Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Berita Regional

Warga yang Jalani KB Vasektomi Dapat Insentif Rp 1 Juta dari Pemerintah

Warga yang menjalani KB Vasektomi diberikan insentif oleh pemerintah dengan uang sebesar Rp 1 juta.

Editor: Muhammad Ridho
freepik
VASEKTOMI - Ilustrasi insentif Rp 1 juta bagi warga yang jalani KB Vasektomi 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Pemerintah Kota Semarang sedang gencar menawarkan pada warganya agar melakukan KB secara vasektomi .

Warga yang menjalani KB Vasektomi diberikan insentif oleh pemerintah dengan uang sebesar Rp 1 juta.

Vasektomi merupakan prosedur pembedahan permanen pada pria untuk kontrasepsi dengan cara memotong atau menyumbat saluran yang membawa sperma dari testis ke penis.

Langkah ini menjadi bagian dari strategi Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Disdalduk KB) untuk memperkuat penggunaan metode kontrasepsi jangka panjang di Kota Semarang.

Animo masyarakat tinggi

Kepala Disdalduk KB Kota Semarang, Lilik Farida, mengatakan, insentif tersebut diberikan sebagai bentuk apresiasi sekaligus motivasi bagi pria yang bersedia ikut berperan dalam perencanaan keluarga. 

“Program ini tidak hanya menyasar perempuan, tetapi juga mendorong keterlibatan laki-laki agar tanggung jawab dalam KB bisa lebih seimbang,” ujarnya, Kamis (13/11/2025), dikutip TribunJatim.com dari TribunJateng.com, Jumat (14/11/2025).

Menurut Lilik, animo masyarakat terhadap vasektomi terus meningkat dalam dua tahun terakhir.

Bila pada 2024 tercatat hanya 46 pria yang mengikuti, maka hingga November 2025 jumlahnya sudah menembus seratus peserta. 

Sebagian besar peserta merupakan pria berusia sekitar 33 tahun yang telah memiliki minimal dua anak, dengan anak bungsu berusia di atas lima tahun.

Peningkatan ini juga dipengaruhi oleh kemudahan akses layanan KB pria di fasilitas kesehatan.

Disdalduk KB bekerja sama dengan rumah sakit dan dokter spesialis urologi untuk memastikan prosedur dilakukan oleh tenaga profesional. 

“Banyak yang merasa lebih tenang kalau tindakannya dilakukan di rumah sakit dengan pengawasan dokter ahli,” tambahnya.

Laki-laki terlibat

Sementara itu, anggota Komisi D DPRD Kota Semarang, Arya Setya Novanto, menilai langkah itu positif untuk mendorong keterlibatan laki-laki dalam program KB.

Namun ia menyoroti perlunya sosialisasi yang matang dan penerapan syarat yang jelas agar program berjalan tepat sasaran.

Dia mengingatkan agar pelaksanaannya tetap sesuai prosedur dan menyasar kelompok yang benar-benar memenuhi syarat.

“Jangan sampai orang hanya tahu dapat Rp 1 juta, lalu langsung ikut vasektomi tanpa tahu syarat atau kondisi kesehatannya. Harus ada seleksi yang jelas,” tegasnya.

Arya juga meminta agar Disdalduk KB memastikan program ini tepat sasaran. Menurutnya, peserta vasektomi idealnya adalah pria yang sudah memiliki minimal dua anak dan tidak lagi berada pada usia produktif. 

“Jangan sampai semua disamaratakan. Kalau masih usia produktif tapi sudah diajak vasektomi, itu perlu dievaluasi,” katanya.

Tindakan aman

Vasektomi adalah prosedur medis untuk memutus atau menutup saluran sperma (vas deferens) sehingga sperma tidak lagi keluar saat ejakulasi.

Dari sudut pandang medis, vasektomi termasuk tindakan yang sangat aman, bersifat permanen, dan tidak memengaruhi kemampuan seksual pria.

Dampak besar yang sering dikhawatirkan masyarakat umumnya terkait mitos, bukan fakta medis.

Secara fisiologis, vasektomi tidak memengaruhi produksi hormon testosteron, tidak mengubah suara, rambut, kekuatan otot, maupun gairah seksual.

Testis tetap memproduksi sperma, tetapi tubuh menyerapnya kembali secara alami tanpa menimbulkan gangguan kesehatan.

Efek samping

Efek samping yang mungkin muncul biasanya bersifat ringan dan sementara.

Misalnya pembengkakan ringan, nyeri, atau memar pada area operasi selama beberapa hari.

Pada sebagian kecil kasus bisa terjadi infeksi, hematoma, atau peradangan pada epididimis, tetapi komplikasi ini jarang dan dapat ditangani dengan perawatan medis standar.

Dalam jangka panjang, risiko komplikasi serius seperti nyeri kronis pasca-vasektomi sangat rendah dan hanya dialami sebagian kecil pria.

Vasektomi juga tidak meningkatkan risiko kanker prostat, kanker testis, atau penyakit jantung, berdasarkan penelitian medis modern.

Dari sisi fungsi seksual, ereksi, ejakulasi, dan orgasme tetap normal.

Jumlah cairan semen tidak berbeda signifikan karena sperma hanya menyumbang sekitar 2–5 persen dari volume air mani.

Hal ini membuat vasektomi tidak berdampak pada sensasi atau performa seksual.

Dampak nonfisik yang mungkin timbul lebih bersifat psikologis, misalnya kekhawatiran terkait maskulinitas atau penyesalan jika keputusan diambil tergesa-gesa.

Karena itu, konseling sebelum tindakan sangat penting.

Secara keseluruhan, secara medis vasektomi adalah metode kontrasepsi permanen yang aman, efektif, dan minim risiko bagi pria.

Dampak “besar” yang sering dikhawatirkan masyarakat tidak terbukti secara ilmiah.

Jika dilakukan oleh tenaga medis terlatih dan diikuti edukasi yang tepat, vasektomi justru dapat menjadi kontribusi positif dalam program pengendalian kelahiran tanpa membahayakan kesehatan pria.

( Tribunpekanbaru.com / Tribunjatim )

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved