Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Ini 5 Nama Korban Tewas Tragedi Tol Cipali KM 72, Olah TKP Gunakan Teknologi Canggih

Kecelakaan maut yang melibatkan tiga kendaraan terjadi di Tol Cikopo-Palimanan (Cipali), tepatnya di KM 72

Editor: Ariestia
TribunJabar.id/Deanza Falevi
KECELAKAAN MAUT - Bus PO Agra Mas yang terlibat kecelakaan maut di ruas Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) KM 72, wilayah Bungursari, Kabupaten Purwakarta, pada Selasa (18/11/2025) dini hari. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Kecelakaan maut yang melibatkan tiga kendaraan terjadi di Tol Cikopo-Palimanan (Cipali), tepatnya di KM 72, Desa Cinangka, Kecamatan Bungursari, Kabupaten Purwakarta, pada Selasa (18/11/2025) dini hari.

Insiden sekitar pukul 02.15 WIB ini menyebabkan lima orang meninggal dunia dan puluhan lainnya mengalami luka-luka.

Tiga korban tewas berasal dari Minibus Daihatsu Gran Max, sedangkan dua lainnya merupakan awak dari Bus PO Agra Mas.

Baca juga: Penampakan Mengerikan Kendaraan yang Alami Kecelakaan Beruntun di Tol Cipali, 5 Tewas, 33 Luka-Luka

Daftar Korban Tewas

Insiden ini menimbulkan korban cukup banyak. Korban meninggal dunia 5 orang, yaitu 2 dari Bus PO Agra Mas dan 3 dari Minibus Gran Max.

Sementara itu korban luka-luka sebanyak 33 orang (3 di antaranya luka berat). menurut RS Abdul Radjak Purwakarta.

Seluruh korban, baik luka maupun meninggal, telah dievakuasi ke RS Abdul Radjak Purwakarta.

Berikut nama-nama korban tewas dalam kecelakaan maut tersebut:

  • Anom Widodo (50) – Sopir Bus PO Agra Mas
  • Yasin (46) – Kernet Bus PO Agra Mas
  • Walianto P (39) – Penumpang Minibus Gran Max
  • Odi Tri (39) – Penumpang Minibus Gran Max
  • Ghuzen Fauzi (34) – Penumpang Minibus Gran Max

Kronologi Kecelakaan

Kasatlantas Polres Purwakarta, AKP Muthia Khansa Nurwajiya, menjelaskan bahwa kecelakaan tragis ini melibatkan tiga kendaraan roda empat.

Yakni, dua bus, PO Agra Mas (B 7654 KGA) dan PO Sinar Jaya (B 7895 TGA), serta sebuah Minibus Gran Max (B 2508 TFT). 

Tabrakan hebat di jalan tol membuat Bus PO Sinar Jaya terperosok ke parit.

Sementara Bus PO Agra Mas dan Gran Max mengalami kerusakan parah.

Kronologi sementara menjelaskan bahwa kecelakaan bermula saat Bus PO Agra Mas melaju dari arah Cirebon menuju Jakarta (Jalur B).

Setibanya di lokasi kejadian, Bus Agra Mas menabrak bagian belakang Bus PO Sinar Jaya.

Bus Sinar Jaya kehilangan kendali lalu menghantam Minibus Gran Max.

Bus Sinar Jaya dan Gran Max terjun ke parit di pinggir jalan tol.

Penyelidikan Menggunakan Teknologi Canggih

Kepala Subdit Gakkum Ditlantas Polda Jawa Barat, Kompol Amirul Hakim, yang turun langsung ke lokasi, menyatakan bahwa polisi masih melakukan olah TKP.

“Olah TKL dilakukan dengan menggunakan alat canggih, termasuk Traffic Accident Analysis (TAA) dan teknologi 3D Scanner, untuk mengungkap secara komprehensif penyebab kecelakaan ini,” katanya.

Tujuan Penggunaan Metode TAA dan Teknologi 3D Scanner

Traffic Accident Analysis (TAA) adalah metode analisis kecelakaan lalu lintas yang digunakan untuk merekonstruksi kejadian di lapangan. Tujuannya:

  • Menentukan penyebab kecelakaan
  • Mengidentifikasi faktor manusia, kendaraan, dan lingkungan
  • Memberikan dasar untuk tindakan hukum, pencegahan, dan rekomendasi keselamatan

Sementara itu teknologi 3D Scanner adalah perangkat berbasis laser yang digunakan untuk memindai dan merekam kondisi tempat kejadian perkara (TKP) secara detail dalam bentuk model tiga dimensi.

Dengan teknologi ini, investigasi kecelakaan bisa dilakukan lebih akurat, cepat, dan berbasis bukti ilmiah.

Semua objek di lokasi kecelakaan (kendaraan, jalan, rambu, korban) dipindai dalam bentuk data 3D.

Data hasil pemindaian bisa dipakai untuk membuat simulasi kronologi kecelakaan.

Laser scanner mampu mengukur jarak, sudut, dan posisi dengan akurasi milimeter.

TKP bisa “dibekukan” dalam bentuk digital sehingga dapat dianalisis ulang kapan saja.

Manfaat 3D Scanner dalam Traffic Accident Analysis (TAA)

  • Mengurangi human error: Tidak bergantung pada sketsa manual atau foto terbatas.
  • Membantu proses hukum: Data 3D bisa dijadikan bukti ilmiah di pengadilan.
  • Efisiensi waktu: Olah TKP lebih cepat dibanding metode tradisional.
  • Analisis mendalam: Bisa menghitung kecepatan, sudut tumbukan, dan pola tabrakan dengan simulasi komputer.

Identifikasi korban masih berlangsung, sementara evakuasi kendaraan sempat terhambat karena medan yang sulit dijangkau. 

Penyelidikan lanjutan dilakukan dengan memeriksa rekaman CCTV serta keterangan saksi.

Polisi juga mendalami apakah faktor manusia atau teknis menjadi penyebab kecelakaan ini.

(*)

Sumber: TribunJabar.id

 

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved