TRIBUNPEKANBARU.COM, KAMPAR - Bupati Kampar, Ahmad Yuzar menyatakan kebanggaannya bagi Alya Zahra Khalisah yang menjadi Calon Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka).
Siswi SMA Negeri 1 Bangkinang Kota itu terpilih mewakili Riau untuk dipersiapkan bertugas pada Upacara Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Indonesia ke-80 tahun 2025.
"Kita memberikan apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya buat Alya," katanya kepada Tribunpekanbaru.com, Minggu (3/8/2025).
Ia juga bangga dengan capaian terpilihnya pelajar dari Kampar ke tingkat nasional dua tahun berturut-turut.
Seperti diketahui, tahun 2024 Riau diwakili Kamilatun Nisa Siswi SMAN 2 Gunung Sahilan.
Ia berharap capaian ini menjadi motivasi bagi putra putri Kampar untuk belajar keras dan giat berlatih. Menurut dia, siapapun mempunyai kesempatan yang sama.
"Semoga ke depan semakin banyak putra putri kampar yang dipilih menjadi anggota Paskibraka Nasional dan Provinsi Riau," ujarnya.
Sosok Alya Zahra Khalisah
Alya Zahra Khalisah, pelajar asal Kampar mewakili Riau sebagai Calon Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) pada Upacara Peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia ke-80 tahun 2025.
Siswi SMA Negeri 1 Bangkinang Kota ini sedang mengikuti Pemusatan Latihan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) yang sudah berlangsung sejak pertengahan Juli lalu.
Alya, begitu sapaan akrabnya, terpilih setelah menjalani seleksi dari tingkat kabupaten sampai provinsi.
Pelatih sekaligus Penyeleksi Paskibraka tingkat Kampar, Zulbahri mengungkap sosok Alya.
Ketua Duta Pancasila Paskibraka Indonesia (DPPI) Kampar ini amat terkesan dengan kepribadian Alya yang beretika.
Ini dirasakan selama berinteraksi dengan Alya selama berlatih.
"Anaknya sopan. Berbicaranya santun. Pokoknya sangat beretikalah," katanya kepada Tribunpekanbaru.com, Jumat (1/8/2025).
Ia mencontohkan sikap beretika Alya dari hal yang sederhana. Saat Alya akan berangkat ke Jakarta untuk menjalani Pemusatan Diklat.
"Dia WA (WhatsApp) saya seperti mau pamit gitu. Alya berangkat ke Jakarta ya, Kak," ujarnya sambil mengucapkan isi WA dari Alya.
Menurut dia, sikap itu bukan saja terlihat saat berinteraksi dengan orang yang lebih tua darinya. Tetapi juga dengan teman-temannya yang mengikuti seleksi.
Selain itu, ia menilai Alya sebagai pelajar yang mudah akrab dengan orang lain. Ini karena dia pandai bergaul.
"Orangnya juga luwes. Supel," katanya.
Ia mengatakan, Alya mengikuti seleksi tingkat kabupaten saat masih duduk di bangku SMA Kelas X. Sekarang baru naik ke Kelas XI.
Diakuinya, Alya berlatih dengan sangat baik. Didukung lagi postur tubuh dan berat badan (BB) yang ideal bagi seorang Paskibraka putri.
"Dia bagus. Latihannya bagus. Postur tubuhnya juga. Apalagi BB-nya," katanya.
Zulbahri juga menyebutkan, terpilihnya Alya memberi makna tersendiri khususnya bagi Kampar.
"Dari Kampar sudah dua tahun ini berturut-turut jadi Paskibraka di tingkat nasional," ungkapnya kepada Tribunpekanbaru.com, Jumat (1/8/2025).
Ia mengatakan, pada tahun 2024 diwakili Kamilatun Nisa, Siswi SMAN 2 Gunung Sahilan.
"Kampar patut bangga bisa mewakili Riau di nasional," katanya.
Sebagaimana diketahui, seleksi Paskibraka tingkat nasional adalah proses yang sangat kompetitif dan prestisius bagi pelajar SMA/SMK/MA sederajat di Indonesia.
Mereka yang terpilih akan bertugas mengibarkan Duplikat Bendera Pusaka di Istana Negara pada peringatan Hari Kemerdekaan RI, 17 Agustus.
Berikut Tahapan Seleksi Paskibraka Nasional
Seleksi dilakukan secara berjenjang, dimulai dari tingkat kabupaten/kota, lalu provinsi, hingga pusat:
1. Tingkat Kabupaten/Kota
Seleksi administrasi
Tes Pancasila dan Wawasan Kebangsaan (TWK)
Tes Intelegensi Umum (TIU)
Tes kesehatan
Parade dan postur tubuh
Tes baris-berbaris dan kesamaptaan
Tes kepribadian dan wawancara2
2. Tingkat Provinsi
Peserta terbaik dari kabupaten/kota mengikuti seleksi serupa di tingkat provinsi
Tiga pasang calon terbaik (putra-putri) dikirim ke pusat
3. Tingkat Nasional (Pusat)
Verifikasi akhir (pantukhir) oleh BPIP
Pemeriksaan kesehatan oleh dokter spesialis
Tes baris-berbaris oleh TNI/Polri
Psikotes, wawancara, tes minat dan bakat
Penelusuran rekam jejak
(Tribunpekanbaru.com/Fernando Sihombing)