Kasus Campak Merebak di Riau
Dua Pasien Campak Terbaring Lemah di Ruang Rapat Inap RSD Madani Pekanbaru
Ia didiagnosa menderita campak setelah sempat satu minggu mengalami demam. Sekujur tubuhnya ada ruam kemerahan selama beberapa hari ini.
Ia mengaku mengalami campak setelah tertular dari temannya di sekolah.
"Pasien ini ada, kita merawat dua pasien," ujar Direktur RSD Madani Pekanbaru, Adi Darma kepada Tribunpekanbaru.com.
Menurutnya, pasien campak atau morbili datang ke rumah sakit ini selama kurang lebih satu pekan ini.
Ia menyebut dua pasien campak itu sedang mendapat perawatan intensif.
"Memang selama beberapa hari ini ada yang masuk," paparnya.
Penanganan terhadap pasien tersebut dilakukan secara komprehensif.
Ia menyebut pasien yang awalnya dari IGD langsung mendapat perawatan lanjutan ketika harus rawat inap.
"Kita laksanakan penanganan komperhensif, pasien yang pulang baik-baik saja," jelasnya.
Adi menambahkan bahwa pihaknya menyediakan ruang rawat inap khusus di Ruang Ma'wa.
Ada ruang isolasi di sana bagi pasien khusus campak
Kasus campak kembali merebak di Kota Pekanbaru.
Dinas Kesehatan (Diskes) Provinsi Riau mencatat sebanyak 89 kasus positif campak dan 520 kasus suspek hingga akhir Oktober 2025.
Lonjakan kasus ini mendorong pemerintah melakukan imunisasi tambahan campak mulai 27 Oktober hingga 10 November 2025.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Diskes Riau, Ns. Widodo mengatakan sebagian besar penderita merupakan anak-anak berusia di bawah lima tahun.
Kondisi ini menandakan masih adanya penularan aktif campak di tengah masyarakat.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.