Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Berita Regional

Keluarga Ungkap Kondisi MH Sebelum Meninggal, Pingsan Usai Dipukul Teman Pakai Kursi Besi

Hisyam diduga dijedotkan kepalanya ke bangku besi oleh teman sekelasnya, menyebabkan luka parah di kepala dan pingsan seketika.

Editor: Muhammad Ridho
kolase foto istimewa
KORBAN BULLY - Keluarga menceritakan kondisi M Hisyam siswa korban bully di SMPN 19 Tangsel yang meninggal pada Minggu 916/11/2025) 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Keluarga mengungkap kondisi Muhammad Hisyam sebelum hembuskan nafas terakhir.

Ia sempat koma dan dirawat di ICU .

Diketahui siswa SMP Negeri 19 Tangerang Selatan yang diduga jadi korban perundungan atau bullying oleh teman sekolahnya dinyatakan meninggal pada Minggu (16/11/2025) pagi.

Keluarga korban perundungan di SMPN 19 Kota Tangerang Selatan, Muhammad Hisyam, mengungkapkan bahwa sebelum meninggal, remaja tersebut sudah berada dalam kondisi koma selama menjalani perawatan di RS Fatmawati, Jakarta Selatan.

Rizky Fauzi, kakak sepupu Hisyam, menjelaskan bahwa korban sempat mendapat perawatan di RS Colombus BSD, Serpong, sebelum dirujuk ke RS Fatmawati dan langsung ditempatkan di ruang ICU selama sepekan.

“Adik sepupu saya meninggal masih di ruang ICU sejak pertama masuk RS Fatmawati. Dokter belum bisa menjelaskan banyak karena kondisinya terus koma,” ujar Rizky, Minggu (16/11/2025).

Di tengah suasana duka, keluarga mengaku belum membuat laporan resmi ke pihak kepolisian.

Baca juga: KRONOLOGI Siswa SMP Dianiaya Anak SD di Purworejo: Berawal dari Sebuah Video

“Yang saya dengar, KPAI mau memberi sanksi kepada pihak sekolah. Dari keluarga belum melapor karena kami masih fokus pada proses pemakaman,” tambahnya.

Hisyam diduga dijedotkan kepalanya ke bangku besi oleh teman sekelasnya, menyebabkan luka parah di kepala dan pingsan seketika.

Awalnya, korban hanya mengeluh sakit kepala ringan pada 21 Oktober kepada keluarganya.

Namun setelah ditelusuri keluarganya ternyata dia menjadi korban kekerasan di sekolahnya.

MH pertama dirawat di rumah sakit swasta di Tangsel pada 21 Oktober lalu, tapi kondisinya memburuk hingga dirujuk ke RS Fatmawati pada 9

November.

Pada 11 November, ia masuk ICU dan harus diintubasi karena gagal napas akibat cedera otak parah.

Wakil Wali Kota Tangsel Antar Jenazah

Wakil Wali Kota Tangerang Selatan, Pilar Saga Ichsan, turut mengantar jenazah ke pemakaman dan menyampaikan belasungkawa kepada keluarga.

“Kami dari Pemkot Tangsel mengucapkan turut berduka cita. Semoga almarhum diberikan terang kubur dan ibadahnya diterima Allah,” kata Pilar.

Ia menegaskan bahwa Pemkot Tangsel mendukung penuh proses penyelidikan yang dilakukan kepolisian. Menurutnya, Dinas Pendidikan Kota Tangsel sudah berkoordinasi dengan KPAI untuk menindaklanjuti aspek perlindungan anak dalam kasus ini.

Baca juga: Setelah Kasus SMPN 19 Tangsel, Pengamat Ungkap Kegagalan Sekolah Cegah Bullying

Pilar menyebut sosialisasi terkait pencegahan perundungan rutin dilakukan bersama kepala sekolah, komite, dan dewan pendidikan, namun kasus ini tetap menjadi evaluasi serius bagi pemerintah daerah.

“Ini menjadi pembelajaran penting. Kami menyampaikan duka cita sedalam-dalamnya kepada keluarga,” ungkapnya.

Dirawat Sejak Pekan Lalu

Sebelumnya, Hisyam, siswa SMPN 19 Tangsel yang diduga menjadi korban kekerasan teman sebangkunya, meninggal dunia sekitar pukul 06.00 WIB.

Perwakilan kuasa hukum keluarga, Alvian Adji Nugroho, mengungkap bahwa ia mendapat kabar duka tersebut setelah salat Subuh.

Alvian menjelaskan Hisyam mulai dirawat sejak Kamis pekan lalu, tak lama setelah proses mediasi terkait dugaan pemukulan yang dialami korban.

Dengan demikian, Hisyam berada dalam perawatan lebih dari satu pekan.

Ia menegaskan bahwa korban tidak memiliki riwayat penyakit sebelumnya.

“Tidak ada riwayat sakit,” ucap Alvian.

Terkait dugaan adanya tumor, ia mengatakan keluarga belum menerima penjelasan medis yang pasti. Hingga kini, penyebab kematian Hisyam masih menunggu keterangan resmi dokter, namun keluarga menyebut kondisi korban menurun setelah dugaan pemukulan di bagian belakang kepala.

“Belum tahu hasilnya. Pasca pemukulan di belakang kepala,” ujarnya.

Untuk proses hukum, Alvian menambahkan bahwa laporan terkait kasus ini telah disampaikan melalui KPAI.

( Tribunpekanbaru.com )

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved