Pengertian Majas Eufemisme, Contoh Majas Eufemisme, Contoh Kalimat dan Ciri-ciri majas eufemisme

- Anak itu berkebutuhan khusus. (Sebagai pengganti kata 'cacat' atau 'disabilitas')

- Daerah itu termasuk prasejahtera. (Sebagai pengganti kata 'miskin')

Penggunaan eufemisme dapat dipengaruhi oleh faktor budaya, sosial, dan konteks komunikasi.

Apa yang dianggap tabu atau tidak sopan dalam satu budaya atau situasi mungkin tidak demikian dalam budaya atau situasi lain.

C. Ciri-ciri Majas Eufemisme

Berikut ciri-ciri majas eufemisme yang dapat kamu gunakan untuk mengenalinya:

- Penggantian kata yang kasar atau tabu: Eufemisme selalu melibatkan penggantian kata atau frasa yang dianggap kasar, tabu, tidak sopan, atau menyinggung dengan kata atau frasa lain.

- Penggunaan bahasa yang lebih halus dan sopan: Kata atau frasa pengganti biasanya lebih halus, sopan, netral, atau tidak langsung.

- Tujuan untuk menghindari ketidaknyamanan: Tujuan utama eufemisme adalah untuk menghindari atau mengurangi potensi ketidaknyamanan, rasa malu, atau konflik dalam komunikasi.

- Berkaitan dengan topik sensitif: Eufemisme sering digunakan untuk membahas topik-topik sensitif seperti kematian, penyakit, fungsi tubuh, kemiskinan, atau pekerjaan yang dianggap rendah.

- Dipengaruhi oleh konteks sosial dan budaya: Penggunaan eufemisme dapat dipengaruhi oleh norma-norma sosial dan budaya yang berlaku dalam suatu masyarakat.

- Tidak mengubah makna dasar: Meskipun menggunakan bahasa yang lebih halus, eufemisme tetap menyampaikan makna dasar yang sama, meskipun dengan cara yang lebih tidak langsung.

Dengan memahami ciri-ciri ini, kamu akan lebih mudah mengidentifikasi dan memahami penggunaan majas eufemisme dalam berbagai situasi komunikasi.

Sumber: gramedia.com, umsu.ac.id, brainacademy.id, ruangguru.com

Demikian penjelasan tentang pengertian majas eufemisme dan contoh majas eufemisme serta contoh kalimat dan ciri-ciri majas eufemisme .

( Tribunpekanbaru.com / Pitos Punjadi )