Polisi menyita sebuah USB Drive dari rumah ibu dan anak yang jadi kerangka di Kompleks Tanimulya Indah, RT 10/15, Desa Tanimulya, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Sebuah USB atau flashdisk tersebut disita setelah polisi menemukan tulisan pada tembok rumah itu yakni WARNING !!! CARI USB ADA 4 USB DRIVE. AKU TULIS PESAN UNTUK DIBACA PAK POLISI DALAM BENTUK WEB".
Penyitaan USB itu dilakukan polisi untuk mengungkap misteri kematian ibu dan anak yang bernama Iguh Indah Hayati (55) dan Elia Imanuel Putra (24) tersebut karena hingga saat ini penyebabnya belum diketahui.
"Kami sudah memeriksa (USB) dan isinya hampir sama dengan tulisannya yang berada di dinding, buku maupun flashdisk itu," ujar Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto saat dikonfirmasi, Jumat (2/8/2024).
Tulisan ditembok itu berbunyi 'Jikalau kau menikah lagi, aku harap kau jangan menyakiti istri ketiga mu nanti. Aku lihat kau sudah meminang istri baru lagi kan? Yang dari Ciamis yang photo bersamamu itu.
Baca juga: Anakku Bukan Binatang Jerit Ibu Doli Manurung, Pria Terduga Pembacok Anggota TNI di Medan
Baca juga: Mayat Sudah Membusuk, Dokter Forensik Akui Kesulian Autopsi Jenazah Mantan Bupati dan Istri di Bali
Dipajang di FB Hendra Setiawan. Di kolom komentar tertulis mengingat karena kau pernah gagal menjalani hubungan pada istri ke 1 mu yang bernama Leony Maria Theressia'.
Tulisan lainnya yakni 'Aku minta rumah ini diwakafkan untuk mesjid Tanimulya. Kalau Mudjoyo Tjandra tidak menyerahkan untuk didirikan mesjid di tempat ini, berarti sudah menjadi penjahat karena merebut hak saya dan warga Tanimulya untuk warga RT 10. Pak RT tolong tagih rumah ini dan harus jadi mesjid atas kematian saya'.
Di tembok tengah rumah, tertulis curahan hati diduga dibuat Elia yang berbunyi 'Aku hanya minta uang sekolah tapi kau seperti itu. Katanya raihlah cita-citamu setinggi langit, tapi kau tidak dukung aku dengan biaya sekolah.
Maafkan aku tidak bisa menjadi anak yang sempurna karena manusia tidak ada yang sempurna.
Termasuk istrimu aja kau tinggalkan karena kau menuntut dia menjadi sangat sempurna. Tapi ketahuilah, hanya tuhan yang sempurna'.
"Jadi isi (tulisan) di USB itu pesan kekecewaan terhadap keluarga, dan kehidupan. Jadi, semuanya ada di dalam USB tersebut," kata Tri.
Untuk saat ini, kata dia, pihaknya masih melakukan analisa tulisan pada tembok dan USB tersebut untuk memastikan bahwa itu merupakan tulisan dari ibu dan anak itu, sehingga pihaknya akan mencocokan tulisan di tembok dan tulisan di buku.
"Kita tunggu hasil analisa karena yang pertama, kita harus mencocokan tulisan yang ada di dinding itu sama dengan tulisan yang dibuat mereka sehari-hari," ucapnya.
(TRIBUNPEKANBARU.COM)