Diterangkan Henky, nyawa korban dihabisi saat korban tengah makan siang.
Pelaku memanfaatkan situasi rumah korban yang sepi. Korban kebetulan tinggal sendirian di rumah.
"Kemudian pelaku datang mendekat lalu memukul kepala bagian belakang korban dengan asbak (terbuat dari kristal kaca). Setelah korban tumbang dan berdarah, pelaku mencekik korban. Kemudian korban dibekap dengan bantal," ujarnya.
Setelah melakukan aksinya, pelaku langsung melarikan diri.
Pelaku berpindah-pindah dari satu kota ke kota lainnya, sebelum akhirnya berhasil ditangkap polisi di daerah Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur.
Tak hanya membunuh, pelaku juga membawa kabur mobil milik korban dan sejumlah barang berharga lainnya.
Pelaku kerap berpindah-pindah lokasi selama masa pelariannya sekitar 15 hari.
Usai melakukan aksi pembunuhan, korban menyambangi rumah rekannya di Provinsi Bengkulu.
Di sana, ia meninggalkan mobil milik korban, kemudian lanjut kabur ke Jakarta.
Rekan korban melaporkan terkait mobil yang ditinggalkan pelaku tersebut.
Tim kemudian berangkat untuk menjemput mobil korban.
Perburuan terhadap keberadaan Raka dimaksimalkan oleh petugas. Upaya pengejaran terus dilakukan.
Berdasarkan hasil pelacakan, pelaku sempat berada di Subang, Jawa Barat. Setelahnya, ia melanjutkan pelarian ke Banyuwangi, Jawa Timur.
Pelaku ditangkap di daerah Bayuwangi, Provinsi Jawa Timur, pada Kamis (13/6/2024) siang.
Proses penangkapan turut dibantu oleh pihak kepolisian setempat.