Reshuffle Kabinet Merah Putih
Menpora Dito Ariotedjo Unggah Kata Perpisahan Detik-detik Jelang Pengumuman Reshuffle Kabinet
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Dito Ariotedjo memberikan respon terkait dirinya yang kena reshuffle.
Hingga saat ini, belum diumumkan siapa yang akan memimpin kementerian baru tersebut.
Menhan Rangkap Menkopolhukam?
Salah satu sorotan publik adalah kabar bahwa Menteri Pertahanan saat ini, Sjafrie Sjamsoeddin, akan merangkap jabatan sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), menggantikan Budi Gunawan.
Langkah ini dinilai sebagai strategi untuk memperkuat koordinasi keamanan nasional di tengah dinamika politik dan sosial yang berkembang.
Siapa penggantinya, masih belum bisa dipastikan. Namun info yang beredar, Menko Polhukam akan dirangkap oleh Sjafrie Sjamsuddin (saat ini Menteri Pertahanan).
Reshuffle untuk Redam Gejolak Publik?
Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis, Agung Baskoro, menyebut bahwa reshuffle kabinet di tengah gelombang demonstrasi bisa menjadi langkah untuk menenangkan situasi publik.
Reshuffle, menurutnya, akan memberikan pesan bahwa Presiden Prabowo Subianto serius melakukan perbaikan sesuai aspirasi rakyat.
Agung menjelaskan bahwa biasanya terdapat tiga alasan yang menjadi pertimbangan dalam reshuffle kabinet: teknokratis, yuridis, dan politis.
Dari sisi teknokratis, usia Kabinet Merah Putih yang hampir setahun menjadi alasan kuat bagi Presiden untuk mengevaluasi kinerja menteri.
Publik pun menanti pembenahan tim ekonomi yang diharapkan lebih tangkas merespons keluhan masyarakat.
”Saya kira dimensi teknokratis itulah yang akan mengemuka untuk me-reshuffle kabinet ketika ada protes besar publik terhadap pemerintah. Walaupun sasaran utamanya ke legislatif, tetapi residunya sampai ke eksekutif,” tuturnya.
Dari sisi yuridis, penangkapan Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadi salah satu pemicu kuat reshuffle.
Posisi tersebut dinilai perlu segera diisi karena persoalan di sektor ketenagakerjaan masih menumpuk, termasuk ancaman PHK massal yang menjadi salah satu tuntutan demonstran.
Adapun dari sisi politis, Agung menilai Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) mulai menunjukkan arah yang lebih mendekat ke pemerintah.
Meskipun menegaskan berada di posisi penyeimbang, PDI-P semakin sering sejalan dengan kebijakan Presiden Prabowo.
Kehadiran Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarnoputri, dalam pertemuan pimpinan partai politik di Istana beberapa hari lalu semakin menegaskan kedekatan itu.
(*)
Sumber: Tribunnews.com, Tribunnews.com
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.