Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Berita Regional

Sebelum Tewas dengan Tangan Kaki Terikat, Guru PPPK di OKU Curhat ke Ibu Soal Mimpi Buruk

Sebelum tewas, SF sempat curhat ke ibunya mengenai perasaan tak tenang dan mimpi buruk yang sudah terjadi beberapa kali. 

Editor: Muhammad Ridho
Dokumentasi keluarga SF
FIRASAT BURUK -- Foto semasa hidup SF (27) guru PPPK di OKU yang ditemukan tewas dengan tangan dan kaki terikat di kosannya, Rabu (19/11/2025). Kasyati, mengungkap firasat buruk yang dialami SF sebelum putrinya itu ditemukan meninggal dunia. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Seorang guru berstatus Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, bernama Sayidatul Fitriyah (27), ditemukan tewas dalam kamar kosnya.

Sayidatul diketahui merupakan guru yang mengajar di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 46 OKU di Dusun Air Itam.

 Jenazah korban ditemukan di kosannya di  Desa Suka Pindah, Kecamatan Kedaton Peninjauan Raya (KPR) Kabupaten OKU

Saat ditemukan warga, korban masih menggunakan seragam kerja baju putih dan celana panjang hitam. 

Kondisinya mengenaskan, mulutnya diikat jilbab hitam, tangan diikat memakai kain warna merah putih dan kaki terikat kain. 

Rupanya sebelum tewas, SF sempat curhat ke ibunya mengenai perasaan tak tenang dan mimpi buruk yang sudah terjadi beberapa kali. 

Hal itu disampaikan SF saat Kasyati, menginap di kosannya di Desa Suka Pindah Kecamatan Kedaton Peninjauan Raya (KPR) Kabupaten OKU, Sumsel, pada 21 Oktober 2025 lalu. 

"Dia mimpi bertemu dengan bayi meninggal dan mimpi buruk lainnya," kata Kasyati, Kamis (20/11/2025). 

Bahkan di kosannya itu sempat ada ular masuk yang sempat dianggap anaknya sebagai pertanda buruk.

Namun saat itu Kasyati tak terlalu menanggapi anggapan tersebut.

"Karena baru pindah di kosan baru, jadi saya tidak terlalu memikirkan soal firasat kurang baik," ujarnya. 

Korban adalah warga Dusun Merbau Desa Raja Basa Baru Kecamatan Mataram Baru Kabupaten Lampung Timur yang mendapat penempatan sebagai guru PPPK di SMP Negeri 46 OKU, Sumsel

Dalam kesehariannya, SF dikenal sebagai sosok sederhana dan tak banyak menuntut ke orangtua.

Baca juga: Postingan Terakhir Guru SMP di OKU yang Ditemukan Tewas dengan Kaki dan Tangan Terikat

Baca juga: FAKTA-FAKTA Guru Muda di OKU Sumsel Tewas di Kostan: Baru Jadi PPPK, Kondisi Jasad Mengenaskan

Bahkan saat mendapat kabar dirinya lulus sebagai guru berstatus PPPK di SMP Negeri 46 OKU, SF merasa sangat bersyukur meski dia tahu lokasi sekolah itu berada di pelosok pedesaan dan sulit dijangkau bahkan dari kosannya di Desa Suka Pindah.

Tepatnya lama waktu yang diperlukan sekitar 2-3 jam dengan sepeda motor. 

Kata ibunya, korban memilih mengajar di pelosok desa karena ingin membantu mencerdaskan kehidupan bangsa.

Diketahui, SMP Negeri 46 OKU hanya memiliki tiga kelas dan dipimpin oleh kepala sekolah bernama Nuraisyah.

"Setahu saya, anak saya belum punya pacar. Dia lagi menjalankan tugasnya sebagai guru," ujarnya. 

HP Hilang

Diketahui, dari keterangan polisi, ada dua barang korban yang belum ditemukan yakni kunci motor dan satu HP.

Sedangkan laptop dan uang serta satu HP lagi masih berada di tempatnya. 

Menurut Kasyati, HP yang hilang itu diduga merupakan ponsel utama milik anaknya yang terdapat aplikasi perbankan di dalamnya.

Kata Kasyanti, dalam kesehariannya, SF sempat menghubungi dan pamit ingin pergi ke Kota Baturaja, OKU untuk mengurus suatu keperluan.

"Katanya hari kami mau ke Baturaja naik motor. Saya pesan, hati-hati di jalan," ujarnya. 

Selama hidupnya, SF ,memang sering menghubungi ibunya untuk saling bertukar kabar.

Mengingat dirinya berada di Kabupaten OKU, Sumsel sedangkan ibunya di Lampung Timur. 

Ditemukan Tewas Terikat

Sebelumnya, pada Rabu (19/11/2025)  sore menjelang magrib, korban ditemukan warga di dalam kos dalam keadaan tak bernyawa di kosannya di Desa Suka Pindah, Kecamatan Kedaton Peninjauan Raya (KPR) Kabupaten OKU, Sumsel

Posisi tangan kaki diikat dan mulut diikat dengan jilbab.

Saat ditemukan warga, korban masih menggunakan seragam kerja baju putih dan celana panjang hitam. 

Kondisinya mengenaskan, mulutnya diikat kain dan ditutupi jilbab hitam.

Selain itu, tangan korban juga diikat memakai kain warna merah putih dan kaki terikat kain. 

Menurut Kepala SMPN 46 OKU, Nuraisyah, seharusnya korban mengajar mata pelajaran TIK tapi karena sudah ada guru TIK akhirnya mengajar Bahasa Inggris di SMP Negeri 46 Dusun Air Itam (pelosok perbatasan Kabupaten OKU dan Ogan Ilir). 

Terpisah Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten OKU, Kadarisman SAg MSi yang dikonfrimasi via telepon membenarkan berita duka meninggalnya  guru PPPK dan Kadis langsung mengantar jenazah saat visum di puskesmas setempat.

SF sendiri baru diangkat menjadi PPPK per 1 Oktober 2025 .

Keluarga Tolak Autopsi

Keluarga tegas menolak proses autopsi dilakukan terhadap jenazah  SF (27 tahun), guru PPPK di SMP Negeri 46 OKU yang ditemukan tewas dengan kondisi tangan dan kaki terikat.

Warga Lampung Timur itu, sebelumnya tewas di kamar kosnya di Desa Suka Pindah, Kecamatan Kedaton Peninjauan Raya (KPR) Kabupaten OKU, Sumsel, Rabu (19/11/2025). 

Kasyati, ibu korban mengatakan, dirinya menolak jenazah sang anak diautopsi karena sudah mengikhlaskan apa yang sudah terjadi. 

"Saya ikhlas, semoga Allah mudahkan perjalanan anak saya di alam sana," ujarnya, Kamis (20/11/2025).

Pernyataan yang sama disampaikan Ahmad Khoirul Zain, kakak korban yang juga menolak jenazah adiknya di autopsi.

Kata Ahmad, pihak keluarga merasa kasihan jika jenazah korban terlalu lama dimakamkan.

"Apalagi makamnya juga sudah digali (di Lampung Timur). Kasihan kalau terlalu lama," ujarnya. 

Diketahui, saat ini jenazah korban sudah dibawa pulang keluarga ke kampung halamannya di Dusun Merbau Desa Raja Basa Baru Kecamatan Mataram  Baru (kawasan Bandar Sribowono) Kabupaten Lampung Timur

( Tribunpekanbaru.com )

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved