Bocah Terluka Diserang Gajah
Bocah Diserang Gajah di Pekanbaru, Dewan Desak Pemerintah Lakukan Penataan Kawasan Konservasi
Seorang anak perempuan menjadi korban gajah liar di Muarafajar, Kecamatan Rumbai, Kota Pekanbaru, Kamis
Penulis: Nasuha Nasution | Editor: Ariestia
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Seorang bocah yang masih berusia kelas 3 Sekolah Dasar menjadi korban amukan gajah, saat sekelompok hewan tersebut menyerang pemukiman keluarganya di Kelurahan Rantau Panjang Rumbai Barat Pekanbaru Kamis (30/10/2025).
Kejadian ini tentunya menghebohkan publik di Pekanbaru dan umumnya di Provinsi Riau, karena konflik antara manusia dan gajah terus mengalami peningkatan di bumi lancang kuning.
Anggota Komisi I DPRD Riau Ayat Cahyadi yang juga dari Daerah Pemilihan (Dapil) Kota Pekanbaru ini mengaku terkejut dan turut prihatin terhadap keluarga bocah yang terinjak gajah tersebut.
"Tentu hal ini harus menjadi perhatian BBKSDA dan instansi terkait sehingga peristiwa ini tidak terulang," ujar Ayat Cahyadi.
Penataan kawasan gajah secara umum Tahura Sultan Syarif Hasyim (SSH) perlu menjadi perhatian serius pemerintah Provinsi Riau.
"Pemprov melalui dinas terkait harus proaktif, untuk mewujudkan penataan kawasan tahura SSH. Sehingga mendapatkan solusi yang komprehensif," ujarnya.
Karena lanjut Ayat Cahyadi, memang tahura SSH secara geografis berada di area yang memiliki potensi sebagai habitat gajah sumatra.
Upaya penataan konservasi ini sangat penting untuk menjaga keberlangsungan hidup gajah sumatra dan mengurangi konflik antara manusia dan gajah.
"Melalui penataan yang tepat, diharapkan keseimbangan antara konservasi dan kebutuhan masyarakat dapat tercapai, dan kawasan ini dapat menjadi sarana edukasi dan ekowisata yang menarik," jelas Ayat Cahyadi.
Sebelumnya diberitakan, seorang bocah perempuan kelas 3 Sekolah Dasar (SD) bernama Citra, harus dilarikan ke RSUD Arifin Ahmad setelah mengalami luka-luka usai diduga diserang oleh gajah liar.
Peristiwa terjadi di Kelurahan Rantau Panjang, Kecamatan Rumbai, Pekanbaru, pada Kamis (30/10/2025) subuh sekitar pukul 04.30 WIB.
Peristiwa ini terjadi di rumah korban yang lokasinya terisolasi di tengah kebun sawit, jauh dari kepadatan penduduk.
Menurut Kabid Teknis Balai Besar Konservasi dan Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Ujang Holisudin, usai menerima laporan, pihaknya mengirim tim ke lokasi.
Ujang menjelaskan bahwa gajah bergerak berkelompok, dengan jumlah sekitar empat ekor yang terlihat. Gajah ini berasal dari kantong gajah Petapahan.
Kronologi

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.