Teknologi

JANGAN Mudah Percaya, Inilah Fakta Ponsel bisa Dengar Percakapan dan Memata-matai Penggunanya

Jangan lekas percaya jika ponsel bisa mendengarkan percakapan dan memata-matai penggunanya. Berikut ini fakta sebenarnta

Editor: Budi Rahmat
pixabay
SADAP PERCAKAPAN- Jangan mudah percaya jika ponsel bisa sadap percakapan penggunanya 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Berikut ini fakta-fakta terkait pertanyaan apakah ponsel bisa mendengarkan percakapan dan memata-matain penggunannya.

Pertanyaan ini terus muncul seiring dengan sejumlah iklan serta informasi yang ada di media sosial. Bahkan yang paling banyak hadir ditengah masyarakat penggunana smartphone adalah bahwa ada tanda-tanda jika hape disadap saat telponan.

Nah, apakah itu benar adanya. Atau itu adalah informasi yang menyesatkan. Berikut ini fakta-fakta Telepon bisa menyadap pembicaraan dan memata-matai penggunanya

Baca juga: SOSOK Letjen TNI Purn Djamari Chaniago Calon Kuat Menko Polkam, Orang Padang yang Sarat Pengalaman

Ya, apakah anda pernah merasa heran kenapa iklan muncul di ponsel tiba-tiba sesuai dengan obrolah sehari-hari? Atau khawatir apakah kamera dan mikrofon HP diam-diam memata-matai aktivitas.

Perasaan semacam ini sebenarnya wajar sekali muncul. Sebab, semakin canggih teknologi smartphone, semakin besar pula kekhawatiran soal privasi dan keamanan pengguna di dalamnya. 

Apalagi, banyak rumor yang menyebar di internet mengungkap bahwa perangkat ponsel bisa memantau pemiliknya, termasuk merekam obrolan suara, mengintai lewat aplikasi kamera, hingga mengumpulkan data secara diam-diam.

Kekhawatiran soal privasi pengguna

Komisi Perdagangan Federal (Federal Trade Commission/FTC) Amerika Serikat (AS) pernah memperingatkan bahwa perusahaan teknologi, kini bisa melacak aktivitas online pengguna setiap kali mereka melakukan aktivitas daring di internet.

Menurut FTC, cookies yang ada di situs web bisa menjadi jejak aktivitas pengguna di perangkat meski mereka sudah keluar dari laman. Beberapa aplikasi bahkan memungkinkan pengiklan memakai pengenal unik untuk mengikuti jejak digital seseorang.

Lebih jauh lagi, perusahaan teknologi juga diyakini bisa melacak lintas perangkat pengguna yang saling terintegrasi, seperti ponsel, laptop, atau tablet. Pelacakan ini dimungkinkan terjadi dengan syarat semua perangkat tersebut saling terhubung di internet.

Beberapa sumber daring di internet turut diyakini bisa mengumpulkan informasi aktivitas pengguna di perangkat HP, mulai dari data pribadi, pola konsumsi dan kebiasaan belanja, hingga preferensi politik.

Profil pengguna tersebut kemudian dijual ke perusahaan periklanan dengan tujuan memberikan informasi agar bisa memasang produk-produk yang relevan dengan profil mereka.

Android Police Ilustrasi sistem operasi (OS) Android dan ChromeOS.

Experian, salah satu perusahaan pialang data terbesar di AS, diketahui memanfaatkan data lokasi, demografi, kebiasaan belanja, gaya hidup, dan minat dari ratusan juta data pengguna perangkat ponsel.

Semua informasi tersebut digunakan untuk membantu marketing memahami siapa pelanggan mereka sebenarnya. Karena itu, tak heran jika iklan-iklan yang muncul di perangkat ponsel bisa terasa "pas" dengan aktivitas atau percakapan kita sehari-hari.

Baca juga: Kerusuhan di Yalimo, Papua Pegunungan, Ayah dan Anak Disebut Tewas Terbakar, Begini Kata Polisi

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved