Arti Kata Kutu Ma Kutu atau Kutu Ma Kutu Artinya, Contoh Kalimat, Bahasa Gaul dan Cepen

Sumur-sumur mengering, tanaman layu, dan warga desa mulai kesulitan mendapatkan air bersih.

Fulan, dengan hati yang tulus, membuka lumbung padinya untuk membantu warga yang kelaparan.

Ia juga dengan sukarela membagikan sisa air di sumurnya kepada mereka yang membutuhkan.

Berbeda dengan Fulan, Fulani justru memanfaatkan situasi ini untuk keuntungan pribadi.

Ia menjual air dari sumurnya dengan harga yang sangat tinggi, membuat warga desa semakin menderita.

Bahkan, ia tak segan-segan menolak memberikan air kepada mereka yang tidak mampu membayar.

Tindakan Fulani ini membuat Fulan sangat kecewa.

Ia mencoba menasihati sahabatnya itu, namun Fulani tetap bersikeras dengan pendiriannya.

Ini adalah kesempatan emas untuk mendapatkan uang, kata Fulani dengan nada sinis.

Kenapa aku harus membuang-buang airku secara cuma-cuma?

Fulan menggelengkan kepala. Ia tidak habis pikir dengan jalan pikiran sahabatnya itu.

Uang memang penting, tapi membantu sesama jauh lebih penting, balas Fulan dengan nada prihatin.

Namun, nasihat Fulan tidak diindahkan oleh Fulani.

Ia terus menjual air dengan harga yang tinggi, hingga suatu hari, sumurnya benar-benar kering. Fulani panik.

Ia tidak tahu lagi bagaimana cara mendapatkan air untuk dirinya sendiri, apalagi untuk dijual kepada orang lain.