Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

FAKTA-FAKTA Polemik PBNU: Isu Pemakzulan Gus Yahya, Dituduh Pro Zionis Israel

Beredar dokumen risalah Rapat Harian Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Hotel Aston City Jakarta, Kamis (20/11/2025).

Instagram @yahyacholilstaquf
TIDAK MUNDUR- KH Yahya Cholil Staquf menegaskan dirinya tidak akan mundur dari jabatannya sebagai Ketua Umum PBNU meskipun banyak desakan yang muncul ke publik. (Instagram @yahyacholilstaquf) 

Ringkasan Berita:
  • Gus Yahya sudah meminta maaf kepada civitas UI karena mengundang Peter Berkowitz pada akhir Agustus 2025 dan mengaku khilaf
  • Said menuturkan, seluruh kiai dan alim ulama sepakat bahwa kepengurusan PBNU tetap berjalan hingga akhir masa jabatan. 

 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Situasi internal PBNU kembali memanas.

Hal ini menyusul merebaknya isu pemakzulan terhadap Ketua Umum, Gus Yahya Cholil Staquf.

Kontroversi ini berawal dari undangan kepada Peter Berkowitz, figur yang kerap dikaitkan dengan sikap pro-Israel untuk hadir di Universitas Indonesia.

Langkah tersebut memicu tudingan bahwa Gus Yahya memiliki kedekatan dengan agenda Zionisme.

Menghadapi tekanan serta kritik yang muncul, Gus Yahya menegaskan bahwa semua langkahnya justru ditujukan untuk memperjuangkan kepentingan Palestina.

Ia bahkan mengungkapkan bahwa dirinya pernah bertemu langsung dengan Benjamin Netanyahu dalam rangka upaya diplomasi.

Saat ini, Gus Yahya memegang dua posisi sekaligus: Ketua Majelis Wali Amanat Universitas Indonesia (MWA UI) dan Ketua Umum PBNU.

Baca juga: Alvaro Ditemukan Jadi Kerangka, Ayah Tiri Ditangkap tetapi Akhiri Hidup Sendiri di Rutan

Baca juga: Sosok MA Siswa SD yang Tewas Diduga Korban Bullying, Dikenal Baik dan Ramah

Petisi untuk Copot Gus Yahya dari Ketua MWA UI

Pada September 2025, muncul petisi Gus Yahya untuk dicopot dari posisi Ketua MWA UI buntut kehadiran akademisi Amerika Serikat (AS) pro-Israel atau Zionis, Peter Berkowitz, dalam acara Pengenalan Sistem Akademik Universitas (PSAU) UI pada 23 Agustus 2025.

Selain itu, Peter Berkowitz juga diundang sebagai pemateri dakan acara Akademi Kepemimpinan Nasional yang digelar PBNU tanggal 15 Agustus 2025

Adapun petisi tersebut dibuat oleh Komunitas UI Student for Justice in Palestine lewat situs change.org pada 12 September 2025 dan telah ditandatangani oleh ribuan orang.

Saat itu, Gus Yahya disebut sebagai pihak yang bertanggung jawab atas hadirnya Peter Berkowitz.

Sejatinya, Gus Yahya sudah meminta maaf kepada civitas UI karena mengundang Peter Berkowitz pada akhir Agustus 2025 dan mengaku khilaf karena tidak mencermati latar belakangnya terlebih dahulu.

Selain itu, tokoh agama kelahiran Rembang, Jawa Tengah, 16 Februari 1966 tersebut menyatakan PBNU tidak pernah mengubah sikap dalam mendukung perjuangan Palestina sekaligus mendukung segala upaya dalam menghentikan genosida.

Namun, dalam petisi Komunitas UI Student for Justice in Palestine, permintaan maaf dinilai tidak cukup.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved