TRIBUNPEKANBARU.COM - Inilah sosok pegawai Bea Cukai yang menjadi sorotan usai menganiaya seorang driver ojek online hanya karena pesanannya terlambat lima menit.
Pria berinisial T, yang belakangan diketahui bekerja di lingkungan Bea Cukai, diduga melampiaskan amarahnya dengan melakukan kekerasan terhadap sang driver.
Aksi brutal ini memicu kemarahan komunitas ojol, hingga ratusan pengemudi mendatangi kediaman T sebagai bentuk protes.
Awalnya, T sempat mengelabui dengan mengaku bekerja di bidang pelayaran.
Namun, fakta sebenarnya akhirnya terungkap.
Bahwa Dia adalah pegawai Bea Cukai, dan kini kasusnya tengah dalam sorotan publik.
Ketua RT setempat, Nursalim, menjelaskan bahwa pernyataan T mengenai profesinya tidak akurat.
Ia menyebut T sebenarnya adalah pegawai Bea Cukai yang bekerja di Kalimantan.
"Pelayanan (maksudnya). Mungkin karena nadanya tinggi jadi terdengar seperti pelayaran. Beliau kerja di Bea Cukai," ujarnya.
Nursalim juga menjelaskan bahwa T pulang kampung karena ayahnya baru saja tiba dari menunaikan ibadah haji.
"(Ayah T) Baru pulang (dari ibadah haji) siang, malamnya sudah geger," imbuhnya.
Namun, dari dokumen identitas yang diperoleh polisi, status T masih tercatat sebagai mahasiswa.
Baca juga: Daripada Uang Damai Rp 1 M, Ibu dari Korban Asusila Oknum ASN di Jambi Pilih Perjuangkan Anaknya
Baca juga: Jangan Fitnah Pembelaan Maman Abdurrahman Soal Kunjungan Istri ke Eropa, Klaim Tak Tahu Soal Surat
Sebelumnya, T mengaku bekerja sebagai pelayaran alias diduga pelaut.
Ia marah setelah pesanannya telat 5 menit.
Meluapkan kekesalan, T menganiaya driver ojol tersebut.