Berita Viral

Aniaya Ojol karena Terlambat,Pegawai Bea Cukai Diserbu Ratusan Driver:Padahal Ayah Baru Pulang Haji

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PROFESI PRIA ANIAYA OJOL: Tampang pria berinisial T yang mengaku pelayaran diduga menganiaya driver Shopee Food dan kekasihnya di Godean Yogyakarta (kanan) dan ratusan driver melakukan aksi massa mendatangi rumahnya.

AD dan AM telah menginformasikan kepada pihak restoran bahwa pelanggan sudah marah karena keterlambatan.

AM juga menghubungi pelanggan pemesan pertama (kopi) melalui chat, menyarankan untuk memilih opsi prioritas di aplikasi jika sedang terburu-buru, namun tidak mendapat balasan.

Setelah pesanan dari lokasi kedua selesai sekitar pukul 20.15 WIB, AD dan AM segera mengantar pesanan pertama ke pelanggan di daerah Bantulan. 

Mereka terhambat kemacetan parah di jalan akibat adanya kirab budaya, menurut informasi warga sekitar. 

ADdan AM berupaya mencari jalur alternatif, sambil mengabarkan kepada pelanggan kedua melalui chat bahwa mereka sedang terhambat kemacetan.

Pelanggan tersebut hanya membalas, “Biar bintang yang berbicara,” yang membuat AM merasa tidak nyaman.

Pesanan akhirnya sampai di lokasi sekitar pukul 20.45 WIB, terlambat sekitar 5 menit dari estimasi aplikasi.

Mengantisipasi situasi yang memanas, AM mulai merekam kejadian menggunakan ponselnya.

Saat AD menyerahkan pesanan, pelanggan berinisial T, dengan nada menantang bertanya, “Mau dikasih bintang berapa, Mas?”

AD menjawab dengan sopan bahwa bintang 5 akan sangat membantu performa kerjanya, sambil menjelaskan situasi double order otomatis dari sistem.

Namun, T tidak menerima penjelasan tersebut.

AM berusaha membantu menjelaskan mekanisme double order otomatis, tetapi situasi semakin memanas.

T mengaku sebagai pelayaran alias pelaut hingga memicu adu mulut.

Ketegangan meningkat ketika seorang pria, diduga keluarga atau kerabat T, tiba-tiba menyeret AM dengan mengangkat kerah bajunya, menyebabkan luka lecet di tangan dan wajah AM akibat kuku.

AM juga mengaku dijambak oleh dua orang, salah satunya seorang pria yang terlihat di video, di bagian kiri dan kanan kepalanya, hingga kacamatanya terlepas. 

AM sempat syok dan tidak dapat merekam seluruh kejadian karena memori ponselnya penuh. Ia mencoba melakukan siaran langsung di Instagram, tetapi situasi semakin kacau.

Beruntung, warga sekitar akhirnya datang untuk memisahkan keributan.

Namun, AM mengaku bahwa upaya awal dari keluarga pelanggan untuk “memisahkan” justru berujung pada intimidasi dan kekerasan lebih lanjut terhadapnya.

AD dan AM akhirnya berhasil meninggalkan lokasi setelah warga turun tangan.

Menurut kesaksian korban. kejadian ini meninggalkan luka fisik pada AM, berupa lecet di tangan dan wajah, serta trauma psikis bagi keduanya. 

AM berharap pihak berwenang dapat memproses kasus ini dengan cepat dan adil.

“Kejadian ini tidak hanya menyisakan luka fisik, tetapi juga psikis. Saya harap ada keadilan untuk kami,” ujar AM.

Visum Diserahkan

Sementara itu, dalam unggahannya di Facebook pribadi, AM mengaku telah melakukan visum dan telah menyerahkan hasilnya kepada Polresta Sleman.

Ia mengucapkan terima kasih kepada seluruh driver Shopee Food Yogyakarta yang ikut membantu memviralkan kasus ini.

Menurutnya, tak sedikit juga yang menawarkan bantuan pengacara untuk proses hukum lebih lanjut.

Saat ini ia menunggu kepolisian jika ingin melakukan pemanggilan dan pemeriksaan.

Dirinya pun meminta maaf kepada warga yang mengirim chat personal kepada AM hingga tak sempat membalasnya.

Hal ini lantaran AM ingin menenangkan diri setelah dugaan perundungungan menimpanya.

Mengutip TribunJogja, pada dini hari Sabtu, 5 Juli 2025, ratusan driver online berjaket oranye menggeruduk rumah warga di Bantulan, Godean, Sleman, Yogyakarta.

Aksi itu disebut sebagai aksi solidaritas menyusul dugaan penganiayaanterhadap AM, pacar driver Shopee Food bernama AD. 

Kasat Reskrim Polresta Sleman AKP Wahyu Agha Ari Septyan pun telah membenarkan penyebab kejadian mulanya dari terlambatnya pengantaran pesanan.

"Terlambat dalam mengantar karena alasan dari driver ada double order. Di situ masyarakat merasa tidak terima dengan keterlambatan itu, terjadi cekcok," ujarnya.

Cekcok berujung pada dugaan penganiayaan terhadap AM, yang mengalami luka cakaran dan merasa dijambak.

"Pacar drivernya ini ada luka cakaran dan merasa dijambak," terang Agha.

Kejadian ini dilaporkan ke Polresta Sleman pada 4 Juli dini hari sekitar pukul 02.00 WIB.

Massa driver online kemudian mendatangi rumah T pada 5 Juli dini hari, namun T telah mengamankan diri ke Mapolsek Godean dan dipindahkan ke Polresta Sleman.

Massa bergerak ke Polresta Sleman menuntut permintaan maaf.

"Massa mendatangi Polresta sekira pukul 02.00 dinihari. Intinya meminta yang bersangkutan meminta maaf," kata Agha.

T menyampaikan permintaan maaf di hadapan petugas, tetapi massa tetap tidak puas dan bergerak kembali ke Bantulan.

Di pertigaan Bantulan, polisi menghadang untuk mencegah aksi anarkis, namun massa merusak fasilitas umum, termasuk mobil Polsek Godean.

Polisi terus berupaya menenangkan situasi agar tidak memicu kerusuhan lebih lanjt.

Berita Terkini