Wartawan Sempurna Pasaribu yang tewas dibakar di dalam rumahnya disebut mengalami usus terburai.
Terburainya usus Sempurna Pasaribu wartawan di Karo dianggap janggal karena seperti bukan korban kebakaran pada umumnya.
Bahkan disampaikan dokter forensik, kepalanya juga sudah meletus dan mengalami tulang patah.
Seperti diketahui kasus pembakaran rumah Sempurna Pasaribu, wartawan di Kabupaten Karo, Sumatra Utara mulai menemui titik terang seiring tertangkapnya dua pelaku.
Meski begitu, pihak keluarga merasa ada kejanggalan dalam kasus ini.
Pihak keluarga menduga Sempurna Pasaribu dan tiga anggota keluarganya dibunuh terlebih dulu oleh para pelaku.
Setelah itu untuk menyamarkan aksi sadis itu, para pelaku membakar rumah Sempurna Pasaribu.
Dua pelaku yang ditangkap Polda Sumut berinisial Y dan R.
Mereka diduga secara sengaja membakar rumah Sempurna Pasaribu yang mengakibatkan 4 orang tewas.
Korban tewas yakni Sempurna Pasaribu, istrinya Efprida Br Ginting (48 tahun), anak Sudiinveseti Pasaribu (12 tahun), dan cucu Lowi Situngkir (3 tahun).
Meski polisi menyatakan dua tersangka melakukan pembakaran rumah, namun pihak keluarga menemukan kejanggalan saat menemukan jasad korban.
Anak korban, Eva Meliani Pasaribu, melalui kuasa hukumnya dari lembaga bantuan hukum (LBH) Medan menduga para korban dibunuh terlebih dahulu, baru rumahnya dibakar.
Menurut Direktur LBH Medan Irvan Saputra, dugaan ini muncul karena usus Rico dan cucunya Lowi diduga terburai seperti bukan korban kebakaran pada umumnya.
Sehingga LBH Medan menduga tewasnya korban akibat pembunuhan berencana yang coba dikaburkan, meski belakangan Polisi menyebut mereka dibakar hidup-hidup dari luar oleh dua pelaku yang sudah ditangkap.
"Terkait adanya dugaan pembunuhan berencana, kita sudah mengumpulkan beberapa bukti foto, mayat korban ususnya terburai, cucunya juga terburai, mengapa?. Oleh karena itu kami merasa ini sangat mengganjal bagi kita,"kata Irvan Saputra di Polda Sumut, Senin (8/7/2024).