"Saya sempat sapa dia yang lagi makan. Dia bilang buru-buru karena mau hujan dan jemurannya banyak," sambungnya.
Namun, tak disangka, beberapa jam kemudian, pembantu Dea berlari ketakutan sambil berteriak,
"'Ibu-ibu, Bu Dea dibunuh'," ujar Salbiah menirukan pembantu korban.
Salbiah dan warga lain langsung bergegas ke rumah Dea.
"Saya mau masuk, tapi di depan pintu ke dapur sudah ada jejak darah. Saya enggak berani lanjut, takut," katanya.
"Kayak bekas kaki habis menginjak darah," tambahnya.
Pantauan Tribun Jabar di lokasi kejadian sekitar pukul 16.00 WIB, garis polisi sudah terpasang di kediaman korban.
Polisi pun menyisir TKP, mengumpulkan bukti, dan memeriksa sejumlah saksi.
Kapolres Purwakarta, AKBP I Putu Dewa Gede Anom Jaya, membenarkan informasi atas peristiwa penemuan jasad wanita muda tersebut.
"Hari ini, Selasa, kami tim identifikasi dari Polres Purwakarta melakukan olah TKP di rumah yang ditemukan perempuan dalam kondisi meninggal dunia," ucapnya.
Ia mengatakan, pihak kepolisian masih mendalami peristiwa tersebut, mulai dari olah TKP hingga memintai keterangan dari sejumlah saksi.
"Jenazah korban akan diautopsi guna memastikan sebab-sebab kematiannya," kata Anom.
Peristiwa mengenaskan ini diduga kuat merupakan aksi pembunuhan yang dilakukan oleh Ade Mulyana (26) yang merupakan pembantu atau asisten rumah tangga (ART) korban.
Ia diduga menjadi sosok pria yang menyebabkan tewasnya Dea secara tak wajar.
Ade pun kini sudah diamankan oleh pihak jajaran Satreskrim Polres Purwakarta.
Kasi Humas Polres Purwakarta, AKP Enjang Sukandi mengatakan, polisi telah menangkap pelaku pembunuhan Dea dalam waktu kurang dari 24 jam setelah kejadian.