkan apa yang baik untuknya.
Bukannya kehidupan yang lebih baik baginya, dia menuding putrinya justru ingin ayahnya mati.
Dia juga menuduh putrinya tidak tahu berterima kasih.
Meski demikian, banyak orang mengutuk tindakan Kakek Yuan yang nekat menculik cucunya sendiri.
Kakek Yuan disebut tidak pantas disebut ayah dan kakek.
Outlet berita China melaporkan bahwa kakek itu telah menyesuaikan diri dengan kehidupan di penjara, juga sudah menjalin kembali hubungannya dengan putrinya melalui bantuan mantan istrinya.
Tentu saja kasus ini jadi pelajaran bagi kita semua . Bahwa siapa saja bisa saja menjadi pelaku kejahatan .
Semua tergantung niat dan juga ada kesempatan yang didapatkan . Namun , tentu saja penting komunikasi dalam satu keluarga yang dekat . (*)
( Tribunpekanbaru.com / Budi R )