Menurutnya, selama menjalankan program, mahasiswa Unej telah berbaur baik dengan warga. Bahkan, penarikan mahasiswa membuat beberapa warga menangis.
“Jadi kalau dibilang pencurian terjadi karena keteledoran mahasiswa atau mereka kurang berbaur, saya kira tidak. Kondisi sebelumnya kondusif untuk menjalankan program,” ujar Wulan.
Namun, ia mengakui bahwa lokasi pencurian di Desa Alun-alun, Kecamatan Ranuyoso, memang rawan karena berada di dekat kebun dan memiliki akses terbuka di bagian belakang.
“Di belakang kantor desa itu kebun. Pelaku masuk lewat tembok belakang, tepat di dekat tempat tidur mahasiswi,” ungkapnya.
Motor korban disimpan di dalam ruangan dekat kamar mandi, bukan di halaman.
Dari keterangan saksi, pelaku masuk menggunakan tangga milik warga, lewat jendela, dan membobol tembok parkiran sebelum membawa kabur motor.
(*)
Sumber: Kompas.com, TribunJatim-Timur.com