Info Bumi Lancang Kuning

Ekonomi Riau Bergerak Naik, Gubernur Abdul Wahid Targetkan Tembus 5 Persen di Akhir 2025

Penulis: Syaiful Misgio
Editor: M Iqbal
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

LAJU EKONOMI - Gubernur Riau, Abdul Wahid menargetkan laju pertumbuhan ekonomi provinsi bisa menembus angka 5 persen hingga akhir tahun 2025.

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU – Optimisme pertumbuhan ekonomi Riau kembali menguat. Sinyal positif ini disampaikan langsung oleh Gubernur Riau, Abdul Wahid, yang menargetkan laju ekonomi provinsi bisa menembus angka 5 persen hingga akhir tahun 2025.

Keyakinan itu bukan tanpa alasan. Dalam laporan terbarunya, pertumbuhan ekonomi Riau tercatat mengalami peningkatan signifikan. Dari 3,52 persen di tahun 2024, menjadi 4,65 persen pada triwulan I tahun 2025.

“Alhamdulillah naik jadi 4,65 persen. Saya yakin dengan kerja keras dan kolaborasi, ekonomi Riau bisa tembus lima persen di akhir tahun,” ujar Gubri Wahid, Minggu (03/08/2025).

Menurutnya, struktur ekonomi Riau selama ini ditopang oleh tiga sektor utama: migas, perkebunan, serta industri pulp dan kertas. Ketiganya menjadi mesin utama penghasil devisa dan tulang punggung pertumbuhan daerah.

Namun, bukan hanya mengandalkan sektor unggulan, Pemprov Riau juga fokus membangun iklim investasi yang kondusif. Data triwulan pertama 2025 mencatat, total investasi yang masuk mencapai Rp 21,63 triliun. 

Rinciannya, Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp18,04 triliun, menempatkan Riau di posisi ke-4 nasional  dan Penanaman Modal Asing (PMA) senilai Rp3,59 triliun di peringkat ke-15 nasional.

Capaian itu mencerminkan kenaikan 19,92 persen dibanding triwulan sebelumnya. Hingga kini, 28,1 persen dari target investasi tahunan sebesar Rp 76,96 triliun telah terealisasi.


“Ini sinyal kuat bahwa ekonomi kita masih tumbuh dan menarik bagi investor,” jelas Wahid.

Meski demikian, tantangan tetap ada. Salah satu ancaman terbesar adalah potensi gangguan akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Wahid menyadari, pencemaran lingkungan dapat melemahkan kepercayaan investor.

“Kita sudah tetapkan siaga darurat sejak April, dan naik jadi tanggap darurat pada 22 Juli. Ini bentuk keseriusan kita agar Riau bebas asap,” tegasnya.

Penanganan dilakukan secara terstruktur dengan dukungan TNI/Polri, kementerian, dan OPD. Bahkan, modifikasi cuaca dilakukan untuk mempercepat turunnya hujan.
 
“Alhamdulillah satu minggu terakhir hujan mulai turun. Hampir 40 ton garam kita tebarkan di langit Riau. Api mulai padam,” kata Wahid. (Tribunpekanbaru.com/Syaiful Misgiono)
 

Berita Terkini