Teknologi

JANGAN Mudah Percaya, Inilah Fakta Ponsel bisa Dengar Percakapan dan Memata-matai Penggunanya

Jangan lekas percaya jika ponsel bisa mendengarkan percakapan dan memata-matai penggunanya. Berikut ini fakta sebenarnta

Editor: Budi Rahmat
pixabay
SADAP PERCAKAPAN- Jangan mudah percaya jika ponsel bisa sadap percakapan penggunanya 

Adapun banyaknya isu seputar privasi ini akhirnya menimbulkan beragam pertanyaan mana yang benar-benar fakta, atau hanya sekadar anggapan keliru.

Berikut KompasTekno rangkum, lima fakta soal isu privasi dan keamanan pengguna ponsel yang penting diketahui pembaca.

1. Ponsel bisa "menguping" pembicaraan pengguna?

Seperti di singgung di atas, sebagian orang mungkin percaya bahwa ponselnya bisa secara diam-diam mendengarkan percakapan sehari-hari. Anggapan ini muncul karena iklan yang ditampilkan sering terasa sangat relevan dengan obrolan pribadi.

Namun faktanya, smartphone tidak selalu "menguping" pembicaraan kita. Pada 2018, investigasi yang dilakukan CBS tidak menemukan adanya bukti bahwa ponsel secara aktif bisa menyadap percakapan.

Di tahun yang sama, CEO Meta Mark Zuckerberg, dalam sidang Senat AS menegaskan kalau perusahaannya tidak pernah memiliki fitur yang mengizinkan aplikasinya mendengarkan pembicaraan pengguna.

Meski begitu, pengguna masih harus waspada bahwa hadirnya asisten virtual seperti Google Assistant, Siri, atau Alexa, adalah beberapa dari sekian tools yang memang dirancang untuk bisa merekam dan mendengarkan suara pengguna.

Dulu, rekaman suara pengguna bahkan dilaporkan bisa didengar oleh manusia asli (orang di balik sistem) dengan tujuan meningkatkan layanan. Namun, karena berkaitan dengan privasi, praktik tersebut sudah dihentikan Google dan Apple (selaku induk perusahaan) pada 2019.

2. Isu kamera ponsel bisa dipakai untuk memata-matai pengguna

Freepik Ilustrasi membuka aplikasi kamera di smartphone.

Isu soal keamanan ponsel yang juga banyak dibicarakan adalah apakah kamera atau mikrofon perangkat benar-benar bisa diakses oleh orang lain.

Kekhawatiran ini cukup wajar muncul karena kasus peretasan lewat kamera memang pernah dilaporkan terjadi. Menurut raksasa teknologi Microsoft, sebenarnya ada beberapa tanda yang bisa dicurigai apabila pengguna merasa perangkat sedang diretas.

Contoh paling kentara adalah lampu indikator kamera yang tiba-tiba menyala sendiri. Selain itu, jika pengguna merasa tiba-tiba ponselnya muncul satu file asing, atau pengaturan keamanannya berubah otomatis, maka itu bisa menjadi ciri perangkat sudah disusupi peretas.

Namun faktanya, kamera dan mikrofon ponsel tidak serta-merta bisa dimanfaatkan untuk memata-matai pengguna. Kecuali, perangkat tersebut sudah terinfeksi malware atau ada aplikasi berbahaya yang tidak sengaja diberi akses izin dalam ponsel

Oleh sebab itu, penting untuk terus waspada saat memberikan izin aplikasi ponsel. Membaca detail perizinan akses sebelum menginstal aplikasi sangat diwajibkan karena bisa membantu menghindari risiko aplikasi yang diam-diam memata-matai pengguna.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved