"Sebelumnya juga pernah mereka dihukum 100 squat jump," ujarnya.
SWH juga mengaku syok atas kematian RSS.
Masih suasana syok, SWH juga ketakutan dengan berbagai teror lewat pesan WhatsApp kepada dirinya.
Dia bahkan mengaku sempat ikut melayat ke rumah duka RSS bersama guru dan kepala sekolah, tapi tidak diperbolehkan masuk.
"Saya datang melayat tapi tidak dibolehkan masuk sama salah satu keluarga korban. Ditahan di luar tidak dibolehkan masuk," katanya.
"Syok karena satu sisi murid lain melabelkan guru penyebab meninggal. Lalu diteror wa orang tidak dikenal. Banyak yang wa saya pembunuh, harus tanggungjawab," ungkapnya.
Atas kejadian ini, Ombudsman mempertanyakan kebijakan sekolah, apakah squat jump menjadi cara hukuman.
Dan pihak SMPN 1 STM Hilir mengaku tidak boleh hukuman bersifat fisik kepada anak didik
"Pertama mereka akui kesalahan itu. Lalu peran kepala sekolah kurang pengawasan. Ketiga guru BK, anak ini bukan sekali gak ngerjai tugas, harusnya BK masuk membimbing dan konsuling apa yang jadi beban anak, dan jadi kendala ngerjakan tugas sekolah, karena antar pakan pakai pundak dan becak ke tempat orang," pungkas James Panggabean.
Diketahui, Rindu Syahputra Sinaga, 14 tahun, warga Dusun I, Desa Negara Beringin, Kecamatan STM Hilir, Kabupaten Deliserdang meninggal dunia tujuh hari setelah dihukum 100 kali squat jump oleh guru mata pelajaran agama Kristen bernama Seli Winda Hutapea.
Yuliana Padang, ibu korban mengungkap, hukuman itu diterima anaknya pada 19 September lalu lantaran tidak bisa menghafal mata pelajaran agama yang disuruh gurunya.
Sepulangnya dari sekolah, anaknya itu mengeluh kesakitan pada bagian kakinya akibat dihukum.
Kemudian keesokan harinya, Jumat 20 September anaknya itu demam tinggi dan mengeluh semakin tak enak badan.
Karena kondisinya tak kunjung pulih, pada Sabtu 21 September, korban terpaksa tidak masuk ke sekolah.
"Hari kamis dihukum guru dia mengeluh kakinya sakit. Hari jumat dia demam panas tinggi, baru hari sabtu dia gak sekolah lagi karena kesakitan," kata Yuliana menirukan ucapan anaknya, Jumat (27/9/2024).