Berita Viral
Bukan Dibegal, Ternyata Mahasiswi Unram Tewas di Tangan Pacar, Diduga Gegara Menolak Hubungan Intim
Seorang mahasiswa di Lombok Utara diduga membunuh kekasihnya, sebelumnya ia mengaku dibegal sehingga pacarnya kehilangan nyawa
TRIBUNPEKANBARU.COM - Polres Lombok Utara akhirnya menetapkan Radiet Ardiansyah (19) sebagai tersangka dalam kasus tewasnya Ni Made Vaniradya Puspa Nitra (19), di Pantai Nipah, Desa Malaka, Kecamatan Pemenang, Lombok Utara.
Ni Made Vaniradya Puspa Nitra merupakan mahasiswi Universitas Mataram (Unram).
Ia ditemukan tewas mengenaskan pada Rabu (27/8/2025) dini hari, usai pergi bersama Radiet.
Kasat Reskrim Polres Lombok Utara AKP Punguan Hutahaean menyampaikan, peristiwa ini bermula saat korban dan tersangka pergi untuk menikmati matahari terbenam di pantai pasir putih tersebut.
Awalnya Radiet yang kini ditetapkan sebagai tersangka mengaku sebagai korban begal, ia mengalami luka serius dibagian wajah dan sempat mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit.
Namun belakangan hasil penyidikan polisi mengungkap, bahwa peristiwa penganiayaan berujung tewasnya mahasiswi Universitas Mataram itu bukan karena dibegal.
Pasalnya ada beberapa kejanggalan yang ditemukan polisi saat proses penyidikan berlangsung.
"Bila ada pelaku lain mengapa dia membiarkan satu saksi untuk hidup, jika dia (pelaku lain) ingin mencuri dibiarkan menempel di badan," kata Punguan, Sabtu (20/9/2025).
Kejanggalan lain yang ditemukan polisi ialah keberadaan antara korban dan kekasihnya yang berjarak 200 meter, kemudian ditemukan jalur lain yang dilewati tersangka menyeret korban dari lokasi awal.
Karena tidak adanya saksi lain yang melihat kejadian ini, pendekatan yang dilakukan penyidik untuk mengungkap kasus ini dengan pendekatan psikologi.
Punguan juga mengatakan, berdasarkan hasil autopsi ditemukan luka kemaluan.
Tersangka juga sempat merangkul korban menggunakan tangan kanan dan mencium pipi.
"Kami menganalogikan ada upaya melakukan hubungan intim, namun terjadi penolakan. Kami koordinasi hasil autopsi cenderung luka di kelamin tersebut menggunakan benda ukuran satu centi meter," pungkas Punguan.
Meski sudah ditetapkan sebagai tersangka, Radiet Ardiansyah terus membantah bahwa dirinya sebagai pelaku pembunuhan kekasihnya.
"Saya tidak membunuh, saya tidak membunuh," kata Radiet.
"Saya bukan pelaku, demi Allah," katanya.
Baca juga: POPULER RIAU: Oknum Polisi Terlibat Peredaran 1 Kg Sabu & ‘Tot Tot Wuk Wuk’ Disorot, Ini Kata Polda
Periksa 36 Saksi
Radiet tidak lain merupakan kekasih korban yang juga berada di tempat kejadian perkara (TKP), namun ia ditemukan dalam kondisi luka parah dan sempat tidak sadarkan diri.
Kapolres Lombok Utara, AKBP Agus Purwanta menyampaikan, penetapan tersangka tersebut berdasarkan hasil pemeriksaan sejumlah saksi dan ahli selama proses penyidikan.
"Kami sudah memeriksa 36 orang saksi dan sudah melakukan olah tempat kejadian perkara dengan melibatkan satwa K-9 atau anjing pelacak," kata Agus, Sabtu (20/9/2025).
Sebelumnya juga polisi menggandeng tim dari laboratorium forensik (Labfor) Mabes Polri, untuk melakukan tes DNA terhadap sejumlah barang milik tersangka dan korban serta sejumlah barang bukti yang ditemukan di TKP.
Penyidikan juga meminta keterangan ahli di antaranya, ahli forensik, ahli pidana, ahli kriminolog, tes poligraf terhadap tersangka dan tes psikologi yang dilakukan oleh ahli dari Universitas Mataram.
Agus juga mengungkapkan saat ini tersangka sudah ditangkap dan ditahan oleh pihak Kepolisian Lombok Utara.
