Setelah mengecek nomor porsi dan tahun keberangkatan, petugas mengatakan informasi itu benar dan masuk pelunasan tahap satu.
“Alhamdulillah, tapi ada yang mau saya tanyakan ni Pak, "ujarnya
“Mengenai apa Pak,” jawab petugas
“Begini, bisa tidak isteri saya berangkat bersama dengan saya, Cuma dia baru mendaftar tahun 2019 lalu,”terang Tuk Azmi penuh harap
“Kalau melihat usia bapak yang saat ini sudah 72 tahun, dan isteri bapak sudah mendaftar lebih dari lima tahu, ada peluang pengajuan pendaping mahram untuk usia lanjut Pak,” ungkap petugas
“Allahu Akbar, bisa saya buat langsung pengajuannya Pak,” tak sabar Tuk Azmi
Tuk Azmi pulang dengan rasa gembira yang tiada terhingga, segera ia kabarkan pada isterinya bahwa insyaallah akan bisa berangkat bersama menunaikan ibadah haji tahun ini.
Sejak itu semua aktivitas kegiatan persiapan haji diikuti mereka berdua, manasik di KBIH, memeriksakan kesehatan, dan lainnya.
Doa dan harap tak henti mereka panjatkan selesai sholat lima waktu dan sholat tahajjud disepertiga akhir malam, agar dapat pergi bersama menjadi tamu Allah ke Baitullah.
Pelunasan tahap satu usai sudah, dan akan dibuka pelunasan haji tahap dua, yang akan diisi oleh jemaah haji tahap satu yang gagal melunasi karena system, Jemaah haji regular terpisah dengan mahram atau keluarga, Jemaah haji reguler pendamping penyandang disabilitas, dan jemaah haji reguler cadangan.
“Alhamdulillah, nama Bu Nursaah masuk pelunasan tahap dua Pak, sudah bisa melakukan pelunasan mulai besok, terimakasih“ pesan WA masuk di handpone Tuk Azmi.
Dibacanya lagi pesan tersebut, diceknya pengirim pesan tertulis staf haji kemenag.
Seiring waktu tahap demi tahap persiapan keberagkatan haji tahun 2025 dilalui dengan penuh suka cita oleh Tuk Azmi bersama istri, sampailah hari keberangkatan Kloter 4 BTH dimana mereka tergabungkan. Perjalanan dari Pekanbaru Batam sampai 10 hari di Madinah semua lancar, Mereka menikmati rangkaian ibadah dengan penuh kebahagian, seperti sepasang kekasih yang menikmati bulan madu.
Sujud Syukur dan berurai air mata saat menginjakkan kaki di tanah suci Madinah, sholat di masjid Nabawi, dapat masuk dan berdoa di disamping makam nabi yang mulia.
“Keinginan yang sudah lama diidam-idamkan semua dapat terwujud, seakan dalam mimpi saja, tapi semuanya nyata. Allah mengabulkan doa-doa kami, dipanggil datang menjadi tamu-tamu Nya, di dua Kota Suci Madinah dan Mekkah,” kenang Tuk Azmi