TRIBUNPEKANBARU.COM, KAMPAR - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau telah mendapatkan laporan terkait gangguan satwa Gajah yang merusak tanaman kelapa sawit milik warga di Kabupaten Kampar, Riau.
Kepala BBKSDA Riau, Genman Suhefti Hasibuan mengatakan, pihaknya pernah menerima laporan dari masyarakat di Desa Ranah Singkuang Kecamatan Kampar, Kabupaten Kampar pada Minggu (6/10/2024).
Saat itu petugas sedang patroli perairan di kawasan Waduk PLTA Koto Panjang.
Petugas BBKSDA Riau berkoordinasi dengan pelapor, merencanakan pengecekan lokasi sepulang patroli.
Dua hari kemudian, pihaknya kembali mendapat laporan dari warga.
Kepala Desa Koto Tibun Kecamatan Kampar menginformasikan ada laporan warga tentang pengrusakan tanaman kelapa sawit oleh Gajah, Selasa (8/10/2024).
Baca juga: Warga Kampar Kiri Juga Cemaskan Gajah Masuki Kebun Sawit, Seratusan Batang Telah Dirusak
Baca juga: Gajah Masih Berkeliaran, Warga di Kampar Ramai-Ramai Pasang Lampu Semprong di Kebun Sawit
Laporan itu ditindaklanjuti dengan menurunkan tim ke Koto Tibun pada Jumat (11/10/2024).
Tim bertemu dengan kepala desa dan perangkatnya.
Lalu tim memberi penjelasan tentang penanganan konflik Tumbuhan dan Satwa Liar (TSL).
Setelah itu tim hendak melakukan pengecekan ke lokasi yang dirusak.
Namun kepala desa meminta agar tim tidak ke lokasi.
Kades beralasan ingin mengantisipasi amarah warga.
Sebab warga menuntut agar Gajah segera direlokasi ke tempat konservasi atau lokasi lainnya.
"Dikhawatirkan oleh kepala desa, jika Tim Resort Kampar hanya melakukan observasi akan memancing amarah dari warga," katanya kepada Tribunpekanbaru.com, Selasa (15/10), dalam laporan tim yang diterimanya.
Menurut dia, kejadian serupa sudah terjadi beberapa bulan lalu.
Kala itu, dilakukan pengamanan lapangan serta pengusiran.
Tetapi Gajah kembali merusak kebun dan ladang warga.
Pihaknya sedang berkoordinasi dengan pihak terkait untuk menangani Gajah tersebut. Ia belum mendapat laporan terbaru ihwal hasil koordinasi.
(Tribunpekanbaru.com/Fernando Sihombing)