Karhutla di Kampar

Karhutla di Kampar Marak Lagi Setelah Tidak Hujan Sehari, 8 Ha Lebih yang Terbakar dalam 2 Hari

Penulis: Fernando Sihombing
Editor: Ariestia
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KARHUTLA - Petugas berusaha memadamkan karhutla di Kampar beberapa waktu lalu.

TRIBUNPEKANBARU.COM, KAMPAR - Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kampar mulai marak lagi. Lahan seluas 8 hektare lebih terbakar dalam dua hari. 

Karhutla terjadi di Desa Pulau Birandang Kecamatan Kampa pada Rabu (30/7/2025) lewat tengah hari. 

Kepala Pusat Pengendali Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops-PB) Kampar, Adi Candra Lukita mengkonfirmasi laporan kejadian diterima sekitar pukul 14.41 WIB. 

"Lahan berisi semak belukar dengan jenis lahan mineral gambut," katanya kepada Tribunpekanbaru.com, Kamis (31/7).

Kebakaran lahan gambut cukup sulit ditangani. Kandungan air tinggi membuat api sulit dipadamkan jika gambut sudah kering.

Api bisa menyebar di bawah tanah dan menyala kembali meski permukaan sudah dingin.

Ia memperkirakan luas lahan yang terbakar sekitar 6,05 hektare. Kebakaran di atas permukaan (surface fire) dan dalam tanah (underground fire).

"Api telah berhasil dipadamkan tadi malam," katanya.

Menurut dia, cuaca berawan saat kebakaran. 

Suhu udara antara 26 sampai 27 Derajat Celsius dengan kelembapan 92 persen.

Karhutla sempat mereda setelah hujan turun merata di Kampar.

Tetapi kembali terjadi setelah hujan tidak turun hanya sehari.

Hujan merata turun pada Sabtu (26/7/2035). Lalu sebagian wilayah pada Minggu (27/7) dan Senin (28/7).

Cuaca juga berawan dengan suhu udara lebih dingin dengan kelembapan yang cukup tinggi. 

Sehari hujan tak turun, dua kasus Karhutla terjadi di Kecamatan Salo pada Selasa (29/7).

Masing-masing di Desa Siabu sekitar 2 ha dan Desa Salo 0,25 ha. 

Karhutla terjadi dua hari berturut-turut, Selasa dan Rabu.

Berdasarkan data di atas, total lahan yang sudah terbakar dalam dua hari tersebut sekitar 8,30 ha. (Tribunpekanbaru.com/Fernando Sihombing)

Berita Terkini