Museum Sang Nila Utama Pekanbaru Butuh Perhatian, Plafon Mulai Lapuk, Atap Bocor
Pasca kunjungan Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon, Agustus lalu, kini Museum Sang Nila Utama, Pekanbaru terus lakukan pembenahan.
Penulis: Budi Rahmat | Editor: Ariestia
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Pasca kunjungan Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon, Agustus lalu, kini Museum Sang Nila Utama, Pekanbaru terus berupaya melakukan pembenahan.
Harapan Menbud salah satunya untuk melakukan pembenahan pada tata pamer koleksi yang ada di museum.
Harapan tersebut sejalan dengan yang disampaikan oleh Kepala Unit Pelaksana Teknis ( UPT ) Museum Sang Nila Utama dan Taman Budaya Provinsi Riau, Tengku Leni Rahayu S.Sos.
Kepada Tribunpekanbaru.com Leni mengungkapkan bahwa pihaknya memang sangat memperhatikan perkembangan museum.
Selain fokus pada pembahasan tata pamer barang koleksi, menurut Leni hal yang tak kalah penting juga menjadi sasaran pembenahan adalah bangunan.
Dikatakan Leni, pembenahan kondisi gedung secara fisik menjadi hal yang penting karena terkait dengan daya pikatnya.
Bangunan yang cantik dipandang tentu saja akan memberikan kesan bagi orang untuk mengunjunginya
"Pembenahan fisik bangunan menjadi hal yang penting. Karena itu kami sudah merencanakan untuk melakukan renovasi di beberapa titik bangunan" ungkap Leni yang ditemui di ruang kerjanya Senin (6/10/2025).
Ia menambahkan, terkait dengan kondisi bangunan, museum Sang Nila Utama yang terletak di Jalan Sudirman, Kota Pekanbaru tersebut memang sudah mulai tergerus usia.
Didirikan tahun 1991 dan mulai berfungsi tahun 1994, tentu ada beberapa fisiknya yang mulai kropos.
Seperti plafon kayu di sisi kiri dan kanan bangunan yang sudah lapuk serta atap yang bocor.
Kondisi tersebut menjadi perhatian serius untuk memberikan keamanan dan kenyamanan pengunjung.
"Plafon kayu sisi kiri dan kanan itu sudah kita antisipasi agar tidak menjadi bahaya. Kemudian kita juga melakukan perbaikan pada atap yang bocor" terangnya.
Punya 3995 Koleksi
Terlepas dari bangunan yang mulai luntur oleh waktu, sejatinya museum Sang Nila Utama memiliki koleksi yang sangat banyak.
Tercatat ada 3995 koleksi berbagai benda sejarah, warisan dan budaya Melayu.
Benda-benda tersebut terangkum dalam jenis, teknologika, historika, seni rupa, etnografika, geologika, keramologika, filologika, biologika, arkeologika serta numismatika dan heraldika.
Koleksi-koleksi yang ada tersebut sudah cukup membuat mata pengunjung puas untuk menikmatinya.
Bahkan, bisa dikatakan museum Sang Nila Utama punya cerita sejarah yang komplit yang tergambarkan dari koleksi yang dimiliki.
Menurut Leni, beberapa koleksi yang mereka miliki ada yang sudah tidak dipajang lagi untuk menjaga keutuhannya.
"Ada beberapa koleksi yang tak lagi dipajang, seperti naskah kuno yang kondisinya lapuk" ungkapnya.
Leni mengakui memang minim perawatan pada benda koleksi yang mudah termakan waktu.
Hal itu tak terlepas dari ketiadaan tenaga ahli yang memahami bagaimana perawatan pada benda-benda berharga dan kuno.
"Makanya, selain pembenahan yang secara bertahap dilakukan, saya juga berharap adanya penambahan pada tenaga khusus yang memahami terkait dengan benda-benda kuno. Hal itu untuk menjadi kebutuhan benda tersebut, " ujarnya.
Menteri Kebudayaan Fadli Zon yang berkunjung pada awal Agustus 2025, menyebutkan Museum Sang Nila Utama yang terletak di Pekanbaru, Riau merupakan tempat edukasi yang sarat sejarah penting dari peradaban masyarakat Riau.
"Museum ini memiliki banyak artefak, mulai dari peninggalan kehidupan masyarakat Riau, termasuk di dalamnya koleksi mengenai etnografi, artefak kehidupan nelayan, serta informasi terkait sumber mineral yang ada di Provinsi Riau,” ujar Menteri Fadli Fadli Zon.
Mengingat fungsinya untuk pelestarian budaya, Fadli Zon berpesan pengelola agar bisa menciptakan penataan pameran yang menarik sehingga semakin banyak pengunjung khususnya generasi muda yang tertarik untuk mengunjungi museum dan mengenal sejarah pendahulunya.
(Tribunpekanbaru.com/Budi Rahmat)
5 Tempat Wisata Sejarah di Pekanbaru, Semua Lokasi di Tengah Kota |
![]() |
---|
Isi 4 Ponsel yang Ditemukan di Plafon Rumah Noel Ebenezer, KPK Curiga Ada Upaya yang Dilakukan |
![]() |
---|
Fashion Show Batik Kiambang Bertaut Tampil Memukau di Pergelaran Budaya WFI |
![]() |
---|
Polres Kuansing Siapkan Rekayasa Lalu Lintas Saat Event Pacu Jalur 2025 |
![]() |
---|
Fadli Zon Jelaskan Kenapa Hari Kebudayaan Nasional Sama dengan Hari Lahir Prabowo |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.