Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Investasi di Riau Tembus Rp 21,9 Triliun pada Triwulan III 2025, Naik 26 Persen dari Tahun Lalu

Realisasi investasi Provinsi Riau pada triwulan III tahun 2025 (periode Juli–September) mencapai Rp 21,59 triliun

Penulis: Syaiful Misgio | Editor: M Iqbal
Tribunpekanbaru.com/Syaiful Misgio
Gubernur Riau Abdul Wahid 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU – Kinerja investasi di Provinsi Riau terus menunjukkan tren positif. Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Riau mencatat, realisasi investasi pada triwulan III tahun 2025 (periode Juli–September) mencapai Rp 21,59 triliun, meningkat 26,03 persen secara tahunan (year on year) dibandingkan periode yang sama tahun 2024 sebesar Rp 17,13 triliun.


Kenaikan juga tercatat signifikan secara triwulanan, yakni tumbuh 70,38 persen dibandingkan triwulan II tahun 2025 yang tercatat Rp 12,67 triliun. Capaian ini turut menyerap tenaga kerja Indonesia sebanyak 14.103 orang.


Gubernur Riau Abdul Wahid mengatakan, peningkatan investasi ini mencerminkan kepercayaan investor terhadap Riau yang terus menguat, seiring dengan perbaikan iklim usaha dan peningkatan layanan perizinan.


“Pertumbuhan investasi ini menjadi bukti bahwa kepercayaan investor terhadap Riau terus meningkat. Pemerintah Provinsi berkomitmen menjaga momentum ini melalui kemudahan perizinan, percepatan layanan, serta mendorong hilirisasi industri dan ekonomi hijau,” ujar Gubri, Selasa (21/10/2025).


Secara nasional, nilai investasi Riau sebesar Rp 21,59 triliun menempatkan provinsi ini di peringkat ke-8 nasional. Dari total tersebut, Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) mencapai Rp 16,34 triliun, sedangkan Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar US$ 326,6 juta atau Rp 5,23 triliun (kurs Rp 16.000 per dolar AS), menempati peringkat ke-12 nasional.


Berdasarkan wilayah, lima daerah dengan kontribusi investasi terbesar di Riau adalah Kota Dumai dengan nilai Rp 3,9 triliun atau 18,33 persen dari total investasi, disusul Kabupaten Siak sebesar Rp 3,3 triliun atau 15,44 persen, Kabupaten Pelalawan Rp 2,9 triliun atau 13,70 persen, Kabupaten Indragiri Hilir Rp 2,9 triliun atau 13,46 persen, dan Kabupaten Rokan Hilir sebesar Rp 2,5 triliun atau 12,01 persen.


Sementara itu, lima negara asal penanaman modal asing terbesar di Riau pada triwulan III tahun 2025 yakni Malaysia dengan nilai investasi mencapai US$ 143,6 juta atau setara Rp 2,29 triliun, kemudian Singapura sebesar US$ 102,6 juta atau Rp 1,64 triliun. Selanjutnya Hongkong RRT dengan nilai US$ 49,18 juta atau Rp 0,79 triliun, Seychelles sebesar US$ 12,29 juta atau Rp 0,2 triliun, dan Bermuda sebesar US$ 8,54 juta atau Rp 0,14 triliun.


Sektor usaha yang memberikan kontribusi terbesar terhadap investasi Riau antara lain sektor kehutanan dengan nilai Rp 6,01 triliun atau 27,86 persen, sektor transportasi, pergudangan, dan telekomunikasi sebesar Rp 4,6 triliun atau 21,37 persen, serta industri makanan dengan nilai Rp 3,86 triliun atau 17,89 persen. 


Selain itu, sektor tanaman pangan, perkebunan, dan peternakan menyumbang Rp 2,39 triliun atau 11,07 persen, disusul industri kimia dan farmasi sebesar Rp 1,45 triliun atau 6,73 persen. Kelima sektor tersebut secara keseluruhan menyumbang hampir 85 persen dari total investasi triwulan III tahun 2025.


Pemerintah Provinsi Riau juga terus mendorong pengembangan industri hilir untuk meningkatkan nilai tambah komoditas unggulan daerah. Hingga September 2025, investasi di sektor hilirisasi telah mencapai Rp 10,95 triliun atau 19,59 persen dari total investasi sepanjang tahun berjalan.


“Langkah ini penting agar Riau tidak hanya menjadi produsen bahan mentah, tetapi juga pusat pengolahan yang menciptakan nilai tambah bagi perekonomian daerah,” kata Wahid.


Secara kumulatif, realisasi investasi PMA dan PMDN di Provinsi Riau pada periode Januari–September 2025 mencapai Rp 55,89 triliun, menempatkan Riau di peringkat ke-9 nasional dan peringkat pertama di Pulau Sumatera. 


Untuk PMDN, Riau mencatat Rp 43,9 triliun (peringkat 6 nasional dan peringkat 1 Sumatera). Sementara untuk PMA, Riau mencatat US$ 749,8 juta atau Rp 11,99 triliun (peringkat 15 nasional dan peringkat 3 Sumatera).


Pemerintah juga menargetkan sejumlah proyek strategis akan terus mendorong investasi hingga akhir tahun, di antaranya pembangunan Tol Lingkar Pekanbaru (Ruas Rengat–Pekanbaru), pengembangan Kawasan Industri Bukit Batu, serta pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 2 gigawatt di Pulau Rangsang.


“Dengan pelayanan yang cepat dan transparan, kami yakin investasi di Riau akan terus tumbuh, membuka lapangan kerja baru, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” kata Gubernur Wahid. (Tribunpekanbaru.com/Syaiful Misgiono)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved