TRIBUNPEKANBARU.COM - Kembali terjadi, seorang Dukun Pengganda Uang diduga membunuh pasiennya.
Padahal beberapa waktu yang lalu juga terjadi kasus serupa, dukun pengganda uang menghabisi nyawa suami istri di Dukuh Bengkeng, Desa Mereng, Kecamatan Warungpring, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, Minggu (10/8/2025) lalu.
Kali ini, tragedi terjadi di jalan Siliwangi, Dusun II, Desa Cinta Rakyat, Kecamatan Percut Sei Tuan, Deli Serdang.
Pelaku bernama Alfian, sedangkan korban adalah pasiennya sendiri berinisial KJ.
Dukun adalah salah satu bentuk praktik tradisional yang telah lama ada di berbagai budaya, termasuk di Indonesia.
Dukun dikenal sebagai orang yang memiliki kemampuan supranatural atau spiritual untuk membantu menyelesaikan berbagai masalah masyarakat, baik yang bersifat fisik, emosional, maupun metafisik.
Di berbagai daerah, dukun sering disebut juga orang pintar, paranormal, atau guru spiritual.
Sementara itu dukun pengganda uang adalah sosok yang mengklaim bisa melipatgandakan uang secara gaib melalui ritual tertentu.
Meski terdengar mustahil, praktik ini masih menarik banyak orang yang terdesak secara ekonomi atau tergoda oleh janji kekayaan instan.
Seperti yang dilakukan seorang warga di Kecamatan Percut Sei Tuan, Deli Serdang ini, ia masih mempercayai dukun pengganda uang.
Namun nasib berkata lain, kedatangannya ke tempat dukun justru menjadi petaka baginya, nyawanya dihabisi sang dukun.
Selain membunuh korban, terduga pelaku juga mencoba merudapaksa anak perempuan korban berinisial CC.
Percobaan pemerkosaan terjadi sesudah Alfian membunuh dan membuang jasad KJ, yang baru ditemukan sepekan kemudian, yakni Sabtu 23 Agustus kemarin.
Hal ini diungkap Erik Efendi, Kepala Dusun II, Desa Cinta Rakyat, Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang.
"Cici disuruh masuk ke dalam rumah pelaku. Disitulah ada kejadian percobaan pemerkosaan. Cici minta tolong ke rumah warga dan diantar ke rumah kepala dusun,"kata Erik Efendi, Senin (25/8/2025).