Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Berita Nasional

Sumut di Tangan Menantu Jokowi Jadi Sorotan Kemendagri, Lonjakan Inflasi Tertinggi di Indonesia

Nasib Provinsi Sumatera Utara di tangan Gubernur, Bobby Nasution terungkap berdasarkan data Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

Editor: Muhammad Ridho
SERAMBINEWS.COM/RIANZA ALFANDI
BERI KETERANGAN – Gubernur Sumut, Bobby Nasution didampingi Kepala Biro Pemerintahan dan Otonomi Daerah Sekretariat Daerah Aceh, Syakir, saat memberi keterangan kepada wartawan terkait hasil pertemuan dengan Gubernur Aceh Mualem, di Pendopo Gubernur Aceh, Rabu pagi (4/6/2025). 

TRIBUNPEKANBARU.COM -- Nasib Provinsi Sumatera Utara di tangan Gubernur, Bobby Nasution terungkap berdasarkan data Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

Inflasi Sumatera Utara tertinggi secara nasional .

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) per September 2025, inflasi di Sumatera Utara tercatat sebesar 5,32 persen.

Angka ini menunjukkan adanya kenaikan harga barang dan jasa yang signifikan.

Hal itu dirasakan langsung oleh masyarakat di lapangan.

Inflasi adalah kondisi kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus-menerus dalam periode waktu tertentu.

Inflasi menyebabkan penurunan daya beli uang dan peningkatan biaya hidup.

Hal ini terjadi karena permintaan melebihi penawaran, peningkatan biaya produksi, atau peningkatan jumlah uang beredar di masyarakat.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemendagri, Tomsi Tohir, dalam rapat pengendalian inflasi daerah di Jakarta, Senin (6/10/2025), menegaskan, inflasi di atas 5 persen di satu provinsi sudah cukup memengaruhi daya beli masyarakat.

Ia mencontohkan Kabupaten Deli Serdang yang bahkan mencatat inflasi hingga 6,81 persen, tertinggi di tingkat kabupaten se-Indonesia.

“Bapak-Ibu sekalian, inflasi 5,32 persen dalam satu provinsi itu sudah terasa perubahan harganya bagi masyarakat. Kami mohon menjadi perhatian para gubernur, khususnya 10 provinsi tertinggi. Kabupaten, di situ kita lihat Kabupaten Deli Serdang 6,81 persen,” ujar Tomsi.

Secara sederhana, inflasi adalah kondisi kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus-menerus dalam periode waktu tertentu.

Fenomena ini menyebabkan penurunan daya beli uang, artinya jumlah uang yang sama hanya mampu membeli barang dalam jumlah lebih sedikit dibanding sebelumnya.

Inflasi bisa terjadi karena beberapa faktor, seperti meningkatnya permintaan yang tidak diimbangi pasokan (demand-pull inflation), kenaikan biaya produksi seperti bahan bakar atau upah (cost-push inflation), hingga bertambahnya jumlah uang beredar di masyarakat.

Dalam konteks rumah tangga, inflasi berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat, terutama kelompok berpenghasilan rendah.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved