TRIBUNPEKANBARU.COM - Rismon Sianipar seolah tak percaya dan meragukan hasil forensik Bareskrim soal ijazah Jokowi.
Bahkan ia masih ngotot ijazah Jokowi palsu.
Rismon Sianipar pun menuding analisa Bareskrim Polri tidaklah akurat karena ada beberapa kejanggalan.
Menurut Rismon Sianipar terdapat 4 kejanggalan yang perlu diketahui.
Apa saja?
Diberitakan ahli Digital Forensik Rismon Sianipar menertawakan hasil analisa dari Bareskrim Polri terkait dengan kasus ijazah presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi).
Rismon pun mengurai empat kejanggalan terkait analisa dari Kepolisian perihal keaslian ijazah Jokowi.
Rismon tampaknya tak terima jika ijazah Jokowi disebut otentik alias asli oleh Bareskrim Polri.
Seperti diketahui, dalam konferensi pers pada Kamis (23/5/20250 kemarin, Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Djuhandhani Rahardjo Puro mengumumkan hasil analisa keaslian ijazah Jokowi yang selama ini diragukan.
Dalam keterangannya, Djuhandhani menyebut bahwa Kepolisian memastikan keaslian ijazah Jokowi.
Hasil itu didapatkan setelah penyidik Bareskrim Polri melakukan serangkaian pemeriksaan dan penelitian perihal ijazah sang presiden.
Selain itu, penyidik juga membandingkan ijazah Jokowi dengan empat rekannya satu angkatan di Fakultas Kehutanan UGM tahun 1985.
"Telah diuji secara laboratoris berikut sampel pembanding dari empat rekan pada masa menempuh perkuliahan di Fakultas Kehutanan UGM meliputi bahan kertas, pengaman kertas, teknik cetak, tinta tulisan tangan, cap stempel dan tinta tanda tangan milik dekan dan rektor dari peneliti tersebut. Maka antara bukti dan pembanding adalah identik atau berasal dari satu produk yang sama," ungkap Brigjen Djuhandhani Rahardjo Puro.
Tanggapan Rismon Sianipar
Atas hasil analisa yang diumumkan Bareskrim Polri itu, Rismon Sianipar mengurai respon.