Baru Umumkan Anak Gajah Yuni yang Mati 4 Bulan Lalu, Alasan BBKSA Riau Tunggu Hasil Tes Laboratorium

Penulis: Rizky Armanda
Editor: M Iqbal
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ANAK GAJAH - Dievakuasi dari Desa Gunung Mulya, Kecamatan Gunung Sahilan, Kabupaten Kampar, pada 10 Maret 2025, Anak Gajah bernama Yuni mati pada 11 April 2025 lalu.

Berdasarkan hasil uji di Medica Satwa Laboratories-Bogor, anak gajah tersebut dinyatakan negatif dari dugaan virus Elephant Endotheliotropic Herpes Virus (EEHV).

Namun, hasil uji Histopatologi dari Institut Pertanian Bogor (IPB) mengungkap sejumlah faktor diduga penyebab kematian gajah malang itu.

Berdasarkan hasil uji Histopatologi, ada tiga penyebab utama kematian anak gajah ini.

Pertama, pneumonia, yaitu adanya perdarahan pada paru-paru yang menyebabkan kegagalan pernapasan.

Kedua, gastroenteritis, peradangan pada lambung dan usus yang mengakibatkan dehidrasi, malnutrisi, dan syok hipovolemik. 

Dan yang terakhir, kondisi stres yang berkontribusi besar pada penurunan sistem pertahanan tubuh, membuatnya rentan terhadap infeksi dan akhirnya menyebabkan kematian.

Stres ini diduga kuat disebabkan oleh terpisahnya anak gajah dari induk dan kelompoknya.

Menanggapi kejadian tragis ini, Supartono menegaskan bahwa BBKSDA Riau akan mengambil langkah preventif.

"Kami akan melakukan upaya pencegahan dengan pemeriksaan kesehatan yang lebih intensif, pemberian nutrisi yang lebih baik, dan perawatan intensif untuk mencegah terulangnya kembali kematian anak gajah akibat faktor-faktor penyebab tersebut," pungkasnya.(tribunpekanbaru.com/Rizky Armanda)

 

Berita Terkini