"Tersangka sudah kami tangkap di kos-kosannya dan sudah kami lakukan penahanan," kata Agus.
Tersangka dikenakan pasal 338 dan atau pasal 351 tentang pembunuhan dan atau penganiayaan yang menyebabkan matinya seseorang, dengan ancaman pidana 15 tahun.
Mengaku Dibegal
Radeit Ardiansyah (19) bersama sang kekasih Made Vaniradya Puspa Nitra (19) ditemukan di Pantai Nipah, Kabupaten Lombok Utara, pada Selasa (26/8/2025).
Made Vaniradya Puspa Nitra (19) ditemukan tewas sementara Radiet ditemukan dengan kondisi masih hidup namun dengan kondisi penuh luka di sekujur tubuhnya.

Radiet memberikan kesaksian bahwa dirinya diserang oleh seorang pria tak dikenal saat sedang menikmati matahari terbenam bersama Puspita di pinggir pantai.
Ia mengaku tidak mengenali pelaku, namun masih mengingat jelas wajahnya.
"Cowok, tidak kenal sama sekali, satu orang yang melakukan, saya gak ingat bajunya karena waktu itu sudah mulai gelap" ungkap Radit.
Ia juga menyebut ciri-ciri usia pelaku sekitar 20 hingga 30 tahun dengan tubuh kurus.
Kejadian bermula ketika keduanya tengah duduk santai menikmati suasana senja.
Tiba-tiba, seorang pria muncul dari arah belakang sambil membawa sebilah bambu.
Sebelum terjadi penyerangan, pelaku sempat menginterogasi Radit dan Puspita soal keberadaan mereka di lokasi.
"Saya jawab, kami tidak ngapa-ngapain di sini, periksa saja tas kami, Pak, jajan doang isinya," kenang Radit.
Menurut pengakuannya, suasana saat itu sudah gelap.
Pelaku menanyakan mengapa mereka belum pulang, dan Radiet sempat menjawab bahwa mereka memang sedang bersiap untuk kembali.
Namun, pelaku justru menahan mereka, lalu menyerangnya secara brutal.
"Tapi ditahan sama dia, terus saya pingsan, bangun pas ibu itu datang," kata Radeit, yang ditemukan dalam kondisi penuh luka di wajah dan tubuh.
Kasat Reskrim Polres Lombok Utara, AKP Punguan Hutahaean, membenarkan kronologi kejadian.
Ia menjelaskan bahwa kedua korban berangkat dari Kota Mataram sekitar pukul 16.30 WITA menggunakan sepeda motor.
Hingga tengah malam, Puspita belum juga pulang ke rumah, sehingga keluarganya berinisiatif menghubungi teman-temannya untuk mencari informasi keberadaannya.
"Keluarga korban MVPN (Puspita) mengetahui posisi korban berada di sekitar Pantai Nipah. Pihak keluarga langsung menuju lokasi untuk melakukan pencarian," jelas Punguan dalam keterangan tertulis, Rabu (27/8).
Radiet ditemukan sekitar pukul 01.30 WITA oleh keluarga Puspita dalam kondisi tidak sadarkan diri dan segera dilarikan ke Puskesmas Nipah.
Beberapa jam kemudian, sekitar pukul 06.30 WITA, Puspita ditemukan dalam keadaan meninggal dunia dengan posisi telungkup.
Direktur Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Nusa Tenggara Barat (NTB) Kombes Pol Syarif Hidayat mengatakan, dari hasil visum ditemukan luka robek dibagian kelamin korban.
Diduga sebelum ditemukan tewas, Made Vanira diduga menjadi korban pemerkosaan.
(Tribunpekanbaru.com/TribunLombok.com)
BERAKHIR Sudah Karir Wahyudi Moridu di DPRD Gorontalo, Ia Resmi Dipecat PDI P |
![]() |
---|
MISTERI Motif Briptu Rizka Habisi Suaminya Brigadir Esco usai Ditetapkan Tersangka, Ada Apa ? |
![]() |
---|
Ngotot Mau Dinikahi karena Diduga Hamil, Selingkuhan Anggota DPRD Gorontalo Wahyudin Viralkan Video |
![]() |
---|
AKHIRNYA Ditahan, Anggota DPRD Wakatobi yang Buron 11 tahun Kasus Pembunuhan, Begini Kata Polisi |
![]() |
---|
PENGAKUAN Santri Ponpes di Bogor yang Habisi Temannya, Emosi Memuncak karena Sering Dibully |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.