Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Dapat Kabar Putranya Tewas Saat di Luar Kota, Ibu Alvaro Minta Pemakaman Ditunda

Sedangkan, ibu dan ayah tiri berada di Tangerang. Ayah tiri sering bersilaturahmi ke Pesanggrahan yang merupakan rumah kakek Alvaro. 

|
TribunJakarta.com/Annas Furqon Hakim
ALVARO HILANG - Tugimin (71), kakek dari Alvaro Kiano Nugroho (6), menunjukkan foto cucunya yang hilang selama 48 hari di Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Rabu (23/4/2025). 
Ringkasan Berita:
  • Selama delapan bulan hilangnya Alvaro, Alex juga kerap menawarkan bantuan untuk melakukan pencarian.
  • Begitu mendapat kabar bahwa Alvaro telah ditemukan meninggal dunia, Arumi langsung menangis saat dihubungi keluarganya.

 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Arumi, ibu kandung Alvaro Kiano Nugroho, tak kuasa menahan tangis setelah menerima kabar bahwa putranya yang berusia 6 tahun telah meninggal dunia.

Ia mendapatkan informasi tersebut saat masih berada di Medan, Sumatera Utara.

Hingga Senin (24/11/2025), Arumi belum tampak hadir di rumah duka yang berlokasi di Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

Diketahui, Arumi menikah dengan Alex Iskandar, ayah tiri Alvaro, pada Desember 2023.

Sementara itu, ayah kandung Alvaro berada di penjara, karena terjerat kasus narkoba.

Setelah menikah, Alvaro tinggal bersama dengan kakeknya di Pesanggrahan.

Sedangkan, ibu dan ayah tiri berada di Tangerang. Ayah tiri sering bersilaturahmi ke Pesanggrahan yang merupakan rumah kakek Alvaro. 

Saat berada di Medan, Arumi meminta agar pemakaman ditunda, demi bisa pulang dan mengantar Alvaro ke peristirahatan terakhirnya.

Hal itu diungkap Tugimin, kakek Alvaro.

Menurut dia, ibu Alvaro belum bisa berangkat ke Jakarta karena tidak mendapatkan tiket pesawat.

“Ibu Alvaro ada di Medan. Tadi rencananya mau pulang tapi belum bisa dapat tiket pesawat,” kata Tugimin, dikutip TribunJakarta.com dari YouTube Sindonews.

Baca juga: Bakal Dijemput Paksa, Kadishub Medan Mangkir 2 Kali Panggilan Kasus Korupsi

Baca juga: Orangtua Ungkap Rohit Siswa SD di Pekanbaru Diduga Korban Perundungan Anak yang Pendiam

“Jadi mungkin besok baru bisa berangkat ke Jakarta,” lanjutnya.

Begitu mendapat kabar bahwa Alvaro telah ditemukan meninggal dunia, Arumi langsung menangis saat dihubungi keluarganya.

Ia meminta keluarga menunggu kedatangannya sebelum jenazah dimakamkan.

“Dia nangis, minta dimakamkan menunggu ibunya pulang,” ujar Tugimin.

Namun pihak keluarga memberi arahan lain. 

Mereka khawatir proses pemakaman terlalu lama jika harus menunggu.

“Tapi saya bilang, kalau nunggu pulang kasihan Alvaro. Kita juga belum ada keputusan,” kata Tugimin.

Awal Pertemuan Arumi dan Alex

Tugimin, menceritakan bahwa Arumi dan Alex sudah saling mengenal dua tahun sebelum mereka menikah. 

Keduanya bertemu saat sang ibu tinggal di sebuah rumah kos milik Alex di kawasan Tangerang. 

Dari pertemuan itu, hubungan mereka kian berkembang menjadi hubungan yang lebih serius. 

"Kenalnya sih mungkin udah lama dengan Ibu Alvaro. Dua tahun sebelumnya mungkin sudah kenal. Arumi itu kerja di Tangerang. Terus mungkin ketemu ngekos di rumahnya si Alex ini. Ngekos di sana mungkin suka sama suka yaudah langsung pacaran gitu udah begitu ceritanya," ujar Tugimin seperti dikutip dari YouTube Liputan6pagi pada Minggu (23/11/2025). 

Tugimin akhirnya menanyakan keseriusan hubungan mereka berdua. 

Sebab, ia melihat kedekatan Arumi dan Alex kian erat. 

"Akhirnya pada waktu itu saya tanya, emang udah pada seneng? Kalau udah pada seneng udah nikah aja daripada kita enggak karu-karuan nanti dianggapnya warga juga kurang bagus," tambahnya. 

Diketahui, Alex Iskandar bekerja di sebuah distributor teh kemasan di wilayah Tangerang. 

Namun, kisah rumah tangga mereka yang semula tampak biasa menjadi sebuah tragedi besar. 

Alex ditetapkan sebagai tersangka setelah mengakhiri hidup sang anak tirinya sendiri.

Ayah Tiri Pelaku Pembunuhan

Selama ini Tugimin mengaku bahwa Alex banyak membantu dalam proses pencarian Alvaro. Alex juga yang menemani Tugimin saat membuat laporan polisi (LP).

"Nggak nyangka sama sekali, karena saya nggak ada kecuriaan. Alex yang temenin saya waktu buat laporan. Dia bilang, 'ayo pak saya temani bikin laporan'. Akhirnya saya jalan sama dia," kata Tugimin di kediamannya di Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Senin (24/11/2025).

Selama delapan bulan hilangnya Alvaro, Alex juga kerap menawarkan bantuan untuk melakukan pencarian.

Bahkan, Alex juga yang mencetak poster berisi foto dan ciri-ciri Alvaro untuk disebarluaskan ke sejumlah tempat.

"Yang bikin poster itu dia (Alex). Dia bikin sendiri, cetak sendiri, terus dia sebar ke warga, tempel-tempel di beberapa lokasi kan," ujar Tugimin.

Menurut Tugimin, Alex dikenal sebagai sosok yang baik dan memiliki kedekatan dengan Alvaro. Sikap itulah yang membuat Tugimin tak menaruh curiga kepada Alex.

"Ya dia (Alex) memang sempat berapa kali diperiksa (polisi). Tapi, ya, nggak pernah ngaku. Mungkin yang terakhir itu dia ngaku, saya juga nggak tahu," ucap Tugimin.

Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Nicolas Ary Lilipaly menjelaskan, polisi lebih dulu menangkap pelaku sebelum menemukan kerangka manusia yang diduga jasad Alvaro.

"Baru diketemukan kerangka manusia yang diduga merupakan Alvaro," kata Nicolas.

Meski demikian, Nicolas menuturkan hingga saat ini polisi masih menunggu hasil tes DNA dan pemeriksaan laboratorium forensik (labfor).

"Tapi kita butuh kepastiannya dulu melalui pengecekan DNA dan pemeriksaan labfor ya. Cukup info itu dulu ya. Tunggu penyelidik dan penyidik bekerja dulu untuk memastikannya," ujar Kapolres.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved