Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Pidato Bahasa Inggris, Jokowi Bicara di Forum Internasional soal AI, Coding, Algoritma

Jokowi menyampaikan, lapangan pekerjaan baru justru akan muncul dalam sistem ekonomi itu

Dok. YouTube Bloomberg New Economy Forum)
Presiden ke-7 RI Joko Widodo berpidato menggunakan bahasa Inggris dalam forum Ekonomi, Bloomberg New Economy Forum yang digelar di Singapura, Jumat (21/11/2025). 
Ringkasan Berita:
  • Menurut Jokowi, negara perlu bertanggung jawab untuk memastikan anak-anak muda memahami AI dan mempelajarinya
  • Mantan Wali Kota Solo ini mengingatkan, studi tentang itu menjadi sangat fundamental. Bahwa Semua negara harus mengenalkan, mempersiapkan, dan melatihnya kepada anak muda

 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Presiden ke-7 RI, Joko Widodo menyampaikan  pidatonya pada ajang Bloomberg New Economy Forum di Singapura, Jumat, 21 November 2025.

Dalam pidato itu, Jokowi menegaskan tidak sependapat dengan pandangan yang menyebut lapangan pekerjaan akan lenyap seiring berkembangnya ekonomi cerdas yang mengandalkan teknologi kecerdasan buatan (AI).

"Pertanyaan besar lainnya mungkin muncul di benak kita. Akankah lapangan kerja hilang di era ekonomi cerdas?

Tidak. Jawabannya tidak. Saya sangat tidak setuju bahwa lapangan kerja akan hilang," kata Jokowi dikutip dari YouTube Bloomberg New Economy Forum, Jumat.

Jokowi menyampaikan, lapangan pekerjaan baru justru akan muncul dalam sistem ekonomi itu.

Peluang kerja akan tetap tumbuh, mengikuti kebutuhan di lapangan.

"Malahan, saya yakin akan ada lebih banyak lapangan kerja dan peluang di masa mendatang jika kita memastikan masyarakat kita siap untuk itu," ucap Jokowi.

Oleh karenanya, negara perlu mempersiapkan sumber daya manusia yang mengerti AI.

Menurut Jokowi, negara perlu bertanggung jawab untuk memastikan anak-anak muda memahami AI dan mempelajarinya.

Sebab, masa depan sudah di depan mata.

Baca juga: Ada 2 Wanita Lagi di Kartu Keluarga AKBP Basuki Selain Dosen yang Tewas di Hotel, Siapa?

Baca juga: Mayjen TNI Dody Triwinarto, Komandan Satgas PKH Satukan Ketegasan dan Humanisme Selamatkan Hutan

Artinya, sudah saatnya negara juga mendesain ulang cara manusia dan mesin membangun masa depan bersama melalui data dan pembelajaran mesin.

"Ekonomi cerdas bukan hanya tentang teknologi, tetapi juga tentang mempersiapkan manusia. Kita harus memastikan bahwa mereka mengetahui dan mempelajari AI, coding, algoritma, dan juga tentang machine learning," ungkap Jokowi.

Mantan Wali Kota Solo ini mengingatkan, studi tentang itu menjadi sangat fundamental.

Semua negara harus mengenalkan, mempersiapkan, dan melatihnya agar anak muda memiliki literasi dan keterampilan digital yang baik.

"Karena itu, ini bukan hanya kisah Indonesia, tetapi juga kisah Asia Tenggara. Di seluruh kawasan, jutaan anak muda sedang membangun perusahaan rintisan. Jutaan usaha kecil beralih ke daring. Unicorn baru bermunculan," tandas Jokowi.

Jokowi Jadi Penasihat Elite Bloomberg New Economy

 Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo, kembali mencuri perhatian dunia internasional.

Kali ini, ia resmi bergabung sebagai anggota Dewan Penasihat Global Bloomberg New Economy, sebuah forum bergengsi yang menjadi tempat berkumpulnya para pemikir dan pemimpin berpengaruh dunia.

Kabar ini diumumkan melalui situs resmi Bloomberg, yang menjelaskan bahwa dewan ini dibentuk pada April 2025 sebagai respons atas meningkatnya kompleksitas tantangan global.

Mulai dari ekonomi, geopolitik, hingga transformasi digital dan perubahan iklim.

Dalam keterangannya, Bloomberg menyebut bahwa dewan penasihat ini dihuni oleh sosok-sosok papan atas yang memiliki rekam jejak kuat di bidang bisnis, pemerintahan, dan lembaga multilateral.

Bergabungnya Jokowi memperkuat posisi Indonesia dalam percaturan global, sekaligus menegaskan pengakuan dunia terhadap peran strategisnya selama dua periode memimpin negara.

“Kelompok penasihat ini membawa pengalaman di level tertinggi bisnis, pemerintahan, dan organisasi multilateral.

Masukan mereka sangat penting dalam membimbing upaya kami,” demikian pernyataan resmi Bloomberg.

Jokowi menjadi penasihat Global Bloomberg New Economy

Selain Jokowi, nama-nama lain yang ditunjuk sebagai Penasihat Global Bloomberg New Economy antara lain Wakil Direktur Pelaksana Pertama IMF Gita Gopinath, CEO Soros Fund Management Dawn Fitzpatrick, Pendiri TIG Africa Josephine Wapakabulo, hingga Wakil Perdana Menteri Singapura Gan Kim Yong.

Meski demikian, Jokowi menjadi satu-satunya mantan kepala negara dalam daftar penasihat global ini.

Dalam profil resminya, Jokowi dideskripsikan Bloomberg sebagai politisi, insiyur, dan pengusaha, yang juga pernah menjabat sebagai presiden.

“Joko Widodo, dikenal luas sebagai Jokowi, adalah politisi, insinyur, dan pengusaha Indonesia yang menjabat sebagai presiden ketujuh Indonesia pada 2014–2024. Ia adalah presiden pertama yang tidak lahir dari kalangan elite politik atau militer di Indonesia,” tulis Bloomberg, lengkap dengan foto Jokowi saat menjabat sebagai presiden.

Hingga kini, belum diketahui secara pasti alasan penunjukan Jokowi, tetapi menurut pernyataan dari laman resmi Bloomberg, dewan penasihat global ini dibentuk untuk menghadapi tantangan dunia yang semakin kompleks, dengan mengandalkan pengalaman figur-figur internasional di berbagai bidang.

Peran Bloomberg New Economy

Bloomberg New Economy sendiri berdiri sejak 2018 dengan misi menjembatani pergeseran besar kekuatan ekonomi global dari Barat ke Timur dan dari Utara ke Selatan.

Organisasi ini rutin menggelar forum di berbagai kota dunia seperti Singapura, Beijing, Marrakesh, hingga São Paulo, dengan menghadirkan kepala negara, CEO multinasional, investor, dan inovator.

Misinya adalah mendorong dialog untuk mencari solusi atas tantangan terbesar kemakmuran global, mulai dari persaingan geopolitik AS–China, risiko rantai pasok, perubahan strategi bisnis internasional, hingga mobilisasi modal untuk kepentingan publik.

(TRIBUNPEKANBARU.COM)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved