Berita Nasional

Puan Maharani Beberkan Kondisi DPR Pasca Demo Besar, Sebut Wakil Rakyat Sudah Berbuat Perubahan

DPR RI menggelar rapat tertutup untuk merespons gelombang protes rakyat yang menggema di jalankan belakangan ini.

Editor: Muhammad Ridho
DOK. Tim Pemberitaan DPR RI
Ketua DPR RI Puan Maharani saat berbelasungkawa atas meninggalnya Affan Kurniawan, pengemudi ojek online yang menjadi korban dalam aksi demonstrasi pada Jumat (28/8/2025). 

TRIBUNPEKANBARU.COM - DPR RI menggelar rapat tertutup untuk merespons gelombang protes rakyat yang menggema di jalankan belakangan ini.

Dalam rapat itu, seluruh fraksi partai di DPR RI bersepakat untuk menghentikan tunjangan perumahan bagi seluruh anggota dewan.

Selain itu,  fraksi juga bersepakat untuk moratorium kunjungan kerja bagi anggota dan komisi-komisi DPR.

Seluruh pimpinan fraksi partai berkumpul, Ketua DPR RI Puan Maharani didampingi oleh Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad, Saan Mustofa, dan Cucun Ahmad Syamsurijal.

Selain itu Puan Maharani juga mengundang tokoh lintas profesi untuk mengungkapkan situasi terkini di DPR RI pasca demo besar-besaran di Indonesia.

Putri Megawati Soekanorputri itu mengklaim sudah ada beberapa perubahan yang dilakukan sesuai dengan keinginan masyarakat Indonesia.

Dan, ditegaskannya, ada beberapa informasi yang menurutnya pantas untuk diluruskan.

Seperti diketahui bersama, demo skala besar terjadi di sejumlah provinsi di Indonesia.

Di beberapa kota, demo DPR RI ini berjalan anarkis hingga terjadi pembakaran gedung dan penjarahan.

Bahkan, sudah ada beberapa korban jiwa selama terjadinya demo.

Adapun latar belakang demo adalah masyarakt meminta evaluasi gaji dan tunjangan anggota DPR RI yang dinilai tidak sesuai dengan kondisi ekonomi Indonesia saat ini.

Masyarakat juga kecewa akan ucapan beberapa anggota DPR RI yang dinilai sudah menyakit perasaan.

"Saya minta maaf jika ada anggota yang bertutur atau berlaku kurang berkenan,” kata Puan di depan sejumlah tokoh yang tergabung dalam kelompok Mujadalah Kiai Kampung, Kamis (4/9/2025) mengutip kompas.com.

Kepada para tokoh lintas profesi itu, Puan menyampaikan bahwa polemik yang terjadi belakangan ini muncul akibat adanya kesalahan informasi di masyarakat. 

“Memang ada beberapa informasi yang beredar, tapi tidak semuanya sesuai fakta,” ucap Puan.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved