Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Berita Regional

Penyebab Polisi di Jambi Bunuh Dosen Erni Yuniati, Masalah Asmara, Korban Tolak Balikan

Sosok terduga pelaku ternyata seorang oknum polisi yang merupakan anggota dari Polres Tebo berinisial W (Waldi). 

Editor: Muhammad Ridho
Tribunbungo/Facebook
DOSEN WANITA TEWAS- Korban berinisial EY (37), seorang Dosen Muara Bungo ditemukan tewas diduga menjadi korban kekerasan seksual di kediamannya di Perumahan Al-Kausar 7Dusun Sungai Mengkuang, Kecamatan Rimbo Tengah, Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi pada Sabtu (1/11/2025) sore. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Seorang dosen berinisial EY (38), warga Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo ditemukan tewas di Perumahan Al Kausar, Kecamatan Rimbo Tengah, Kabupaten Bungo, Sabtu (1/11/2025) sekira pukul 12.00 WIB.

Korban yang merupakan Ketua Prodi S1 Keperawatan IAK SS ini ditemukan oleh rekan kerjanya dan warga sekitar.

Penemuan bermula ketika rekan kerja korban tidak bisa menghubungi EY dan merasa curiga.

Temannya kemudian mendatangi rumah korban dan meminta izin kepada penjaga kompleks untuk mendobrak pintu.

Saat pintu berhasil dibuka, korban ditemukan sudah meninggal dunia dengan posisi kepala ditutup bantal.

Sosok terduga pelaku ternyata seorang oknum polisi yang merupakan anggota dari Polres Tebo berinisial W (Waldi). 

Oknum polisi pelaku pembunuhan dosen wanita di Bungo Jambi
Oknum polisi pelaku pembunuhan dosen wanita di Bungo Jambi (Facebook)

Polisi bergerak cepat, menangkap pelaku di Kabupaten Tebo, dan mengungkap dugaan motif mengerikan di baliknya. 

Kapolres Bungo, AKBP Natalena Eko Cahyono, menegaskan hasil pemeriksaan sementara menunjukkan pelaku mengakui perbuatannya.

Dugaan sementara motif pembunuhan karena masalah asmara, sebab korban dan pelaku sempat berpacaran namun berpisah.

Pelaku kemudian mengajak korban kembali menjalin hubungan, namun ditolak.

Kapolres Bungo, AKBP Natalena Eko Cahyono mengatakan pelaku ditangkap di sebuah kos di Muara Tebo.

“Penyidik masih mendalami adanya motif lain,” katanya, Minggu (2/11/2025).

Kapolres menegaskan meskipun pelaku merupakan anggota Polri, proses hukum tetap dilakukan secara transparan tanpa ada yang ditutup-tutupi.

Pasal yang disangkakan yakni pembunuhan dan pencurian.

Barang bukti yang diamankan berupa mobil Honda Jazz warna putih, motor Honda PCX warna merah, serta handphone milik korban.

“Honda Jazz kita amankan di kontrakan pelaku di Tebo, PCX ditemukan di parkiran Rumah Sakit Hanafi Muara Bungo, dan handphone dalam mobil korban,” ujarnya.

Pada saat korban sudah meninggal, salah satu saksi yang merupakan teman korban mengirimkan pesan, diduga dibalas oleh pelaku.

“Ditelfon sudah tidak menjawab, kita lakukan pengembangan sehingga mengarah pada terduga pelaku,” pungkasnya.

Kesaksian Tetangga

etua Lingkungan Perumahan Al Kausar Residence, Madin Maulana menjadi satu di antara orang pertama yang menyaksikan penemuan jenazah EY, dosen yang ditemukan tewas di rumahnya.

Pada Sabtu (1/11/2025) sekira pukul 12.00 WIB, sejumlah rekan kerja EY dari kampus mendatangi Madin dan meminta bantuan mendobrak pintu rumah.

Mereka khawatir karena EY sudah dua hari tidak mengajar.

Madin bersama para saksi kemudian sepakat mendobrak pintu rumah korban.

“Saat masuk ke dalam, saya lihat sudah terbujur, wajahnya sudah tertutup bantal,” ujar Madin.

Ia mengatakan, sebelum pintu dibuka, tidak tercium bau menyengat dari luar rumah.

Melihat kondisi korban, Madin langsung menghubungi Polres Bungo.

Tak lama kemudian, polisi datang ke lokasi.

“Saat itu lihat mayat, kami terkejut. Warga yang lihat juga menangis,” ucapnya.

Sebagai tetangga yang tinggal sekitar lima meter dari rumah korban, Madin mengaku tidak mendengar suara teriakan atau hal mencurigakan pada malam kejadian.

Ia juga tidak mengetahui pasti kapan peristiwa itu terjadi.

Hasil Visum

Hasil visum menunjukkan tubuh korban terdapat sejumlah luka kekerasan yang kuat mengarah pada dugaan tindak pidana pembunuhan dan kekerasan asusila.

Pemeriksaan jenazah yang dilakukan oleh dr. Sepriyedi dari RSUD H Hanafie Muara Bungo menemukan bukti kekerasan yang signifikan.  

Dokter menemukan lebam dan luka di area kepala dan leher, serta tanda-tanda mencurigakan di sekujur tubuh korban. 

Bukti-bukti kekerasan yang ditemukan antara lain: 

1. Luka di Kepala

Terdapat lebam di seluruh wajah dan benjolan besar di kepala bagian belakang dengan dimensi lebar sekitar 13 cm dan panjang 10 cm. 

2. Kekerasan Leher dan Bahu

Ditemukan lebam pada bagian leher dan memar di kedua bahu (kanan dan kiri), yang diduga akibat benda tumpul atau tajam. 

3. Dugaan Kekerasan Asusila

Tim medis juga menemukan adanya cairan pada bagian organ intim korban, yang mengindikasikan adanya dugaan kekerasan asusila.

Dokter memperkirakan Dosen EY, yang merupakan warga Kecamatan Pelepat Ilir, ini telah meninggal dunia sekitar 12 jam sebelum ditemukan.  

Perkiraan waktu kematian ini didukung oleh temuan darah berwarna gelap yang keluar dari mulut dan hidung korban, yang mengindikasikan proses pembusukan awal.

( Tribunpekanbaru.com / Tribunjambi )

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved